1. Awal [ Revisi ]

83.7K 4.9K 293
                                    


HALO SEMUANYA!!!

Aku revisi ulang cerita ini. Alurnya sama kok, tapi ada beberapa tambahan di setiap chapter-nya.

Yang udah baca, skuy baca lagi.

TIM BARU BACA🔥

TIM BACA ULANG🔥

***

Waktu istirahat sekolah Manda gunakan untuk mengisi perutnya di kantin sekolah bersama kedua sahabatnya. Memesan bakso kesukaannya dan memakannya dengan lahap. Sesekali mereka juga bertukar cerita yang membuat mereka tertawa garing. Di sela-sela tawa mereka datang seorang laki-laki tampan. Sontak Manda dan kedua temannya berhenti tertawa.

“Hai Manda, boleh duduk nggak?” Belum sempat Manda menjawab Satya sudah lebih dulu duduk di depannya.

“Belum dijawab main duduk aja lo,” cibir Nayla.

“Manda jawabnya lama sih, keburu lumutan gue.”

“Itu orangnya baru aja buka mulut mau ngomong, lo nya udah duduk.” Kini Tasya ikut nimbrung.

“Yaudah sih.”

“Eh Man, gue mau kasih sesuatu buat lo.” Manda memicingkan matanya saat melihat Satya mengeluarkan sesuatu dari saku seragam OSIS miliknya.

Satya menunjukkan benda itu di depan Manda. “Ini buat lo.”

Manda belum mengambil liontin itu dari tangan Satya, matanya masih menatap kagum pada liontin itu.

“Bagus kan?”

“Iya bagus, anjir. Buat gue aja lah,” Nayla hendak mengambil liontin itu, namun langsung ditepis oleh Satya.

“Bukan buat lo, njing.

“Biasa aja dong lo, ah sakit nih tangan gue.” Nayla memegangi tangannya yang ditepis oleh Satya.

“Tangan lo nakal.” Satya kembali menatap Manda.

“Man, ini ambil.” Tangan Manda terulur untuk mengambil liontin itu.

“Bagus, Sat.”

“Lo suka?”

Manda mengangguk. “Suka. Makasih ya,”
Satya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. “Yaudah gue duluan ya, jangan lupa dipakai liontinnya, Man.”

Manda menatap punggung Satya yang perlahan menghilang dari kantin sekolah. Saat itu juga Nayla dan Tasya menggoda Manda hingga membuat pipinya bersemu merah. Hal itu tidak terlepas dari pandangan seseorang yang duduk tidak jauh dari meja mereka. Orang itu tampak marah, terlihat dari raut wajahnya yang tidak suka, tangannya juga mengepal kuat.

***

Pulang sekolah, Manda tengah berdiri sendirian di seberang jalan, menunggu jemputan. Nayla dan Tasya sudah pulang terlebih dahulu, alhasil Manda sendirian sekarang. Namun tiba-tiba ada perempuan yang datang ke arahnya dan langsung mendorongnya hingga Manda terdorong beberapa langkah ke belakang.

“Mana liontinnya?” Fira bertanya dengan nada sinis.

“Liontin apa?”

“Lo nggak usah sok bodoh deh. Mana liontin yang Kak Satya kasih ke lo?!”

Manda tahu sekarang apa maksud Fira menghampirinya dan bertanya seperti itu. Adik Satya ini tidak suka jika Manda dekat dengan Satya, entah karena apa Manda juga tidak tahu.

“Lo tuli apa gimana sih?! Mana liontinnya?!” Manda menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau memberikan liontin itu pada Fira.
Fira memicingkan matanya saat melihat liontin itu tergantung pada leher jenjang Manda. Manda mengikuti arah pandangan Fira, dengan segera Manda menutupi liontin itu menggunakan kedua tangannya.

BECAUSE A REASON [ Revisi ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang