PERKENALAN

25 2 0
                                    

hari ini mulai lagi aktivitasnya sebagai mahasiswa.mengerjakan-mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen.

kini dia sedang berada ditaman belakang kampus yang agak terlihat sepi.disini lah tempat favoritnya berada.menenagkan hati,pikiran.dan memurajaah hafalannya.sudah lama ia tak memurojaah hafalannya,sebab dirinya yang dipenuhi dengan banyaknya tugas,dan disisi lain hati yang selalu tidak fokus untuk murojaah.

hafalannya sudah sampai di juz 5.walaupun dirinya tak menjadi seorang hafidzoh ia tetap meluangkan waktunya untuk menghafal.sayang sekali kalau alumni pondok tapi tak hafal quran.

dulu cita-citanya ingin menjadi hafidzoh,tapi orang tua tak membolehkan.alasannya karena dia perempuan,takut tak bisa menjaganya.akhirnya ia hilangkan niatnya itu.ia mengikuti apa orang tua nya katakan.ia yakin dengan ridho orang tua,ridho allah pun menyertai.yah,walaupun ia tak bisa menjadi hafidzoh,semoga saja allah mempertemukannya dengan lelaki hafidz.amiin.

"naisya"panggil kia dari kejauhan.

naisya pun menyudahkan murojaahnya"shodaqallahul adzhim"

naisya meneloh ke sumber suara,tampak kia bersama seorang laki-laki.naisya merasa tidak asing dengan lelaki itu,seperti pernah melihatnya.

"lagi murojaah yak?ganggu donk"

"udahan kok"ucap naisya.

"oh,ya.nai,kenalin ini zulfikar.gua biasa manggilnya zul"ucap kia.

"naisya"ucap naisya menelungkupkan kedua tangannya.

"gua udah kenal,ki ama dia"sambar zul.

"kalian udah saling kenal?"naisya terdiam ia mengingat-ingat,apakah mereka saling kenal?.

"lu pasti lupa.gua yang nabrak lu minggu lalu"ucap zul.

"oh,itu"ucap naisya yang ingat kejadian itu.

"bagus kalau gitu.oh,ya nai,dia kesini mau bantuin tugas kita yang tentang bab istisna"

"oh,boleh tuh.aku juga agak kurang paham"

"mau dimana ngerjainnya?"tanya zul.

"kantin aja biar lebih enak"

"ok"

mereka pun menuju kantin.zul berjalan mengikuti mereka dibelakangnya.tiba-tiba dia senyum-senyum sendiri.ada perasaan aneh terhadap gadis itu.zul menggelengkan kepalanya.

***

fayyiz yang sedang serius membaca buku dikelasnya.seorang gadis menghampirinya.

"fayyiz"panggil gadis itu,fayyiz menoleh.seorang gadis yang imut wajahnya,berjilbab pink membuatnya semakin manis.gadis yang diam-diam suka pada fayyiz.dan tanpa sepengatahuan gadis itu fayyiz juga menyukainya.tapi fayyiz menutupi itu semua dengan sangat rapih.

"ada apa?"tanyanya dengan nada datar.

"boleh nanya tentang ini?"tanya adin.

Fayyiz melihat tulisan yang ditunjuk adin.

"oh,ini."

ia mengeluarkan buku dari dalam tasnya."lu liat catatan gua aja.tar juga paham.gua lagi gak mood ngejelasin."ucapnya.

"oh,yaudah.pinjem yak".Fayyiz mengangguk.adin meninggalkan fayyiz yang fokus dengan bacaannya kembali.ia menghela napas kenapa cowo itu sangat dingin seperti es batu saja.

"eh,adin abis ngapain?"tanya Fakhri yang melihat adin abis menghampiri fayyiz.

"minjem buku fayyiz.duluan yak.assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

"caelah yang abis disamperin cewe"ledek Fakhri lalu duduk dibangku depan fayyiz.

"dia cuman nanya doang"ketusnya.

"keliatannya dia suka sama lu deh"

"sok bisa baca pikiran orang aja lu".Fakhri terkekeh.

"tumben lu ke kelas gua.ngapain?"lanjutnya.

"santai.judes banget sih lu.samanya kaya naisya"ucapnya.

"mau nanya naisya?"tebaknya tanpa basa-basi.

"kok lu tau?"

"nanya apaan emang?"fayyiz tak menjawab pertanyaan Fakhri dia langsung ke intinya.dia termasuk tidak suka banyak basa-basi.

"gua cuman mau nanya.emang naisya masih suka sama gua?"

fayyiz mengernyitkan keningnya."ngapain lu nanya begitu?awas si syilla ngambek tau rasa lu"

Fakhri menghela napas."tinggal jawab aja sih"

"lu tanya aja ke orangnya"

"udah.terus dia jawab enggak"

"ya udah enggak berarti"

"tapi gua kok gak yakin yak?"tanya Fakhri pada diri sendiri.

"kalau dia masih suka sama lu.emang lu bakal apain tuh anak.lu nikahin?"tanyanaya

"apaan sih lu?"

fayyiz terkekeh."gak perlu tau lu.kalau cuman mau nyakitin saudara gua doang.tanpa lu sadari"ucapnya.

"dih,kok gitu"

"emang gitu.udah lah,gua mau ke mushola dulu.mau ikut gak lu?"

"ayolah"

fayyiz tersenyum sinis.ia sengaja tak memberitahu kenyataannya.ia tak mau naisya merasakan sakit.kemarin dia baru saja bercerita padanya tentang lelaki yang telah lama membuatnya sakit tanpa disadari laki-laki itu.semoga naisya bisa melupakan Fakhri.

***

assalamualaikum,teman-teman.......

maaf baru lanjutin ceritanya.abis lagi buntu.

ikutin terus yak.jangan lupa votementnya ok!

selamat membaca.....

namamu di sepertiga malamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang