DING DONG 1

799 64 22
                                    


Cerita ini ter-inspirasi dari lagu ding dong dan di dukung oleh...

jonquil_Alstroemeria























Happy reading....










Ding...dong.....

Ding...dong....





"Hah...!!" Aku terbangun dari tidur lelapku saat kusadari bunyi bel yang berbunyi dari pintu rumahku.


Kualihkan pandangan pada jam weker yang terletak di atas meja kecil di tempat tidurku

'01:15'

'???!!!!'


'Ding....dong....' bel kembali berbunyi saat aku menatap melotot pada jam weker milikku. Kupandang dengan sadis pintu kamar milikku.

'DEMI TUHAH...!!'

'DING...DONG...' percaya tidak percaya, suara bel kembali berbunyi. Namun dengan volume yang semakin keras, menandakan ketidak sabaran membuatku mengerutkan kening. Sejak kapan bel di rumahnya dapat berubah-ubah volume??



'DING...DONG...!!'

'DING...DONG...!!'

'DING...DONG..!!'


bel kembali berbunyi dengan tempo yang begitu cepat dan semakin keras. Akupun turun dari tempat tidur milikku dan keluar dari kamar dengan ogah-ogahan dan tingkat kekesalan yang sangat tinggi.


Dengan kaki yang di hentak-hentakan kelantai menandakan kemarahan dariku, berjalan dengan cepat.. takut bunyi bel keras tersebut mengganggu kenyaman tetangga dan mengakibatkan telinganya sakit akibat omelan-omelan tanda protes dari mereka.

'Ding....dong..' bel kembali berbunyi, namun dengan nada dan volume yang pelan. Seolah mengerti pada suasana hatiku yang tidak baik dan mencoba meredam kemarahanku. Tapi terlambat, aku sudah terlalu marah pada siapapun yang meganggu kenyamana tidurku.



Aku sudah berdiri depan pintu rumah dengan nafas terengah-engah akibat dari rasa marah yang sudah tidak teredam lagi.

Kulirik benda pemukul bassball milik ayahku yang terletak di dekat pintu dan mengambilnya sebagai senjata untuk memukul siapapun yang berani mengusik waktu istirahatnya.



'Ding...dong...hi...hi...' bel kembali berbunyi dan dengan di sertai tawa kecil yang ceria seolah mengejeknya, membuatku semakin marah dan membuka pintu dengan kasar lalu memukul udara kosong secara bringas.

Aku terdiam....

Angin dingin tengah malam berlomba-lomba membelai dan menyusup kedalam piyama tidurku dan menelusup disana Membuatku mengigil.


"HEI.....!!" aku beteriak kencang

"KELUAR KAU...!!!"


"SIAPAPUN KAU... APAPUN KAU... AKU TIDAK TAKUT PADAMU SIALAN...!!!"

tidak ada jawaban, aku terdiam kembali. Hanya angin yang semakin kencang dan dingin menapar wajahku, seolah menjawab setiap ucapan yang keluar dari mulutku.

Tidak kuat dengan udara dingin, akupun kembali masuk dan mengunci pintu rumah. Ketika hendak melangkahkan kaki, bel rumah milikku kembali berbunyi.



DING DONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang