prolog

53.6K 1.3K 31
                                    

"Bolehkah jika suatu saat fia sudah faham, dia akan memanggilmu mama? Kasihan dia lahir tanpa bisa melihat mamanya, tanpa merasakan belaian dan pelukan mamanya",  kata Alby kepada Aiza yang sudah duduk disampingnya.

Tanpa menoleh ke arah Alby, Aiza menjawab
"mengapa fia harus memanggilku mama dia bisa memanggilku aunty".

"itu jika kamu tidak keberatan aku hanya ingin fia merasakan kasih sayang seorang mama meskipun kita hanya saudara ipar"ucap Alby.

Sakinah selaku mama Aiza memandang aiza menunggu jawaban Aiza.

"Maaf sebelumnya bagaimana caranya aku menjalaninya sementara aku masih gadis, nanti orang-orang akan berpikiran yang tidak-tidak tentangku. Aku mohon jangan persulit lagi hidupku sudah cukup aku menjalani kesulitan hidupku selama ini."

"Aiza"..pak abraham kini yang angkat bicara..

"maafin Ayah dan bunda selama ini nak, kami sudah melakukan banyak kesalahan kepadamu, dan membeda-bedakan antara kamu dengan Aira kakakmu,
"Ayah benar-benar sangat bersalah dan menyesal nak,  semenjak kamu tinggal di Bandung kami tidak pernah menjengukmu,
"kami tidak pernah tau kehidupanmu, bahkan pendidikanmu kami tidak pernah tau SDnya dimana, SMPnya dimana, SMAnya dimana bahkan kuliah kamu kami tidak tau sekarang kamu semester berapa kuliahnya dimana. Tidak seharusnya kami  menuruti semua permintaan kakakmu hanya karna dia memiliki penyakit bawaan sejak kecil.

Dengan air mata yang berlinang sakinah ibu Aiza berdiri dari duduknya dan berlutut didepan aiza yang duduk disamping Alby sambil menggenggam tangan aiza.
"nak kami benar-benar meminta maaf"..

"Apa yang bunda lakukan berdirilah bunda!!,  tidak seharusnya bunda melakukan ini, aku menyayangi kalian aku tidak pernah menganggap diriku dibedakan dengan kakak justru aku yang seharusnya minta maaf ke kalian karna tidak pernah peduli kalau selama ini kalian juga hidup seperti ini karna permintaan kakak,
"Ayah dan bunda juga hidup kesepian karna egoku yang tidak menuruti kemauan Ayah dan bunda agar aku tinggal lagi bersama kalian, padahal surgaku sendiri ada di telapak kaki bunda, aku minta maaf bunda karna membiarkan Ayah dan bunda kesepian selama kak Rara menikah dan tinggal di luar negri bersama suaminya.

"tapi maaf kak Alby, Ayah, bunda aku masih ragu untuk dipanggil mama oleh fia kelak, tapi aku pastikan akan memberikan kasih sayang seperti layaknya kasih sayang seorang ibu untuknya".

"Bagaimana kalau kalian menikah" ucap Pak Abraham ayah Aiza.

Sontak ketiganya kaget termasuk bunda sakinah yang  mendengar ucapan pak Abraham.

"Ayah...!!!

Aiza dan Alby serentak berteriak kaget atas ucapan pak Abraham yang sangat mengejutkan bagi mereka.

"Apa maksudnya Yah"? ucap bu sakinah..

"Maaf ayah aku tidak bisa" ucap Aiza.

Alby menundukkan kepalanya tanpa menatap kearah mertuanya berucap

"aku juga tidak bisa yah, ayah sendiri tau aku sangat mencintai Aira dan tidak ada yang bisa menggantikan dia dihatiku, lagian kami juga baru saling kenal 5jam yang lalu".

Tanpa sadar Aiza menitikan air matanya bagaimana bisa Ayahnya berpikiran seperti itu belum lagi ucapan Alby yang  menohok hatinya.

"Maafkan ayah Nak, Ayah cuma memberi pendapat karna kamu menolak dipanggil mama,

"Maafkan Zaza Ayah".....

Alby terdiam mematung, entah apa yang sekarang berkecamuk dipikirannya disatu sisi dia memikirkan luthfia bayinya yang baru berumur seminggu, disisi lain dia tidak bisa menanggalkan nama Aira dihatinya yang baru seminggu meninggal dunia setelah melahirkan "luthfia putri syafiqah".

Tidak semudah membalikkan telapak tangan, selama 5 tahun membina rumah tangga yang bahagia hingga di umur 4 tahun pernikahannya dengan berbagai upaya dan usaha akhirnya luthfia hadir kedunia menghadirkan warna dihidup mereka, tapi sayang takdir berkata lain, setelah kelahiran luthfia, Aira menghembuskan nafas terakhirnya. Betapa terpukulnya dan terpuruknya setelah kepergian istrinya yang tercinta, tapi Alby tetap tegar dan menyembunyikan kesakitannya demi buah hatinya.

Sungguh diluar dugaanya mertuanya justru ingin menikahkannya dengan Aiza adik dari istrinya sendiri yang baru dikenalnya 5jam yang lalu.

"Apa yang harus hamba lakukan ya Allah"..ucap Alby dalam benaknya.

Dengan berlinang air mata, Aiza menundukkan kepalnya dan berkata

"Ayah..Maafkan Zaza, zaza tidak bisa memenuhi permintan Ayah".

Selamat membaca......

Maaf ya kepada semua pembaca yang tidak puas dengan alur cerita ini,

Maaf juga karna masih banyak typo yang bertebaran. Untuk itu, Author butuh kritik dan sarannya.

Vote dan coment ya.....

Thank's......

TURUN RANJANG.   **END**Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang