DING DONG 5

286 38 26
                                    


MISI PART 5






###

'Brugh..?!'

"Maafkan aku, apa anda tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja" plan merutuki dirinya sendiri karna terlalu asik melamu... sampai-sampai tidak fokus pada jalanan di depannya dan menabrak sosok pria cantik sekaligus tampan dengan tubuh lebih tinggi darinya.

"Anda sungguh tidak apa-apa?" Tanya pria cantik itu lagi dengan wajah khawatir, ia menggenggam lembut lengan pria mungil dengan wajah yang kecil itu dan membantunya berdiri, lalu menyapu-nyapu bagi belakang celana yang di kenakan guru baru tersebut tanpa rasa canggung.


Plan mengangguk sambil tersenyum lebar, hingga menampakkan seluruh giginya. Melihat hal tersebut sontak membuat pria tersebut gemas dan tanpa sungkan mengusak-usak rambut lembut pria cantik di depannya.

'Ya tuhan... sungguhkah pria di depanku ini adalah guruku? Imutnya bahkan mengalahi bocah TK di samping rumahku' inernya



Merasakan rambutnya di usak brantak, plan segera menjauhkan kepalanya. Mengubah senyum lebar menjadi bibir cemberut dan menatap pria di depannya dari sudut matanya.

"Jangan sentuh rambutku, aku bukan anak kecil kau mengerti?!" Ucapnya kesal dengan kedua tangan yang menutupi kepalanya protectif.


"Dan aku ini gurumu... jadi sopanlah sedikit wahai anak muda"

Pria tersebut menggaruk belakang kepalanya canggung.

"Ma-maafkan saya Mr-?"

"Plan rathavit" sambung plan saat melihat pria tersebut yang tampak kebingungan menyebut namanya.

"Eh.. mr.plan, saya GUN....saya benar-benar minta maaf... sungguh saya ti bermaksud untuk-"


"Aku mengerti, tidak perlu terlalu formal begitu. Aku memaafkanmu" ucapan pria bernama gun itu kembaki terpotong oleh pria di depannya.




Plan "ini sudah sore, semua murid sudah berpulangan... kenapa kau masih di sini?"

Gun "emh... aku ingin mengambil barangku yang tertinggal"

Plan kembali mengangguk dan memberikan jalan pada pria tersebut untuk meneruskan tujuannya.

Pria bernama gun itupun melanjutkan perjalanannya setelah berpamitan pada gurunya.



"Anak yang cukup sopan, sangat berbeda dengannya cek..." decihnya, lalu berjalan berbalik arah dari pria tadi tanpa rasa curiga.




































###

"Apa yang kau lakukan?"  Plan menatap datar pria yang terlihat angkuh di atas speda motornya itu.



"Apa kau tidak lihat? Aku sedang menunggangi speda motorku...apa salah??" jawab mean dengan wajah tanpa dosa.





"Tidak kau tidak salah menunggangi motormu, bahkan jika yang kau tunggangi itu adalah pasanganmu aku juga tidak akan marah.... yang ingin kukatakan adalah, mohon kau melakukan itu di tempat yang tepat...." jeda sejenak, pria itu memperpendek jarah di antara wajah dan wajah mean, membuat pria itu tertegun dengan keindahan dari yang di tunjukkan pria di depannya.



"DAN BUKAN DI DEPAN MOBILKU AKU TIDAK BISA KELUAR...!!!" teriak plan tepat di depan wajah mean, membuat pria itu terjungkang dari sepeda motor miliknya akibat terkejut dengan suara piring pecah pria cantik di depannya.






DING DONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang