05. Right way

27 4 0
                                    


Kini bel pulang sekolah menjadi suatu alasan takut seorang Keyla. Pasalnya tadi setelah insiden di kelas bersama Leo, banyak sekali gadis yang menatap nya sinis.

Keyla sudah siap dengan tas ransel nya, namun baru saja gadis itu ingin melangkah keluar kelas, Rara segera menahan tangan nya.

"Key, yang kemarin lo cerita itu beneran?"

"Yang mana?"

"Lo sama Leo?"

Kini kelas sudah kosong, hanya tersisa Keyla dan Rara. Keduanya diam di dalam hening nya keadaan kelas. Keyla menghembuskan nafasnya perlahan.

"Lupain aja"

"Keyla gue serius!"

"Nanti di lain waktu gue jelasin semua nya. Udah ah gue mau balik dulu, see you!"

Setelah itu Keyla langung berjalan keluar kelas. Gadis itu berjalan di tengah koridor yang belum terlalu sepi. Masi ada beberapa anak yang mempersiapkan diri untuk melakukan ekstrakulikuler.

Baru saja Keyla ingin melangkah lagi, tangan nya di tarik oleh seorang gadis yang ia yakin adalah adik kelasnya. Di bantu oleh kedua teman nya, adik kelas tadi mendorong Keyla cukup keras hingga punggung gadis itu membentur di tembok toliet.

"Aw!"

"Kunci pintu nya!" Perintah adik kelas itu. Dan seketika kedua teman nya menurut dan langsung mengunci pintu toilet.

"Lo mau ngapain?" Keyla berusaha berdiri walau tidak bisa di pungkiri kini punggung nya tengah merasakan sakit.

"Kenapa? Jangan kira karena lo kakak kelas gue, trus gue bisa sopan gitu sama lo?"

"Terus maksud lo apa?!"

Keyla bukan lah gadis yang biasa marah-marah. Tapi dia juga bukan gadis yang terlalu penyabar sehingga bisa di perlakukan seenaknya.

"Gue yakin lo punya hubungan sama ka Leo!"

"Iya, sebagai tutor dia. Terus apa masalahnya?" Jawab Keyla dingin

"Halah, gausah bohong deh! Jujur aja apa hubungan lo sebenarnya"

"Lo mau gue jujur sebagai apa? Gue pacar dia?!"

"Kak Leo gak mungkin bisa perlakuin lo kaya tadi kalau misalnya lo gak punya hubungan spesial sama dia!"

Keyla menaikan dahi nya heran. "Lo tau dari mana? Emang lo sedeket itu sama Leo?"

"Sialan!"

PLAK!

Dan satu tamparan berhasil mendarat di pipi Keyla.

"Lo gak pernah di ajarin etika sama orang tua lo ya?" Desis Keyla. Perlahan tapi pasti, Keyla kembali mendongak kan kepalanya.

Langkah nya maju untuk mendekati adik kelas tadi.

"Lo mau ngapain? Lo kira gue takut?!" Balas adik kelas tadi.

"Oh ya? Kalo lo gak takut, buat apa lo nyuruh dua teman lo di sini? Buktiin kalo lo bukan pengecut. Suruh mereka keluar, dan kita kelarin urusan lo sama gue di sini" balas Keyla tegas.

Kedua teman si gadis tadi akhirnya memundurkan langkah nya. Melihat Keyla yang berubah 180 derajat membuat mereka tidak jadi ikut campur.

"Lo mau ngapain?"

Kini langkah gadis tadi sudah tidak ada. Punggung gadis tadi sudah menabrak pelan tembok-- sedangkan kini Keyla sudah berdiri hanya dua langkah di depan adik kelas nya tadi.

"Sayang nya gue bukan cewek yang gak punya etika. Gue masih cukup tau diri untuk gak nampar lo, karena gue gak mau tangan gue lecet hanya untuk nyamain kelakuan gue sama lo!"

can't uniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang