PROMOTION

2.1K 72 3
                                    


Assalamualaikum semua.
Sha ada join kompilasi projek amal ni. Hasil jualan kita akan sumbangkan kepada yang memerlukan.



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Semua cerita best ni, dalam satu buku je tau!


"Sesungguhnya orang-orang lelaki yang bersedekah dan orang-orang perempuan yang bersedekah, serta mereka memberikan pinjaman kepada Allah, sebagai pinjaman yang baik (ikhlas), akan digandakan balasannya (dengan berganda-ganda banyaknya), dan mereka pula akan beroleh pahala yang mulia. "

(Al-Hadid : 18)

Mari kita bersedekah sama-sama. Lagi-lagi bulan Ramadan ni tau.


PREORDER EBOOK SUDAH DIBUKA 
24/04/2020 - 30/04/2020.
💯% hasil jualan, akan disalur kepada yang memerlukan.
=========

Ni karya setiap penulis.

📗 Ku Relakan Jiwa - Arsya Aisya
📘 Dia... Adam Huzair - Ayeshah Amani
📙 Seindah Novel Cinta - Adhara Syakil
📗 Seharusnya Cinta Kita - Rose Aleyna
📘 Kasih Kita Telah Berakhir - Emellda MA
📙 Hadiah Di Bulan Ramadhan 2 - Ai Indah
📗 Rasa - Mellyssa
📘 Virus Cinta Papa Umar - Fariesya Fauzy
📙 Permata Yang Hilang - Ayra Awatif
📗 Sayangku Seroja - Bella H.
📘 Bukan Perempuan Mahal - Wardah Filzatunnafsi
📙 Love - Piyaa
📗 Manipulasi Akal - N.Q Akma
📘 Time Forever Frozen Still - Elvroseth.
📙 Gelang Janjimu - Suzuhime

Ini Sha payung teaser sikit.




DIA... ADAM HUZAIR
AYESHAH AMANI


"FADEEYA, berhenti kau betina sundal. Aku dapat kau, mampus kau kejap lagi!"

Suara Adam Huzair bergema di setiap ceruk hotel murah pada waktu tengah malam ini. Jika ada orang pun, mereka tidak mahu mencampuri urusan orang luar pada waktu sebegini.

Meskipun suara Adam memekik bak halilintar, Fadeeya masih lagi mengatur langkah dengan pantas. Bayi yang dikendongnya dipeluk seerat yang mungkin. Anak yang baru berusia dua hari itu menangis dengan kuat dalam dukungan ibunya.

"Deeya, aku cakap berhenti kau pekak ke?!"
Sekali lagi suara Adam memetir. Adam juga turut berlari mahu mendapatkan Fadeeya. Api kemarahan semakin meluap-luap dalam jiwa jantannya.

Meskipun sudah termengah-mengah, Fadeeya tetap mengatur langkah. Dia tidak mahu lelaki itu menyeksa dirinya lagi.

"Arrhhhhhhh." Fadeeya jatuh terjelepok apabila kakinya tersadung pada karpet hotel yang sedikit terjungkit itu. Erangan kesakitan mula kedengaran dari mulut kecilnya. Bawahnya terasa pedih dan perit. Namun, pegangan tangannya pada tubuh bayinya dikemaskan.

Luth Haira - Cerpen (C)Where stories live. Discover now