DING DONG 8

240 35 20
                                    



MISI PART 8














Pria mungil itu tersadar dari tidur panjangnya. Sudah tiga hari ia terbaring di atas tempat tidur khusus pasien di rumah sakit.

Mata sayunya melirik ruangan yang di penuhi serba putih dan bau obat-obatan, tubuhnya bergerak mencoba bangun dari baringannya, namun tertahan saat merasakan perih pada pergelangan tangannya dan barulah ia menyadari apa yang terjadi pada dirinya. Sebelah tangannya menyentuh pergelangan tangannya yang terbalut perban putih.



"Aku tidak menyangka telah melakukannya" matanya menatap kosong


"Mean" ia meremat bantal yang menjadi penyangga kepalanya, Matanya menajam tanpa emosi.


"Aku harus bertemu dengannya segera"















###

Gun mendial nomor yang berada di ponsel dan mencoba menghubungi seseorang, terlihat kecemasan di wajahnya.





Tut....tut...tut.....

Bunyi nanda sambungan terdengar di telinganya

"Ayo....angkatlah"

Tidak berapa lama terdengar sautan dari ponselnya.


"Ada apa?" Tanya seseorang itu dengan suara sedikit berteriak. Dapat gun dengar suara music yang begitu keras.


'Sedang apa dia?' Pikirnya

"Perth...!! Akhinya kau mengangkatnya juga"


"Hmm... ada apa?" Pria dari seberang bertanya sekali lagi dengan nada yang sudah berubah menjadi  cukup santai dan terlihat tidak peduli dengan apa yang akan di katakan sipenelepon.


"Ayahku....perth, dia menghilang dari rumah..!!" Gun berucap



"Bagaimana biasa?!" Kini perth bertanya dengan nada yang begitu kesal.

"Aku juga tidak tau" jawab gun merasa bersalah.


"BAGAIMANA KAU BISA TIDAK TAHU?!! SUDAH KUBILANG JAGA AYAHMU BAIK-BAIK JANGAN SAMPAI BIKIN ULAH...!! KAU MENYURUHKU UNTUK MENJAUHKAN PLAN DARI MEAN DAN AKU SUDAH MELAKSANAKANNYA, DAN KAU...?? APA YANG KAU LAKUKAN??!! MENJAGA AYAH GILAMU SAJA KAU TIDAK BECUS" maki perth.



Gun terdiam, jemarinya menggenggam kuat ponsel yang ia genggam. Marah?? Tentu saja ia marah pada orang yang sudah ia anggap seperti kakak olehnya, kini menghinanya bahkan juga ayahnya. Ia tau bahwa ia salah karna telah lalai menjaga ayahnya. Gun telah berusaha menjaga ayahnya dengan baik, bahkan ia harus mengeraskan hatinya di depan sang ayah dan memasung orang yang telah bersusah payah merawatnya sedari kecil itu agar tidak melukai dan mengganggu orang-orang yang berada di sekelilingnya.

"Maafkan aku"

"Cih... sekarang cari ayahmu sampai ketemu dan kurung dia kembali... pastikan agar ia tidak bisa keluar dari kurungan agar tidak menyusahkan" perth berdecih dan mematikan sambungan.



Gun mengangguk, walau ia tau perth tidak akan melihatnya. Ia berjalan keluar rumah dan memanggil-manggil sang ayah. Namun sudah sekitar dua jam ia mencari, pencariannya sama sekali tidak membuahkan hasil. Kepalanya mendongak dan menatap langit malam yang di penuhi bintang, matanya mencari-cari bintang yang paling terang. Setelah ia menemukannya ia pun terduduk di atas tanah dan menangis sejadi-jadinya.



DING DONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang