🌺 part 2 🌺

23.1K 852 48
                                    

Flashback on

21 tahun yang lalu bunda sakinah dinyatakan hamil anak yang kedua oleh Dokter di Rumah sakit Jakarta, betapa bahagianya tak terlukiskan lagi dengan kata-kata, pasangan Abraham dan Sakinah menyambut kehamilan keduanya setelah anak pertamanya Aira berumur 14 masuk ke 15 tahun..

"Aira tidak mau punya adik bunda, titik".

"Aira tidak mau dan tidak akan pernah menerima adik Aira nantinya,

"Aira malu sama teman-teman bunda, masa sudah segede gini baru punya adik lagian aku tidak mau nantinya kasih sayang ayah dan bunda terbagi buat adik Aira".

"Kok ngomongnya kaya gitu nak" kata Abraham yang mendengar ocehan putrinya,

"Ayah dan bunda tetap menyayangi kamu seperti sekarang ini dan selamanya tidak akan berubah

meskipun nanti adik kamu lahir, kami tidak membeda-bedakan kamu nak",

"tapi Rara tetap tidak mau Ayah, Rara malu sama teman-teman, nanti kata teman Rara bunda uda tua kok masih melahirkan, Rara gak mau Ayah please....

Sakinah yang sedari tadi diam shok mendengar ungkapan putrinya.

Abraham yang juga shock mendengarnya tetap menampilkan senyumnya didepan putrinya, dan tetap memberikan penjelasan kepada Aira meskipun di hatinya ada rasa marah.

Yaa..Abraham tidak bisa memarahi Aira karna ia takut terjadi sesuatu terhadap putrinya yang sedari lahir mengidap penyakit jantung bawaan.

"Hanya Rara anak Ayah dan bunda dan jika adik Rara lahir aku tidak akan pernah mengakuinya."

"Rara sayang, istighfar nak, kok ngomongnya seperti itu,

dengan lembut sakinah menegur putrinya. Lalu memandang suaminya yang juga tak bisa berbuat apa-apa.

Selama kehamilan bundanya, Rara semakin menjadi, dia selalu menarik perhatian kedua orang tuanya dengan cara apapun, sikap manjanya yang kelewatan membuat kedua orang tuanya kewalahan sehingga di usia kandungan yang masih 7 bulan sudah melahirkan.

Yaa putrinya "Aiza mukhbita Abraham" lahir prematur, dan harus dititip di Rumah sakit karna belum boleh dibawa pulang ke rumah.

Aira tetap pada pendiriannya tidak mau menerima kehadiran adiknya bahkan ia berbohong kepada teman-temannya kalau Aiza bayi pungut.

Kedua orang tuanya tidak bisa berbuat apa-apa karna mereka juga sangat menyayangi putri pertama mereka,

selain karna penyakit bawaannya, pernah suatu hari ketika bayi Aiza sudah diperbolehkan pulang, Aira ngamuk-ngamuk melarang Aiza dibawa masuk kerumah,

karna kesabaran pak Abraham yang sudah habis tidak bisa lagi membendung kemarahannya yang mengakibatkan penyakit Aira kambuh, dan harus berbaring di rumah sakit selama sebulan dengan bantuan Alat-alat medis yang menopang hidupnya.

Sejak saat itu pak Abraham hanya menegur halus Rara jika menyakiti adiknya, tak henti-hentinya air mata sang bunda berderai karna diapun tidak bisa berbuat apa-apa.

Hingga saat Aiza berumur 5 tahun, sikap kasar Rara ke adiknya semakin menjadi di umurnya yang beranjak dewasa belum juga bisa menerima sang adik, bahkan Aiza pernah dinyatakan hilang selama 2 hari karna sengaja ditinggal oleh Rara di Mall. Untung saja waktu itu Aiza di temukan oleh orang yang baik dan membawanya ke kantor polisi.

Ini tak bisa lagi dibiarin ucap pak Abraham kepada istrinya,

"Apa yang harus kita lakukan mas, apakah mas pengen melihat Aira lemah di Rumah sakit dengan bantuan Alat medis? Ucap bunda sakinah di sela isak tangisnya.

TURUN RANJANG.   **END**Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang