Ragu

47 4 0
                                    

Pasalnya Bahagiamu bukanlah tentang aku
.
.
.


Ya aku menerimanya...

Aku benar benar sangat senang bagaimana tidak pacarku adalah orang yang kusukai hampir 3 tahun lamanya,
Aku memendam nya sendiri tanpa orang lain tau....

Pacaran dengannya tidak membuatku lupa untuk belajar,
Dia juga membantuku saat aku mengerjakan pr, dia menerima kekuranganku dan melengkapinya
Dia ganteng dan juga pintar

Aku merasa sebagai orang paling beruntung mendapatkannya
Rasanya setiap pertemuan adalah kebahagiaan yang tak tertandingkan

Aku merasa sebagai orang paling beruntung mendapatkannya Rasanya setiap pertemuan adalah kebahagiaan yang tak tertandingkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetapi hal yang aku takutkan terjadi...
Perbedaan yang coba kututupi semakin lama semakin membuatku takut tidak menjadi apa yang aku inginkan ...
Aku takut aku akan pergi meninggalkan apa yang telah ku jalani 15 tahun lamanya

Aku buntu semua artikel telah kubaca bagaimana cara menangani ini tapi jawaban mereka semua hampir sama yaitu
PUTUS!

Aku tidak tau apa yang harus kulakukan
Satu sisi aku tidak ingin kehilangannya
Tapi, disisi lain aku tidak mau kehilangan apa yang ku ingini dan telah kujalin sejak dini...

Ini semua adalah pilihan yang berat
Aku tidak bisa berpikir sendirian
Lalu aku bertanya pada temanku
Apa yang harus kulakukan?

Dan hampir semua dari mereka menjawab
PUTUS!

Sisanya memintaku untuk bertahan...
Rasanya aku ingin menangis sejadi jadinya bersiap kehilangannya dan harus merelakannya bahagia......

Keesokan harinya tepat di hari minggu pagi kita bertemu .....

Suasana nya masih seperti biasa
Menyenangkan melihatnya tertawa
Untuk terakhir kalinya setelah aku pergi nanti aku harap kau tak mencariku dan memilih bahagiamu sendiri .....

Aku ingin berkata hal ini langsung daripada lewat media sosial yang bahkan kita ga bisa menyamakan intonasi kita dan pastinya akan berakhir salah paham.

Tapi mulut ini membeku
Ingin berbicara saja sudah tak sanggup
Aku takut dia sakit
Aku takut dia sedih
Aku takut di marah

Hanya rasa takut yang menyelimuti ku termasuk takut kehilanganmu....

Tapi aku sangat egois jika aku tidak membiarkannya bahagia,
Kamu berhak bahagia walaupun harus aku yang menahan luka ...

Aku memutuskannya lewat whatsapp daripada harus melihatnya sedih dihadapanku aku akan semakin berat

"Maaf tapi kita harus Putus"

"Tapi ta kamu ga bisa sebelah pihak mutusin ini, ini hubungan tentang 2 orang bukan hanya kamu, aku gamau"

"Aku minta maaf, kamu harus cari yang lebih baik daripada aku, ini semua salahku jangan nyalahin diri sendiri"

"Aku hargain keputusan kamu, kalau itu mau kamu tapi aku masih kasih kamu waktu buat berpikir sampe besok, mungkin kamu butuh waktu"
"Malem ta , tidur udah malem"
"Mimpi indah"


Rasanya air mata ku tak bisa ku bendung
Tetes demi tetes terjatuh hingga mengalir deras membasahi pipiku....

Tapi aku sudah berpikir matang aku akan meninggalkannya tidak peduli ia akan membenciku tapi satu hal yang aku yakini
Bahwa ia akan bahagia tanpa ku....

Aku berharap tidak menemuinya lagi
Sampai kapanpun.....

Aku takut kalau kita bertemu hanya akan membuatku terlihat sedih kehilangannya
Dan membuat peluang untuk dia kembali karena ia tau aku belum rela untuk meninggalkannya.....

Keesokan paginya ia mengirim pesan padaku yang membuatku hampir goyah
Dan tidak ingin melepasnya,
Ia memintaku untuk kembali dan tidak usah menghiraukan perbedaan karena kita baru pacaran belum menikah

Menurutku lebih mudah untuk melepasnya sekarang daripada semua nya terasa lebih berat.

Sakit...
Sedih...
Tapi aku selalu mendoakannya agar ia mendapat jodoh yang lebih baik dariku,
Selalu bahagia dan tidak membuat ini menjadi rasa sakit yang berbekas sehingga membuatnya terlihat tak sama seperti dulu

Tapi namanya juga gelas yang retak tidak akan pernah sama lagi...
Aku harus terima konsekuensi nya
Aku harap ini menjadi tanda kedewasaan kita.

Tetapi hal yang aku inginkan dan kuharapkan berbanding terbalik
Dia sakit....
Bahkan kata temannya ia berubah

Aku pikir dia perlu pengganti hanya perlu pengganti untuk bisa lepas dari rasa sakit ini .

Aku memberikan nomernya pada temanku dengan Sengaja...Jelas sangat sengaja...

Aku hanya ingin dia bahagia
secepatnya karena melihatnya sedih juga membuatku semakin terluka

Tetapi ternyata aku salah...
Aku tidak percaya dia melakukan ini...

Maafin author untuk typo ya
Dan tulisan yang berantakan

With luv
Juliasisme

Break up Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang