Prolog

645 188 111
                                    

" Darel kamu baik banget sih sama aku, awas loh yah kalau aku baper gimana?"

" yah nggk bakalan baper lah lu chi, Lo kan udah gue anggap sebagai adek sendiri dan Lo pun juga gitu kan lagian nih yah mending gue milih Tania yang bohay dari pada Lo yang rata gini" jawab darel dengan nada jenaka sambil menjuwit hidung Ichi.

"ishhh darel mah jahat"

"canda dong, tapi beneran persahabatan kita tuh harus bertahan sampai kapanpun kan lucu gak ada tuh yang gue   tau persahabatan antara cowo dan cewe bisa bertahan lama kecuali kita yahh kan" ujar darel sambil mengedipkan mata pada Ichi

"hehehe iya" jawab Ichi sambil tersenyum miris.

Darel pun berdiri dari duduknya dan menarik tangan Midzy pergi dari rooftop karna bel jam pelajaran akan segera berbunyi.

Inilah mengapa aku melibatkan perasaan dalam persahabatan ini karna prilakumu yang seakan akan menganggap aku adalah yang paling spesial bagimu, tapi tak apa aku akan berusaha menahan rasa ini agar persahabatan kita tak akan hancur oleh perasaan bodoh ini,  Batin Midzy sambil tersenyum menatap nanar punggung tegap darel.

"Ngapain lu bengong mikirin doi ya? udahlah lu emang pada dasarnya kagak ada yang mau juga ya elah".

"Ha gimana?" Ucap midzy saat sadar dari keterkejutannya

"Tadi ada monyet terbang lewat" jawab darel sambil memutar bola matanya malas

"Mana mana?".Tanya Ichi serius seraya menatap ke atas

"Bego dipelihara"ucap Darel menoyor jidat ichi

~°~°~



















Hay gengs so ini adalah my first story dan mungkin kata-katanya masih acak-acakan.
Dan author juga gak bakalan nuntut vote maupun comment kok gengs so have fun dengan story ini.   Duhh banyak bacot dehh gue

Ohh yahh gengs satu lagi aku emang gak nuntut voment tapi kalian cukup ngehargain usaha aku dengan tidak meniru cerita saya

Itu aja dulu sapaan dari author. Thanks

SILENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang