1

2.9K 216 25
                                    

Baekhyun berjalan dengan ringan tanpa beban.
Ia bersiul dengan asik sambil sesekali tersenyum pada orang-orang yang ia jumpai di sekitar kompleks perumahan kecilnya.

Ia terus menebar senyum pada mereka yang menatapnya terkejut dan ketakutan.

Mengapa ekspresi mereka seperti itu?

Apa ada yang salah dengannya?

Ia mengeyeritkan dahi,sesaat merasakan rasa anyir masuk melalui celah bibirnya.

Ia mengusapnya dan melihat cairan merah pekat di tangannya.

Ah,darah rupanya.

Ia enggan mempersulit suatu hal,maka dengan cepat ia membersihkan darah yang merembes dari pelipisnya menggunakan tangannya.

Chanyeol tidak boleh tau hal ini,ia akan marah.

Baekhyun benci jika Chanyeol marah dan memandangnya seolah ia adalah salah seorang pasien dari rumah sakit jiwa,dia tidak ingin.

Dia tidak gila.

Ia melilih terburu dengan langkahnya menuju rumah kecil milik mereka.

Baekhyun memasuki rumah dengan hela nafas berat.
Paru-parunya seperti di tekan oleh perut membuncitnya.

Ia meletakan bahan belanjaanya di dapur dan Baekhyun bisa melihat Chanyeol yang tengah duduk santai di atas sofa mungil milik mereka sambil menyesap kopi paginya.

Kebiasaan pagi sang kekasih.

Baekhyun tersenyum hangat saat melihat Chanyeol di sana,ia mengusap perutnya yang tiba-tiba bergerak aktif tersebut.

Chucky berulah lagi.

Ia menarik nafas dalam-dalam,dan mulai mengolah bahan-bahan yang ia
Beli tadi di pasar.
Rasanya ia sangat bahagia sekali hari ini.
Chucky semakin sehat dan aktif di dalam sana,setiap bulan perutnya semakin membuncit,mungkin tanda Chucky semakin tumbuh baik di dalam sana.
Siap menyapanya dan sang ayah.

Baekhyun terkikik geli kala bayangan Chucky kecil berlari-lari kecil dan di belakangnya,Chanyeol mengejarnya.
Bermain dan tertawa bersama.

Indahnya.

Tanpa terasa hidangan yang ia masak tadi sudah matang,dan siap di hidangkan di depan pria yang sudah menunggu di meja makan,terlihat sangat kelaparan.

Baekhyun menyerahkan nasi goreng buatannya pada Chanyeol,dan tanpa berkata apapun,pria itu melahap makanannya dengan beringas.

"Ku rasa,sebentar lagi perutku akan meledak,Chucky terus menendang akhir-akhir ini" Baekhyun berujar sembari mendudukan dirinya di hadapan Chanyeol.

Chanyeol mendongak,dan ia memandang datar wajah manis dengan luka di pelipis menganga dan sisa darah dari luka itu.

Lagi?

Dia menyakiti dirinya,lagi?

"Sudah ku bilang ratusan,tidak. Bahkan ribuan kali padamu,jangan menyakiti dirimu sendiri" ucap Chanyeol melembut.
Ia sangat merasa iba dan tak tega jika harus melihat luka baru di tubuh mungil itu karena ulahnya sendiri.

Baekhyun sering mekukai diri sendiri.

Dan itu terjadi hampir setiap hari,selama 3 tahun mereka hidup bersama.

"Kau tau,itu tidak baik untuk kesehatanmu dan Chucky?" Tanya Chanyeol sambil menatap Baekhyun dengan berkaca-kaca,ada rasa marah,kasihan semuanya bercampur.

"Aku tidak melukai diri sendiri Chanyeol,tolong jangan anggap aku gila lagi" si mungil mencicit takut-takut.

"Bagaimana hal seperti ini tidak ku sebut gila?, demi tuhan Baek,bahkan kau sempat menyayat perutmu kemarin" ujar Chanyeol putus asa.

"Aku...aku hanya ingin melihat Chucky cepat-cepat,maafkan aku soal waktu itu,tapi untuk ini aku tidak melakukannya" ucap si mungil,menyakinkan sambil menunjuk pelipisnya yang robek.

"Masuk ke dalam kamar Baek" ujar Chanyeol dengan suara rendah,emosinya sudah di ubun-ubun meihat kegilaan kekasihnya.
Ia enggan memperpanjang masalah,Baekhyun kan terus mengalak,dan si mungil akan mengakui kesalahanya keesokah harinya,Chanyeol sampai hafal.

Andai saja jika Baekhyun tidak hamil lagi,maka dengan senang hati ia meninggalkan bocah itu.

"Chanyeol,jangan lakukan itu kepada kami,maafkan aku" ucapnya sungguh-sungguh sembari menangis.

Chanyeol menghela nafasnya berat,air mata Baekhyun adalah kelemahannya.

Ia meredam emosinya,dan menghampiri Baekhyun di sebrang sana tengah menangis histeris.

Chanyeol memeluk Baekhyun erat,ia mengusap rambut halus pria mungilnya dengan sayang.

Mau seperti apapun keadaan Baekhyun,ia harus menerimanya.

Yang perlu ia lakukan harus lebih ekstra mengawasi gerak-gerik si mungil.

"Baekhyun janji,tidak akan melakukan itu lagi" ucapnya sembari sesenggukan.

"Tolong,jaga chucky kali ini,aku tidak mau kehilangan lagi" lirihnya sembari mencium luka menganga di pelipis si mungil.













Tbc.

Short fanfiction Chanbaek terbit again.

Ayooo di jamah di jamaaaah.

Butuh VOTE DAN COMMENTNYA.

Kalian suka nggak?

Penasaran nggak?.


mental disorders (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang