Part 4

668 12 3
                                    


Gak abis pikir gue sama kelakuan Bapak di dunia maya. Tingkat keganjen-nan-nya mengalahkan anak remaja baru puber. Gue rasa bukan akun Onah ataupun Itoh yang jadi korban modusnya. Pasti ada banyak seseakun cewek lainnya yang jadi sasaran kebucinan Bapak.

Setiap hari, pas gue lihat list pertemanan Bapak, jumlahnya semakin bertambah. Kebanyakan akun cewek. Ada beberapa akun cowok, tapi menurut gue itu sebagian dari teman kerjanya. Karena rata-rata bapak-bapak semua.

Dari sekian banyak list pertemanan Bapak, ada dua akun yang membuat rasa curiga gue menjadi-jadi. Mungkin dua akun tersebut adalah dalang, kenapa Bapak bisa sebucin itu.

Nama dua akun tersebut, Jarwo dan Bowo. Dua orang yang gue taksir dari PP-nya, kemungkinan usianya sama dengan Bapak. Pose di profilnya pun hampir sama kayak punya Bapak. Setengah badan dan pakai kacamata hitam. Kalau mereka dipersatukan dalam sebuah bingkai. Gue bisa menyebutnya, tiga kang pijet pecinta wanita.

Menjelajahi beranda FB Bapak menggunakan akun Itoh, gue menemukan kejanggalan pada postingannya beberapa jam yang lalu. Statusnya gini.

'GESS CHANEL DONG'

Whut? Apa yang dimaksud chanel? Gue penasaran, dan pada akhirnya masuk ke dalam komentar dari status tersebut.

Gila, dasar Bapak gak ada akhlak. Yang dimaksud chanel ternyata nomor cewek. Gue mengetahuinya dari komentar Jarwo dan Bowo. Benar dugaan gue, ternyata dua akun bapak-bapak itu adalah dalang dibalik perbucinan Bapak.

Jarwo mengomentari status Bapak, dan komentarnya begini.

[Saya ada chanel nih Pak Sugono, bohay (emot ngakak)]

Terus Bowo bales komentar Jarwo.

[Jangan percaya Pak Jawir, paling juga ntar dikasih nomor batangan (emot ngakaknya banyak)]

Bapak juga ikutan bales.

[Kutu kupret emang Pak Jawir, bisanya ngeboong doang. Kemaren saya juga dikasih nomor tau-taunya nomor waria hahaha.]

Mereka saling bales. Karena banyak, gue malas juga sampai harus kepoin satu-persatu komentar gak berfaedah itu.

Akhirnya dengan rasa curiga, gue mencoba ikut mengomentari.

Itoh Marsitoh
[Iiih Abang, chanel apaan itu?]

Gak berapa lama, dua akun bapak-bapak itu ikutan komen.

Jarwo Selalu Setia
[Witwiw, siapa itu Pak Sugono.]

Bowo Pangeran Kegelapan
[Pak Sugono ada yang nyariin tuh hahaha.]

Yang punya lapak akhirnya bales juga.

Sugono Ono
[Cuma temen itu Pak.]

Setelah gue komentar di lapak Bapak, eh tiba-tiba dia inbok.

[Itoh, kamu jangan ikutan komen. Nanti kamu digodain sama temen Abang.]

Gila, gue rasa Bapak bener-bener udah kesem-sem sama akun Itoh. Takut Itoh direbut kali.

[Hihi abis aku penasaran,] bales gue.

[Temen-temen Abang modus semua. Itoh jangan sampai kemakan rayuan remeka.]

Elah, sok nasehatin. Padahal dia sendiri juga kang modus.

[Hihi gak, kok, Bang.] Gue bales lagi.

[Oh, iya, Itoh lagi ngapain?]

Kan, ujung-ujungnya pasti mau modus.

[Lagi duduk aja, Bang.]

[Duduk di mana Itoh?]

[Duduk di samping Pak Kusir hihi.]

[Itoh lagi naek delman?]

Dasar Bapak kurang piknik. Ini udah jam sembilan malem. Mana ada delman jam segini.

[Gak, kok, Itoh tadi cuma becanda.]

[Ohh, kirain beneran. Terus Itoh lagi dimana sekarang?]

[Itoh lagi di kamar, Bang.]

[Beneran di kamar?]

[Iya Bang. Emang kenapa?]

[Itoh, VC yuk!]

Gila, udah mulai berani ngajak video call. Dasar Bapak gak ada akhlak.

Next

Jangan Modusin Aku BangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang