34

369 15 0
                                    

"Dinda Berliani John, putri tunggal keluarga John" kata Aca.

"Apakah anda tidak bahagia? Hidup dengan harta yang berlimpah dan anda gunakan dengan berfoya foya ke club? Hm?" kata Aca santai namun setiap perkataan nya sangat menohok hati.

"MAKSUD LO APA HA?!" bentak Dinda tak terima.

"Wesss santai sayang jangan nyolot gitu donk, kenapa si takut ya, hahaha" kata Aca sambil terkekeh.

"Lo kurang belain apa ya dari laki laki si hidung belang hm? Kok masih cari mangsa lain si sayang apalagi itu pacar dari orang yang dulu pacar nya lo rebut juga, ehh sorryy di ralat ya MANTAN PACAR" kata Aca dengan penekanan pada kata 'mantan pacar'.

"Gue si gak masalah sebenarnya, lo ambil aja tuh bekas gue, kayak nya lo demen banget sama yang bekas gue, nohh baju baju bekas gue yang agak sedikit WAW banyak digudang gue ambil aja ikhlas gue kok, apalagi itu berguna buat lo bikin pameran" kata Aca dengan terseyum miring.

Al dan Ari sangat tidak menyangka dengan kalimat kalimat yang baru saja keluar dari bibir mungil Aca itu.

Dinda yang sedari tadi menahan emosi pun bertindak.

Plakkk

Pipi Aca memerah karena tamparan dari Dinda.

"Hahahaha aduhh gue pengen ketawa jungkir balik rasanya" kata Aca terkekeh sambil memegang pipinya bekas tamparan dari Dinda.

Plakkkk

"Heii sayang jangan main kasar kan gue jadi ikut main kasar. Lo ambil aja noh si Ari gue gak butuh orang munafik!!! Kalian cocok kok pake banget. PRIA MUNAFIK MEMANG PANTAS BERGANDENGAN DENGAN WANITA PENGGODA" kata Aca menatap Ari dan Dinda dengan tatapan yang sulit dimengerti.

Air mata Aca kembali lolos. Kini Aca mendekati Ari.

"Makasih buat ini yang udah kasih izin gue buat berlabuh disini" kata Aca menunjuk dada Ari dengan berlinang air mata.

Ari merasakan dada nya sesak.

Dia sangat menyesal telah bermain di belakang wanita cantik ini.

"Makasih lo udah pernah bikin gue bahagia sebahagia nya dan makasih juga lo udah bikin gue jatuh sejatuhnya" kata Aca dengan tatapan menyorotkan luka dan kecewa yang mendalam.

"Sorry gue selalu nyusahin lo, makasih karna kebaikan lo gue masih bisa hidup, karna darah lo yang lo sumbangin ke gue. Gue masih bisa ngeliat dunia dan merasakan dunia gue hancur, itu juga karna lo!" kata Aca terisak.

"Kita udah gak ada hubungan apa apa lagi. Semoga lo berdua bahagia. Gue ikut seneng" kata Aca berusaha terseyum dan menghapus air matanya.

Aca hendak berbalik dan meninggalkan tempat itu, namun niatnya ia urungkan.

"Oh iya satu lagi, jangan sampai lo nyesel dengan apa yang udah lo buat" kata Aca dengan seyum miring nya.

Dan Aca menarik pergelangan tangan Al yang sedari tadi hanya diam melihat drama di depan matanya.

COOL BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang