3

15 5 10
                                    

Sempat-sempatnya aku berpikir seperti itu. Langit, bantu aku bernapas saat ini juga.

"Bel?"

"Hah? Hmm gue juga gatau mereka dimana"

"Ya udah, lo makan sama gue aja yah"

"Ya udah deh"

Aku mengikutinya. Dia adalah salah satu mantanku. Orangnya pintar, rajin, suka olahraga dan sering banget ke perpustakaan. Matanya hitam legam. Soal tinggi ga perlu ditanya karena dia anak basket. Kelasnya di samping kelasku

Aku duduk di depannya. Rasanya seperti aneh. Mengapa dia tiba-tiba berbicara denganku? Batinku.

"Lo, apa kabar bel? Udah lama kita ga ngobrol berdua kek gini" ucapnya.

"Gue?"

"Iyalah, lo, masa gue nanya sendok"

"Baik-baik aja"

"Katanya setelah putus dari gue, lo belum pacaran sama yang lain. Emang bener bel?"

Aku terdiam. Pertanyaan itu benar. Aku masih mengharapkannya. Aku masih ingin bersamanya. Aku masih belum bisa move on. Bagaimana tidak? Aku berpacaran dengannya sudah 3 tahun. Bagaimana mungkin aku bisa move on secepat itu?

"Bel.. lo bengong?" sambal melambai-lambaikan tangannya di depan mukaku. Dan lamunanku buyar.

"Hah? Engga" jawabku gugup.

"Bella! Lo nih kita cariin daritadi juga" suara Zahwa mengejutkanku.

"Tau nih... Gue kira lo kejebak di kamar mandi" ucap Aurel.

"Loh? Gue juga nyariin kalian trus gue ketemu dia ya udah gue makan sama dia akhirnya" sambil melirik laki-laki yang menemaninya makan sedari tadi.

"Oh.. lo?" tanya Kyra.

"Iya gue"ucapnya sambil melirik Kyra. "ya udah bel gue mau balik ke bis yah"

"Eh, iya-a" sambil terbata-bata.

"Udah yuk, balik lagi ke bis pasti bu Wirda udah nungguin" kata Aurel.

Kami kembali ke bis untuk kembali melanjutkan perjalanan. Waktu sudah mulai siang dan kami pun sampai di hotel untuk menginap. Study tour kali ini ke Jogja. Kata mereka kota ini kota penuh kenangan. Tapi yang ku tahu kota ini kota pelajar karena cukup banyak Universitas bagus berada di sini.

"Bel, mau gue bantuin bawa ga?" suaranya seperti ku kenali. Iya. Dia yang tadi makan denganku.

"Hmm ga usah deh, gue bisa sendiri" sambil mengambil koper.

"Ya udah gue duluan yah"

"Iya rey, duluan aja"

"Dia siapa sih bel?" tanya Zahwa.

"Yang mana?"

"Yang barusan ngomong sama lo lah"

"Oh, itu Reyhan"

"Reyhan? Reyhan siapa? Kok gue ga kenal yah" tanya Aurel.

"Ish masa lo gatau? Dia anak kelas sebelah" jawab Kyra. Memang benar cuman Kyra yang tau semuanya karena dia temanku sejak SMP.

"Ya udah yuk masuk, gue pengen mandi" Padahal cuacanya memang cukup dingin tapi entah kenapa badanku seperti ingin mandi saja.

Kami berada dalam satu kamar yang sama. Karena peraturannya satu kamar hanya diperbolehkan empat orang jadi pas banget kami satu kamar. Setelah mengambil kunci dan menaiki lift. Kami masuk ke dalam kamar untuk membersihkan badan dan rebahan sebentar karena nanti sore masih ada acara lagi.

Sore pun tiba. Kami bersiap-siap untuk mengikuti acara selanjutnya. Bergegas turun ke bawah supaya tidak terlambat. Dan acara berjalan dengan lancar. Nanti malam kami di beri waktu bebas untuk mengeksplor Jogja namun hanya sampai jam 10 saja.

"Ra, enaknya kemana yah? Nanti malam" tanyaku.

"Hmm.. gimana kalo kita ke malioboro aja? deket kok dari sini" Kyra memang orang yang suka travelling jadi dia pasti tau tempat mana aja yang bagus untuk dikunjungi.

"Boleh tuh boleh" kata Aurel.

...

Aku mau ngucapin makasih buat kalian yang udah baca sampe sini

Ikutin terus ceritanya

Jangan lupa di vote and comment yah

See you,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vanilla (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang