Bel pulang di SMA PERMATA BANGSA telah berbunyi sekitar 30 menit yang lalu dan Ichi masih setia menunggu sopirnya di depan gerbang sekolah
"Duhh pak Budi mana sih kok nggak datang-datang, mana Ichi udah pegel lagi berdiri di sini mana mendung pula" gerutu Ichi lantaran pegal di kakinya karna kelamaan berdiri
"Kalau tau gini mending tadi aku nebeng aja sama Ara pasti aku udah sampai di rumah" ujar Ichi sambil mengembangkan pipinya yang malah terlihat sangat imut
Tin..tinn...
Mendengar suara klakson motor disebelahnya Ichi pun berbalik dan mengernyit heran lantaran tak dapat melihat wajahnya yang ditutupi oleh helm full face pria itu hingga sedetik kemudian Ichi kaget karna pria itu tak lain adalah Aldarel
"Ehh darel kirain siapa" sapa Ichi dengan sedikit canggung
"Iya ini gue, Lo kok belum pulang sih, sekolah udah mau tutup loh" kata Aldarel sambil mengerahkan dagunya ke gerbang sekolah
"Iya ini juga udah mau pulang tapi lagi nunggu pak Budi jemput" ujar ichi dengan sedikit gugup
"Bareng aja kalau gitu kan searah, Lo masih di rumah yang dulu kan?"
"Ehh iyasih tapi gak usah dehh kalau pak Budi datang kan gak enak" ucap Ichi jujur karna dia itu tipikal orang yang gak enakan tanpa memandang status sosial.
" Udah gampang kok nanti, daripada lo berdiri Mulu di sini lagian kalau ada om-om nyulik Lo gimana kan nanti gue gak punya lagi temen yang imut kek Lo" ujar Aldarel sambil menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda Ichi
Blushh
"I..ihh apaansih da..a..rel mah" kata Ichi dengan gagap karna jantungya yang sudah dag dig dug sedari tadi malah makin menjadi karena ucapan Aldarel dan jangan lupakan juga mukanya yang sudah Semerah tomat hufftt dasar ichi
"Ciee yang lagi blushing lucu deh lo kalau muka merah kek gini, ini juga pipi tembem amat dah gemes gue" ujar Aldarel sambil mencubit kedua pipi Ichi
"Ihh darel sakit tau" ucap Ichi yang sedikit kesal sambil melepas tangan darel dari pipi nya
Omaigott jantungnya Ichi dah mau copot
Jerit batin Ichi"Yodah, buruan naik lama sih Lo keburu hujan Chi, mendung nih"
"Iya dehh"
Ichi pun naik ke atas motor darel dengan sedikit susah karna tubuhnya yang mungil dengan motor darel yang tinggi itu
"Mari kita jalan tuan putri" ujar darel sambil tersenyum dibalik helm full face nya
Sejujurnya Aldarel juga merasakan hal lain jika berdekatan terus dengan Ichi tapi segala hal itu yang tepis dengan pikirannya bahwa ia sudah menganggap Ichi seperti adiknya sendiri
Hening itulah sekarang yang terjadi hanya terdengar suara deru motor dan kendaraan lain yang saling bersahutan akhirnya
Gledukkk...
"Aaaaaa"teriak midzy yang refleks memeluk aldarel dari belakang karena takut mendengar suara guntur yang menggelar
"Allahuakbar chi suara Lo kayak toa gw kaget melebihi guntur". Setelah mengatakan itu aldarel yang merasakan Ichi yang ketakutan itu langsung menarik tangan Ichi untuk memeluknya lebih erat agar Ichi merasa aman
"Ehhh...Darel apaansi Ichi kan hmmm anu itu". Ichi yang diperlukan seperti itu langsung merasa gugup
"Apa?mau ngebantah?udah gw tau Lo takut sekaligus senang kan gw perlakuin kayak gitu soalnya lu kan....". Kata Darel yang terputus dengan senyum yang menjengkelkan di balik helm full face nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENCE
Teen FictionDiam? yahh yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah diam, tak tahu sampai kapan. Mungkin aku hanya bisa sebatas melihatnya dari dekat tapi bukan untuk memilikinya Aku hanyalah gadis bodoh yang bersembunyi dalam status persahabatan, yah aku memang pen...