Hujan deras, kilat yang menyambar. Membuat seorang gadis tersipu mager di Rooftop, lamunan sepanjang tali kelambu. Lantunan piano, suara merdu terdengar ke luar Rooftop.
"Ryl, lo denger ga ada suara orang main piano di Rooftop?" Ujar Putra
"Kalian duluan aja ke kelas, gue ada urusan sebentar"
Keryl segera menemui Dita, ia berhenti memainkan piano karna mendengar dercakan seseorang menuju Rooftop.
"Dit, kenapa lo dari kemarin kayak orang begong? Padahal lo itu keliatan ceria banget kalo jahil. Hahahaha.." ujar Keryl, duduk di sebalah Dita.
"Matamu begong"
"kan mulai"
"Emang ga boleh yah?"
"Gapapa si, hahahah...."
"Jadi gini, coba lo bayangin. Di dalam hidup ini tidak ada yang lebih menyenangkan dari namanya mimpi dan angan yang indah, dan tidak ada pula yang lebih menyenangkan selain terbangun dari mimpi dan tersadar jika itu hanyalah mimpi indah, namun apakah kenyataannya tidak bebeda jauh? Di dalam pengalaman hidup bermimpi bukanlah hal yang rumit lagi namun apakah mimpi itu bisa kita wujudkan melalui kerja keras dan niat yang sesuai serta sejalan dengan apa yang menjadi perioritas utama kita. Mimpi bagi sebagian orang adalah bunga tidur yang tidak perlu dirisaukan dan diabaikan saja. Namun, tidak bagiku, justru itu jadi hal yang aneh dan tidak biasa. Bagaimana tidak? Sedari kecil aku harus dihadapi oleh kenyataan bahwa mimpi-mimpiku menjadi nyata dalam kehidupan. Mengganggu? Iya, sangat. Aku sering bertengkar dan berdebat dengan keluarga, teman karena pendapat yang aku utarakan tidak masuk akal bagi mereka."
"Lanjut!"
"Apanya?"
"Ngedongeng, hahaha..."
Baru kali ini mereka terlihat akur, tertawa ladas berdua.
"Bodo"
"Wait, jadi mimpi lo jadi kenyataan? Kok gue gak yah? Saran gue ni yah, jangan terlalu dipikirin. Yang berlalu biar lah berlalu, jadikan pelajaran dan motivasi di masa depan. Lebih tepatnya gak usah lah yang namanya dengerin apa kata orang, orang itu kadang berbicara hanya melihat cover tanpa tahu isinya."
"Bersikaplah bodo amat, hahaha..."
"Ketawa? Gak lucu, kayak nenek lampir hahahah..."
"Itu Lo ketawa juga bangke, hahah"
"Manis juga Dita njir kalo lagi ketawa" gumam Keryl.
"Pulang sekolah lo bawa motor atau dijemput?"
"Dijemput dong, oleh mamang grab hahaha.."
"Ikut gue yokk"
"Kemana?"
"Ikut aja, gak usah bacod okee. Lo bisa kan main basket?"
"Bisa, kenapa emang?"
"Kuy kantin, laper"
"Main basket dikantin?"
"Lawak Lo, hahah..."
"Tunggu, jangan kemana mana"
Keryl membeli bakso 2 mangkuk, es jeruk 2 gelas.
"Eh, Ryl. Lo mau kemana? Kok lu beli bakso 2 mangkuk? Satunya untuk siapa? Gak biasanya Lo ke kantin sendirian" tanya Putra
"Ke Rooftop"
"Ikut"
"Gak"
Keryl meninggalkan Putra, Desly tertabrak Keryl.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Real Dream
Teen FictionDita Adistia adalah siswi Kusuma Bangsa 1 kelas XI IPA 2, dia cewek yang menjadi idaman para cowok. Selain kecantikannya, sifatnyalah yang menarik perhatian para cowok. dia pintar menyembunyikan masalah dan pura-pura bahagia di depan orang, dia juga...