Baekhyun mendapatkan perawatan intensif karena mengalami pendarahan hebat.Dokter bilang,ia mengalami benturan atau suatu hal di perutnya.
Beruntung,nyawanya bisa di selamatkan.
Dan Chucky harus rela lahir secara prematur.
Bayi itu sangat kuat dan bisa bertahan di usia 8 bulan.Chanyeol memandang penuh haru Chucky di dalam sebuah inkubator.
Ia menangis bahagia,akhirnya.
Ia tidak harus kehilangan Chucky lagi."Jagoan ayah memang hebat,Chucky anak yang hebat,ayah bangga dan bersukur atas kelahiranmu" ujarnya lirih,sambil terus memandang tubuh mungil memerah itu.
Ia bahagia.Tepukan di pundaknya,membuatnya mau tak mau menoleh dan mendapati suster tengah tersenyum teduh padanya.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat pak atas kelahiran putra anda,dan anda sudah bisa menemui suami anda,karena sejak satu jam yang lalu ia mencari anda." terangnya.
Dan Chanyeol mengangguk,merasa enggan meninggalkan buah hatinya.
Namun masih ada yang harus ia perhatikan juga.Ia memasuki ruang rawat inap Baekhyun.
Pria cantik itu terasenyum dengan manis kala melihat kekasihnya itu."Akhirnya aku berhasil melahirkan Chucky.
Chanyeol,kita tidak kehilangan Chucky lagi" ujar Baekhyun penuh haru,ia menggenggam jemari Chanyeol yang tengah mengelus surai basahnya itu."Terima kasih sudah melahirkan Chucky,meski ia harus lahir sebelum waktunya,ia anak yang kuat tidak seperti kakak-kakaknya terdahulu" ucap Chanyeol lembut.
Ia kadang merasa bersalah karena kematian dua anaknya terdahulu karena ulah Baekhyun.
Ia hanya berharap,Chucky bisa tumbuh dan terus tumbuh dengan sehat.
Baekhyun tersenyum penuh haru.
Ia mencium telapak tangan Chanyeol bertubi.
Menyalurkan rasa syukur dan cinta kepada kekasihnya itu.Ia sangat,amat mencintai Chanyeolnya.
Tidak perduli apapun.
"Lantas,kapan kita menikah?" tanya si mungil dengan semangat.
"Menikah?" tanya Chanyeol terkejut.
"Kau sudah berjanji tuan Park,jika Chucky terlahir selamat kau akan menikahiku" ucapnya dengan riang membuat sabitnya berbinar.
Chanyeol menelan ludahnya kering,ia bingung harus berkata apa.
Ia takut jika nanti,Baekhyun menyakiti Chucky seperti kedua kakak bayi tersebut.
Ia tidak ingin kehilangan lagi.
Chanyeol menatap bola mata berbinar itu dengan sendu.
Ia tidak ingin Baekhyun sakit hati karena penolakannya.
Namun ia bimbang.
Jika ia menikah,maka Chucky dalam bahaya.
Baekhyun menunggu jawaban Chanyeol dengan sabar,ia mengecup lagi telapak,sampai punggung tangan pria itu.
Sumpah mati ia cinta.
Tidak akan ia biarkan Chanyeol lepas darinya.
Chanyeol adalah nafas dan hidupnya.
Dan Chucky adalah nyawanya sekarang.
Ia tidak akan menyakiti keduanya,terlebih Chucky.
Ia tak ingin,sang jagoan menyusul kedua kakaknya di surga.
Tidak-tidak,ia berjanji akan berubah,demi Chanyeol.
Dengan hela nafas lembut,dan keyakinan.
Chanyeol tersenyum manis pada si mungil."Kita akan segera menikah saat kalian di perbolehkan keluar dari rumah sakit" ucapnya yakin.
Iya,iya harus yakin.
Untuk Chucky.
Dan Baekhyun memekik girang sembari memeluk tubuh Chanyeol.
"Terima kasih sayang" lirih Baekhyun.
Dan ia memejamkan matanya dengan nikmat sesaat mendapat kecupan kecupan mesra di lehernya dari pria itu.
"Aku mencintamu" Ujar Chanyeol dengan tatapan sayu sambil mengukung tubuh lemas Baekhyun.
Dan Baekhyun tersenyum di tengah derasnya air mata serta rasa sakit luar biasa saat ini.
Tbc.
Sudah ketebak?
Sudah?
Belum?
Oke,vote and commentnya napaaaaaa.
VOMENT🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
mental disorders (END)
Fanfiction[Short fanfiction] semua orang menganggapnya gila. orang tidak waras. sakit jiwa. dan kata-kata kasar yang sangat ia benci. ia tidak gila,mereka yang gila. bahkan,pria yang ia sukaipun menganggapnya sama. sekali lagi ia katakan,ia tidak GILA.