18. target

124 19 30
                                    

Enjoy it.

"Aku menemukan sasaranmu"

"Cepat kesini aku sudah tidak tahan"

titt...

--

Dengan langkah gusar Soyeon berjalan ke dalam dormnya. Membuka pintu kamar dengan keras dan menghempaskan dirinya ke kasur disertai tangisan yang menyeruak memenuhi kamarnya. Soyeon pulang dalam keadaan kacau balau, matanya yang sembap dan kantung mata gelap sukses menjadikannya pusat perhatian teman traineenya sewaktu berjalan menuju kamarnya tadi.

Suara ketukan pintu didengar Soyeon sewaktu ia menangis dengan bungkaman bantal diwajahnya. Berjalan mendekati pintu mencoba melihat siapa yang berani mengetuk pintu dalam keadaan seperti ini. Jika temannya tidak mungkin, mereka sudah tau jika Soyeon menangis didalam kamar dia paling benci jika ada yang mengetuk pintu lalu bertanya "Apa yang sedang terjadi?" dia muak dengan kata kata itu, percuma menanyakan jika tidak bisa membuat tenang. Hal yang tak diduga, ternyata seseorang yang dipanggil daepyonim itu mengetuk pintunya. iya, Park Jimin.

--

"Kita akan kemana hari ini?" Tanya jungkook sembari mengeringkan rambutnya yang basah sehabis keramas.

"Aku mau tokoh merchandise ingin membeli pernak pernik untuk buah tangan" Anra menyisir rambutnya.

"Buah tangan? untuk apa lagipula aku sudah punya buah dada" Jungkook meremas gundukan Anra dari belakang.

"Tuhkan mesumnya kumat"

"Udah Jung ganti baju sana" Anra berdiri dari meja riasnya mengambil ponsel di nakasnya.

"Tapi aku lagi mauu sayang..." Jungkook memelas.

"Aku gamau ya ketipu sama muka melasmu yang mesum itu. Kejadian tadi pagi udah bikin aku trauma, lagian kamu masih belum puas juga dasar mesum".

"Belum puas emang. Masa aku punya istri yang manis begini masa dianggurin gitu aja, ya enggak lah".

"Tapi itu keterlaluan ya Jung. Lama lama aku potong junior kamu terus aku kasih makan ke harimau baru tau rasa kamu"

"Boleh aja. Tapi sebelum kamu potong kamu jilatin dulu biar pas motongnya gak sakit" Jungkook mengeluarkan smirk mesum andalannya.

"Ya tuhan kenapa aku mempunyai suami mesum seperti ini" Anra menengadahkan tangan ke atas.

"Karena kamu juga istri yang mesum sayanggg" Ejek Jungkook.

"Dah lah aku pergi sendiri aja, bye maksimal" Anra menolehkan wajahnya dan memberikan wajah konyolnya untuk mengejek Jungkook.

Anra memilih ganci khas maldives
"Jung bagusan mana gold apa silver?"

"Buat?"

"Bang Jimin"

"Gold aja yang"

"Oke 1 gold 1 silver"

"Yang silver buat siapa?"

"Buat Soyeon"

Setelah memilih aksesoris dan beberapa barang khas maldives, Anra menuju tempat kasir untuk melakukan traksanksi. Jungkook pun mengikuti dari belakang dan menyodorkan blackcard kepada kasir. Setelah puas berbelanja mereka berdua makan malam romantis di cafe yang terkenal di daerah maldives. Atmospher hangat menyelimuti mereka berdua seiring dengan alunan musik romantis yang diderukan penyanyi cafe.

"Kau kenal lelaki tadi?" Tanya Jungkook dalam mobil menuju perjalanan pulang ke hotel.

"Tentu aku kenal" Jawab Anra sambil memainkan ponsel.

"Kau tau penampilannya sangat berubah total kan?"

"Iya Jung dia semakin berkharisma"

"Maksudmu?"

"Kau tau kan dia dulu sangatlah cupu dan tak bergairah tapi kali ini aku mengakuinya dia sangat tampan".

"Kamu bilang dia tampan lagi aku hukum habis habisan kamu" sarkas Jungkook.

"kenapa? kamu cemburu? HAHAHA bisa juga ya tukang mesum kaya kamu cemburu kaya gini" Anra mencubit pelan perut Jungkook.

"Anra aku lagi nyetir jangan ganggu"

"Ngambek sekarang ciee"

"Siapa juga yang ngambek kaya anak kecil aja"

"yasudah serah"

Anra kembali sibuk dengan ponselnya dan tertawa sendirian. Jungkook kepo dan matanya melirik Anra tapi dia tak tahu apa yang menyebabkan Anra tertawa seasik itu.

"Bukankah ini kamu dengan Taehyung?" Anra menunjukkan foto anak sekolahan di ponselnya kepada Jungkook.

"Memang itu aku?" Jungkook berpura pura tidak tahu.

"Ih Jung masa sama diri sendiri lupa. Aku inget ini kamu sama Taehyung kalau gak salah ambil fotonya pas ada event cerdas cermat waktu SMA dulu. Oh iya bukannya kalian dulu temen deket ya".

"Iya kita dulu temenan baik".

"Terus sekarang? Kok tadi pas Taehyung nyamperin kita kamu kaya gak kenal sama dia".

"Aku lupa sama wajah dia makanya aku diam".

"Oh gitu"

Setelah itu hanya ada keheningan diantara mereka.

--

"Kau sudah melihatnya?"

"Bahkan aku sudah menguntitnya beberapa kali. Mereka berciuman di pesawat, bercinta dikamar hotel, bermesraan dicafe juga".

"Cih aku jijik mendengarnya. Jalang itu memang tak tau diri. Berani beraninya merebut Jungkook Oppa dariku. Aku mau kau cepat cepat menghabisinya"

"Bersabarlah Yerin Ini akan dimulai. Aku muak melihat wajah mereka berdua bahagia seperti itu".

"Aku harap aku tidak salah bekerja sama denganmu".

"Akan kupastikan rencana kita berhasil".

"Sasaran kita sama tapi tujuan kita berbeda".

"....Jeon Anra" seringai dua orang itu terlihat jelas seperti vampir yang akan menjemput mangsanya.

--

"Soyeon kau pasti bisa!"
Teriak suara hatinya saat berulang kali jatuh pada ending koreografi yang dipelajarinya.

Sebenarnya ini yang membuat Soyeon malas jika latihan tak didampingi Anra apalagi koreo yang sulit seperti ini dan ditambah juga Park Jimin sedang mengawasi latihan mereka.

Ingin rasanya Soyeon menghampiri Ceo nya itu dan mencakar wajah halusnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingin rasanya Soyeon menghampiri Ceo nya itu dan mencakar wajah halusnya itu. Tapi apa dayanya akalnya masih waras tak mungkin begitu saja melakukan hal itu didepan anak buahnya. Hanya uringan didalam kamar dan tangisan kecewa untuk melampiaskan amarahnya pada Jimin saat ini. Hanya itu yang dapat dilakukan Soyeon dan tidak seperti Jimin yang sudah melakukan hal lebih padanya.

"Ini gila ini gilaa! Masa depanku sudah hancur. Dasar Bajingan" Tangan Soyeon mengepal kuat dan matanya hampir mengeluarkan cairan liquid bening.

Tbc

jangan lupa
vote and coment
makasi gaiseuu:))

aylips.

Befall ||JJK||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang