BERUBAH SIKAP

23 3 0
                                    

fakhri mencari-cari buku yang dicarinya.setelah ditemukannya dia pun duduk di kursi yang telah disediakan oleh petugas perpus ini.membolak-balik dari setiap lembar ke lembar.

naisya yang juga diperpustakaan mencari tempat yang kosong untuk dia duduki.melihat sebelah kirinya ada kursi kosong,dia pun melangkah ke tempat itu.ketika sudah hampir sampai,dia baru menyadari bahwa tempat yang kosong itu depannya ada lelaki yang telah membuatnya selalu merasakan sakit.dia fakhri.

fakhri menoleh ke arah naisya.

"hay,nai.baca buku juga?"tanyanya.naisya tak menjawab.ia pun menghela napas lalu duduk ditempat yang kosong itu yang nyatanya didepan fakhri.dia berusaha menetralkan sikap dan perasaannya,seolah-olah kejadian tadi tak pernah terjadi.naisya pun memulai membacanya tanpa menjawab pertanyaan fakhri tadi.

fakhri merasa ada kecanggungan diantara mereka.dia menggaruk lekuk lehenya yang tidak gatal itu.

"hmm..nai,abang kamu ada dirumah gak sore nanti?"tanya nya basa-basi

"gak tau"jawab naisya cuek.

"nai,boleh nanya?"

"nanya apa?"ucap naisya tanpa menoleh ke fakhri.

"kamu kenapa tadi?"

naisya menoleh ke fakhri.ia menetralkan hatinya,inilah yang tak diinginkannya.naisya kembali menunduk menatap bukunya.

"apa perlu kamu tau?"ketusnya.

"mungkin"

"gak penting buat kamu tau"

"kenapa gak penting?kita kan temenan sudah lama,apa salahnya aku tau?"

"kamu pikir aja sendiri,sampai kamu paham"ujar naisya ketus lalu bangkit dari tempatnya.

"aku permisi"ujarnya pergi

"eh,naisya.apa kabar?"sapa zahran ke naisya yang baru beberapa melangkahkan kakinya.

"tidak baik"ketusnya lalu berjalan kembali.

"cakep-cakep jutek amat sih tuh anak"gerutunya

"emang dari dulu begitu.tapi kali ini dia beda lebih ketus ama gua"ujar fakhri menyadari sikap naisya yang lebih beda tak seperti biasanya.

"wajar aja sih,mungkin dia cemburu.makanya lebih parah"

"penasaran gua"

"lu tanya aja sono sama sepupunya,fayyiz"

"ah,samanya kaya naisya,kalau ditanya begitu mager gua"

"hahahaha...ada keturunan apa yak keluarganya"pikir zahran yang tidak penting untuk dibahas.fakhri menghela napas.

"udahlah.gua mau ke syilla dulu"

"ah elah lu,gua baru dateng juga udah ditinggal aja.ditinggalkan gak enak,bre"

"bucin lu"

"aku marah sama kamu.kamu lebih milih syilla daripada aku"ujar Zahran seperti cewe-cewe alay.

"jijik gua jijik punya temen kaya lu.udahlah gua cabut dulu"

"gih,sana aku sudah tidak peduli"leluconnya.

"istigfar gua"

fakhri menggeleng-geleng kepala punya teman seperti dia.walaupun rada-rada begitu dia temen paling setia dari semenjak dipondok hingga sekarang.suka-duka selalu ada.itulah sahabat.

***

namamu di sepertiga malamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang