Bagian 13 [Keputusan Tidak Terduga]

1 0 0
                                    

Sepanjang jalan, diatas motor kita tidak berbicara.
Aku diam, berusaha menenangkan perasaan. Sedangkan kamu sendiri tidak memancing pembicaraan.

Saat itu diawal melihatmu, kecepatan jantungku diuji.
Rasa khawatir, bersalah dan banyak hal lagi membuatku gelisah.

Lebih dari setengah jam perjalanan aku lewati dengan pikiranku sendiri.

Bagaimana setelah ini? Apa yang akan dia katakan? Apa yang terjadi dengan hubungan kami nanti?

Tapi karena tidak tahan, aku memulai pembicaraan, membuatmu sedikit bisa kembali perhatian.

Beberapa menit kemudian, motormu berhenti disatu tempat dengan debur ombak, pasir putih dan bukit disalah satu sisi.

Aku tersenyum menikmati angin yang membelai lembut pipiku.

Kamu mengajak naik keatas bukit.
Lalu memintaku duduk disampingmu. Beralas rumput, menatap pantai yang tak jemu memberi keindahan untuk mataku.

Aku bertanya, perihal kamu yang katanya ingin bicara.
Kamu jawab tidak. Katamu, kamu hanya ingin kita duduk berdua.

Perasaanku sedikit lega. Tapi tidak juga merasa kembali biasa.

Sampai ketika akan pulang kamu mengatakan satu hal yang membuatku tidak lagi merasa digantungkan.

"Jangan gini lagi ya, besok besok kalau ada apa-apa bilang sama aku"

Besok besok? Kamu masih memberiku kesempatan bersamamu besok?

Aku mendongak, menatapmu yang juga tersenyum tipis padaku.

Jantungku berdebar, menggumam sendiri berjanji dalam hati untuk tidak menyakitimu lagi.

-Nostalgia 2017-

Ingatan Pelipur RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang