🌺 Part 5 🌺

19K 655 11
                                    

JAKARTA

Setelah beristirahat sejenak, Rara beranjak  keluar dari kamarnya meninggalkan suaminya yang masih tertidur akibat kelelahan, iapun menuju ke ruang TV dimana Ayah dan bundanya berada.

"kamu uda bangun Nak, suamimu mana"? Tanya bundanya.

"Masih tidur bun, mungkin masih lelah"

"Jangan diganggu biarkan dia istirahat, nanti bangunkan dia sebelum adzan maghrib" ucap Ayahnya.

"iya yah, Yah.. jadi nggak besok ke rumah sakit"

"InsyaAllah, emangnya kenapa nak"?

"cuman nanya aja yah, gimana dengan Zaza yah, apakah dia mau ikut pindah ke sini"? Tanya Rara.

"Ayah juga ngga tau Nak, Ayah tidak ingin memaksakan kehendak Ayah, biarkan adikmu menentukan pilihan dan jalannya sendiri"

"iya Nak lagian juga kan gak mudah pindah universitas, banyak prosedurnya" timpal bundanya.

Yaaa..mereka semua mengira kalau zaza masih kuliah dan semester 3 karna umurnya yang memasuki 20 tahun.

"Tapi Rara sangat mengharapkan kehadirannya disini bunda, rara sungguh menyesali semuanya, aku ingin mengembalikan bahagianya yang aku renggut tapi aku tidak tau bagaimana caranya, mungkin dengan kehadirannya disini memudahkanku menebus semuanya, karna rara tidak tau apakah umur rara masih panjang atau tidak, apakah rara masih diberi esempatan menyayangi adik rara atau tidak"

Bunda sakinah memeluk erat putrinya dan meneteskan air matanya

"bunda juga berharap seperti kamu Nak, InsyaAllah kamu masih diberi kesempatan menyangi Adikmu, meskipun Zaza tidak pindah kemari, kita kan masih bisa ke Bandung jika kamu telah melahirkan, pasti zaza senang sekali melihat keponakannya"

"iya bund"

"O..iya..Aku ingin membelikan Rumah buat Zaza dari hasil tabunganku, boleh nggak yah, apa zaza mau menerimanya?"

"boleh-boleh saja Nak dan Adikmu pasti sangat senang, tapi Ayah sudah membangunkan dia Rumah dekat dengan kantor Ayah, Ayah sudah menyuruh Arsitek terkenal mendesain rumah tersebut seperti rumah impiannya seperti yang Opa Ceritakan 5 bulan yang lalu waktu opa berkunjung kemari tentang rumah impian Zaza"...sekarang Rumah itu tinggal siap huni"

"Kalau gitu bagaimana kalau Rara yang mengisi garasinya yah"

"hmm..ide yang bagus, tapi izin dulu sama Suamimu Nak"

"pasti yah"

Mereka bertiga saling berpelukan tiba-tiba terdengar suara di belakng mereka,

"Waah dalam rangka apa nih berpelukannya" Tanya Alby

Yaa dia Ably suami dari Aira.

"eh..mas sudah bangun, ini mas kita lagi ngobrolin zaza"

"zaza..?? Zaza siapa Ra..

"Astaghfirullah..kamu nggak kenal ya dengan adik ipar kamu sendiri" ucap Ayah bram"

"oohh Aiza maksudnya.. Maaf yah emangkan saya nggak kenal sama Aiza, belum pernah sekalipun bertemu, kemarin waktu di Bandung juga gak ketemu, lagian saya nggak tau kalau Zaza itu Aiza, saya taunya nama saja itupun cuman dengar cerita yah" jelas Alby Panjang lebar.

"Maklumi aja Yah, Alby memang benar" kata bundanya.

"Emang Ada apa dengan Aiza"? Tanya Alby penasaran.

"Ayah mengajak Zaza pindah ke jakarta, tapi zazanya belum bisa memberikan keputusan mas, trus saya berencana membelikan Zaza rumah, tapi uda keduluan dengan Ayah, jadi aku berinisiatif mengisi garasinya saja, bolehkan mas"? Jelas Rara ke suaminya.

TURUN RANJANG.   **END**Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang