6

1.4K 163 9
                                    

Sudah hampir seminggu Rose tinggal dengan mereka.

Dan Baekhyun semakin muak setiap harinya kala wanita itu seolah-olah berperan sebagai ibu dari putranya.

Memandikan Chucky,memberikanya susu formula padahal ASInya keluar dengan baik dan selalu mengajak bermain putranya.

Seperti sore ini,Rose hendak memandikan putra tampannya,namun kali ini ia tidak bisa diam saja.

"Biarkan aku yang memandikan putraku" ketusnya sembari berusaha mengambil Chucky dalam gendongan Rose.

"Tapi kakak menyuruh ku membantu mu" jawabnya dengan halus.

"Kau hanya perlu membantu,tanpa mengambil alih peranku sebagai papa yang telah melahirkannya" ucapnya dengan nada tinggi,sambil merebut Chucky dengan sedikit kasar,membuat bayi itu menangis.

Chanyeol yang berada di ruang kerjanya sedikit terganggu dengan suara tangis jagoannya,ia beranjak dan menemui si mungil yang tengah mencoba meredakan tangisan Chucky dan Rose yang tengah menunduk sedih.

"Mengapa Chucky bisa menangis keras seperti itu Baekhyun?" tanya Chanyeol sembari menghampiri ketiganya.

"Aku tidak tau,mungkin dia haus" ucapnya tak yakin sambil menimang bayinya yang rewel.

"Mungkin kau bilang?,kau tidak yakin dengan apa yang tengah putramu alami? Rose,ambil Chucky,kau lihat apa yang salah dengan putraku" katanya penuh perintah.

Baekhyun hanya bisa menatap sedih kala Chucky berpindah tangan pada Rose.

"Dia buang air besar kak,dia tidak nyaman dengan popoknya" ucap Rose yakin,dan membawa Chucky menuju kamar mandi.

"Kau lihat Baek,bahkan seorang yang belum menikah dan hamil saja tau" ucapnya melembut,merasa tak tega dengan mata beningnya yang berkaca-kaca.

"Akupun belum menikah" cicitnya,namun masih bisa di dengar Chanyeol.

"Kau masuk kamar,siapkan saja baju untuk Chucky" tegasnya sembari berlalu menuju ruangannya kembali.



******

Siang berganti malam,Baekhyun tertidur dengan pulas akibat menangis seharian.
Mengutuk ketidak becusannya merawat sang putra.

Tepat jam 2 dini hari,Baekhyun terbangun karena hausnya,ia melirik tempat tidur dan ia hanya mendapati dirinya dan Chucky di sana.

Kemana prianya?.

Memilih acuh,ia keluar dari kamarnya menuju dapur untuk menghilangkan dahaganya.

Namun ia merasa cukup penasaran dengan kamar tamu mereka.

Tampak biasa saja,namun sesuatu mendorongnya untuk mendekati pintu tersebut.

Ia membuka kenop pintu tersebut dengan hati-hati.

Tidak terkunci?.

Baekhyun memasuki kamar remang tersebut selama beberapa menit,dan ia keluar menuju dapur untuk mengambil sebuah pisau di tangannya.

Ia memasuki kamar tersebut dengan kencang,membuat pemilik kamar tersentak dalam keterkejutan.

Baekhyun Berdiri dengan mengacungkan pisaunya.

Ia emosi,ia marah besar.

Namun air mata seakan tak bisa berhenti mengalir,menemani rasa sakit hatinya.

Melihat Chanyeol tengah di oral sex dengan wanita yang pria itu claim sebagai adik kandungnya.

"Kau harus mati Park Roseana" teriak Baekhyun kalang kabut,hendak menusuk wanita yang tengah bersimpuh di bawah sana tengah mengulum penis prianya.

Dan Chanyeol terkejut setengah mati,buru-buru memasukan penisnya yang berhasil memuntahkan sperma keduanya kedalam boksernya.

Baekhyun berteriak histeris saat pisaunya di tepis kuat oleh Chanyeol.

"Kau gila Baekhyun,kau gila" teriak Chanyeol murka.

"Telfon polisi Rose" perintah Chanyeol dan langsung di turuti wanita itu.

"Kau jahat padaku,kau jahat.
Aku tidak gila,kau yang gila hiks.
Chanyeol,aku mencintaimu,mari menikah,kita mulai semuanya dengan bahagia,tinggalkan Rose" ucapnya lirih sembari memukul dada Chanyeol bertubi-tubi.

Namun Chanyeol hanya diam sampai polisi datang kerumahnya dan menyeret Baekhun dengan paksa.


"Dia nyaris membunuh adikku dengan pisau dapur,aku masih bisa diam dengan ulahnya yang emnyakiti diri sendiri,bahkan membunuh kedua janinnya terdahulu.
Namun jika di biarkan ia akan semakin menjadi" jelas Chanyeol pada pihak kepolisian.

Baekhyun menangis dan mengamuk tidak terima di perlakukan seperti ini.

"Mana bayiku,aku harus pergi dengan Chucky" teriaknya histeris,kedua polisi berusaha menahannya mati-matian.

"Bahkan dia menamai bayi kami dengan tokoh boneka pembunuh" ucap Chanyeol sembari menatap Baekhyun.

"Kau sendiri yang memberikan nama untuk anak-anak kita" lirih Baekhyun,ia sudah lemas dan sakit hati dengan perlakuan Chanyeol selama ini.

"Tolong bawa dia,aku tidak mau terjadi apa-apa pada putraku" titahnya,dan langsung di angguki oleh  polisi.

Mereka menyeret Baekhyun dengan paksa.

Si mungil mengamuk.
Menangis dan berteriak histeris kala melihat Rose menggenggam tangan kekasihnya.

Dan senyuman penuh kemenangan dari wanita menjijikan tersebut.





Tbc.

Percaya nggak,aku ketik work ini terus-terusan non stop?

Vomentnya doooong.

VOTE AND COMMENT💕💕

mental disorders (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang