8. SUATU HARI NANTI AKU INGIN MEMBAWA ORANG TUA KU KE JANNAH NYA

149 20 1
                                    

Bukan rumah mewah, mobil ataupun kekayaan yang ingin kuberi. Hanya Jannah, tempat terindah yang ingin kupersembahkan kepada kalian.

✨✨✨

Di sebuah desa, tepat nya di pedesaan kasturi, hiduplah seorang anak lelaki yatim piatu yang sangat tampan, ia bernama Azifah Hilah Mirrah, biasa di panggil Azif.

Ia tinggal bersama nenek nya, karena dari ia SD kelas 3, ia sudah di tinggalkan oleh kedua orang tua nya, di karena kan kecelakaan yang sangat dahsyat, sampai-sampai kedua nyawa orang tua nya tak tertolong.

Kini Azif telah menjadi seorang lelaki yang mandiri, berwibawa, dan juga sholeh.

Setiap hari ia tak lupa sehabis sholat ia selalu berdo'a, dan tak lupa juga ia setiap hari membantu nenek nya untuk berjualan kue, ia tak seperti anak biasa bisa bersekolah, ia hanya belajar di rumah dan kadang Azif sedikit iri kepada teman sebaya nya yang sering bermain bersama Azif di sore hari.

~~~~~

Keesokan hari nya Azif pergi berjualan kue, dan ia bertemu dengan sahabat dari kecil nya, suka duka telah mereka lewati bersama.

"Azifah!!!" seru Afuza

"Ha!! Uzaaa," balas Azif sambil melambaikan tangan nya.

"Azif, kamu masih jualan kue ini?" tanya Uza.

"Iyah za, mau gimana lagi, sebener nya aku mau sekolah tapi biyaya nya belum cukup," ucap Azif sambil menundukan kepalanya.

"Zif, kamu bisa kok, kamu hebat, aku yakin kamu bakal banggain orang tua kamu," ucap uza sambil tersenyum dan mengelus punggung Azif.

"Hiks–iyah uza, kamu selalu ada buat aku, makasih za," ucap Azif sambil meneteskan air matanya.

~~~~~

Bulan yang di tunggu Azif kini telah datang, ia senang karena hari ini ia bisa mengaji di masjid dekat dengan rumah nenek nya, ia mengaji tak perlu mengeluarkan biaya karena di buka dengan gratis.

"Nek!! Azif tinggal dulu ya," ucap Azif kegirangan.

"Iyah nak, yang rajin ya," ucap nenek Sarah.

"Assalamualaikum nek!" ucap Azif sambil mencium punggung tangan nenek.

"Waalaikumsalam nak," ucap nenek.

Akhir nya Azif pun tiba di pengajian tersebut, ia hanya memakai baju yang biasa dan kopeah yang sudah sedikit usang, ia juga hanya membawa Al-Qur'an kesayangan nya, karena menurut ia Al-Qur'an itu sangat berharga karena pemberian dari almarhum Ayah nya.

"Eh, Azif udah datang," ucap Uza.

"Iyah Uza, Alhamdulillah aku di izinin sama nenek," ucap Azif sambil berjabat tangan dengan Uza.

"Anak-anak mari kita mulai ya, pertama-tama mari kita berdo'a terlebih dahulu," ucap ustadz Zaid.

"Iyah ustadz," ucap serentak anak-anak.

Abi,, umi,, kini Azif bisa mengaji bersama dengan kawan-kawan dan ustadz, Abi,,Umi,, Azfa janji akan bawa kalian ke jannah nya, Aamiin.
Batin Azif

Pengajian pun di mulai, ustadz menceritakan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW selama di tinggal kan oleh keluarga nya.

"Anak-anak, jadi kita patut menghormati kedua orang tua kita, kita harus bersyukur atas segala yang telah mereka lakukan kepada kita, jangan menyesali saat mereka telah tiada tapi kita harus merelakan nya," ucap ustadz.

"Baik ustadz," ucap serentak anak-anak.

"Ustadz, Azif mau tanya boleh?" tanya Azif.

"Boleh banget," ucap ustadz.

Cerpen Religi Bulan RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang