"Chucky anak papa,cepat lahir yah nak.
Agar ayah segera mungkin menikahi papa,jika ada Chucky,ayah tidak mungkin meninggalkan papa" seperti pagi hari lainnya,Baekhyun akan mengajak calon anaknya berbicara.Ia sangat senang jika berbicara dengan Chucky,respon janin itu tidak main-main.
Ia akan menendang kesana kemari,membuat Baekhyun kerap dilanda sakit namun ia menikmati perannya sebagai pria hamil.Rasanya ia tidak sabar untuk kelahiran anak mereka lagi.
Baekhyun beranjak dari tempat tidurnya,ia akan bergegas membuatkan sarapan pagi untuk kekasih tercintanya.
Calon ayah dari janinnya.
calon suaminya.
Ah,membayangkannya saja membuat pipinya merona,ia tidak sabar menunggu Chucky lahir.
"Keluarlah cepat sayang" gemasnya sembari memukul perutnya berulang.
Dan Baekhyun semakin tersenyum lebar kala merasakan perutnya melilit dengan hebat akibat pukulannya.
Sebentar lagi Chucky pasti akan lahir.
Maka dengan tertatih menahan sakit di perutnya,ia bergegas menghampiri Chanyeol di sofa.
Namun senyum Baekhyun seketika hilang kala melihat Chanyeol yang terlihat sibuk dengan ponselnya sambil sesekali tersenyum.
Tidak biasanya prianya lengket dengan ponsel.
Dan, hei.
Sepagi ini,dia sedang apa dengan ponselnya.Baekhyun bergegas,dan dengan sekali tarikan ia berhasil merampas ponsel Chanyeol,dan melihat isi ponsel tersebut.
Chanyeol terkejut."Hei,itu tidak sopan Baek,berikan padaku" Chanyeol meradang,tidak menyukai sikap tidak sopan Baekhyun saat ini.
"Sayang? Rose?, siapa dia Chanyeol?" tanya Baekhyun dengan nada tingginya,ia tersulut emosi dan cemburu.
"Mau ku jelaskan juga kau akan selalu menganggap Rose selingkuhanku" ujar Chanyeol dengan malas,sambil berusaha mengambil ponselnya kembali.
"Memang benar jika dia selingkuhanmu,aku pernah melihat kau menciumnya.
Tolong,jangan lakukan itu Chanyeol,kau kan sudah punya aku,bahkan kau akan memiliki Chucky lagi" Pria mungil itu memelas sambil menggigil dan menangis sedih.Tak sanggup mengingat ciuman penuh nafsu sang kekasih dengan wanita jalang itu.
"Kau bukan hanya gila,kau juga suka berhalusinasi.
Rose itu adikku,aku sampai lelah mengatakan itu,tidak cukup aku membawa hasil tes lab dan kartu keluarga untuk meyakinkanmu bahwa Rose adalah adik kandungku?" Chanyeol berujar putus asa.
Merasa percuma menjelaskan pada Baekhyun yang memiliki gangguan mental tersebut."Kau Bohong,aku melihatnya minggu lalu,kau menciumnya" Baekhyun berteriak sambil menahan sakit perut luar biasa.
"Baek,berhenti seperti ini" Chanyeol menggeram sembari menatap Baekhyun.
Ia memeluk tubuh bergetar itu,tangan kekarnya tak henti pembuat pergerakan di perut membuncit si mungil.Chucky,ayah harus bagaimana lagi?
Jika kau lahir,maka kita harus tinggalkan papa,ia semakin tidak waras.
Ayah lelah.
Chanyeol memejam sambil memeluk si mungil,mencoba berkomunikasi lewat batin dengan buah hatinya.
Namun nafas tercekat dari Baekhyun membuatnya membuka mata,dan ia baru menyadari saat melihat kaki Baekhyun penuh dengan darah.
Ia terkejut dengan bola mata yang nyaris keluar.
Tolong.
Jangan lagi Baekhyun.
Jangan renggut Chucky lagi dariku.
Tbc.
Holaaaa...ada yang bisa nebak alurnya?
Wohoho...aku excited banget sama work ini.
Dan mohon maaf,aku buat work genrenya seperti ini semua.
Karena imajinasiku ya cuma bikin cerita dark,angst,hurt ya spesies yang bikin sakit hati.
Jika berkenean VOMENT DONG.
VOTE AND COMMENT💕.
KAMU SEDANG MEMBACA
mental disorders (END)
Fanfiction[Short fanfiction] semua orang menganggapnya gila. orang tidak waras. sakit jiwa. dan kata-kata kasar yang sangat ia benci. ia tidak gila,mereka yang gila. bahkan,pria yang ia sukaipun menganggapnya sama. sekali lagi ia katakan,ia tidak GILA.