Naomi sedang uring-uringan di atas ranjang nya,dengan benda pintar di genggaman nya
Scroll beranda IG !!
Dia mengacak acak rambut panjang nya melihat DM nya belum di balas juga oleh Alfin-pacarnya.
Dia langsung beralih ke akun wa nya dan sama juga belum ada tanda-tanda kehidupan di chat nya
Belum ada centang biru di sana
Kalo kalian mau tau, udah 145 pesan di kirim nya pada cowok itu
Tapi sampai saat ini tak ada balasan nya
Apa iya Alfin ngambek? Batinnya
"Tapi kan Alfin bukan tipikal cowok yang suka ngambek! Ucapnya entah kepada siapa.
Dia langsung mengirim chat lagi kepada kekasih nya ituNaomi Auwinta
Al?
✔
Dia jengah dengan posisi nya ,Naomi bangkit dari tengkurap nya dan memilih untuk turun ke bawah, siapa tau ada hal menarik di sana.Naomi menuruni anak tangga dan melihat Rio ayahnya sedang duduk santai di ruang tamu dengan laptop di pangkuan nya
" bisa gak sih lepas dari laptop? Batinnya
"Tumben gak keluar malem mi! Ucap pria berkepala 4 itu
" apaan sih pa? Garing tau! Sambar Naomi ketus tak suka pertanyaan papanya itu
"Loh? Kan bener mi? Kamu kan tiap jam segini gak pernah ada di rumah,pulang malem eh besoknya bangun kesiangan! Pungkas papanya lagi
Damn!
" apa aku emang segitunya di mata papa? Lirih Naomi menunduk
"Iya ,emang kenyataan kok! Jawab papanya
Dan itu berhasil membuat mood Naomi makin memburuk, udah Alfin yang ga ada kabar,sekarang? Papanya ikut ikutan menyudutkan dia
Naomi tak menjawab lagi,dia beralih ke dapur mendapati BI Rini yang sedang membilas piring kotor .
" BI,, panggil Naomi sambil menarik kursi mewah meja makannya itu
BI Rini terkejut melihat Naomi anak majikan nya itu duduk lesu disana
Ah,ralat!
Lebih tepatnya dia kaget melihat pipi anak remaja cantik itu basah.
"Non? Non kenapa? Tanya bi Rini mendekat mengelus rambut Naomi
" apa aku seburuk itu ya BI di mata papa? Tanya nya sambil menahan isakannya
BI Rini? Pastinya bingung dengan kondisi Naomi sekarang, ada apa sebenarnya? Batinnya
"Non kenapa? Crita ama bibik non! Pinta BI Rini lembut
Naomi memandang wajah perempuan paruh baya itu
Tatapannya sangat hangat dan meneduhkan hati Naomi yang sedang kacau balau.
" bi,Naomi udah pernah coba buat ga keluar malem tapi ternyata Naomi ga bisa!
Lagian Naomi kan keluar bareng Tifa bi,itu juga ga ngapa-ngapain kok cuman nongkrong biasa ga lebih! Jawab Naomi terisak di pelukan perempuan itu
"Sstt,non jangan nangis dong,non itu ga salah!
Non kan cuma main biasa,jadi non ga salah!
Tutur bi Rini
Padahal dalam hatinya yang terdalam dia membenarkan pernyataan tuan nya
Ya jelas saja!
Seorang gadis tidak boleh keluar dan pulang malam-malam
Kan bahaya?
" non,,semuanya butuh proses buat ngerubah sgala sesuatunya! Lanjut BI Rini
Dan Naomi mendongakkan wajahnya
"Kalo non mau sesuatu yang non belum pernah dapatin, non juga harus siap melakukan apa yang belum pernah non lakuin sebelumnya! Tutup BI Rini di akhir katanya
Tangannya terulur ke wajah mulus Naomi ,menghapus sisa air mata yang bercucuran di sana
" makasih ya BI! Peluk Naomi erat.
"Sama-sama non"!
***Angin malam menerpa wajah tampan nya,dapat dirasakan nya rasa ngilu dan dingin pada permukaan kulit nya,dia mematung di dekat jendela kamarnya
Sayup-sayup dia bisa mendengar kata-kata kasar keluar dari mulut pria yang statusnya adalah ayahnya sendiri
" terserah kamu! Aku udah muak nasehatin kamu! Pekik pria itu
"Ohh ya udah terserah!
Kalo itu mau kamu,aku juga udah gak Sudi seranjang dengan kamu! Pungkas lawan jenis nya.
Di balik tirai orange itu,kedua manusia itu tak sadar bahwa anak semata wayang mereka tengah sibuk mendengar percakapan mereka
Alfino Darian
Salah satu anak dari pengusaha kaya di Jakarta.
Dengan hati yang panas dan membara,Alfin meninggalkan tempat itu, dan mengambil jaket parasut merahnya,kemudian berlalu.
" mau kemana kamu Alfin? Ayahnya bertanya
Langkah pria itu sontak berhenti, berusaha mencerna pertanyaan ayahnya itu
"Jawab ayah Alfin!!! Ayahnya membentak.
Alfin bisa merasakan getaran di bentakan ayahnya,dan dia sempat melirik ibunya yang tengah menangis tersendat-sendat.
" apa Alfin perlu memberitahukan pada ayah? Jawab Alfin statis.
"Apa maksudmu? Ayahnya malah balik bertanya
" ayah urus saja bisnis sialan itu,dan ibu pergi saja ke Amerika mengurus butik ibu,dan aku? Hahah,,aku bisa hidup sendiri! Jawab Alfin dengan tawa meremehkan.
Tak ada jawaban lagi.
"Kenapa diam?
Apa mulut ayah mendadak kaku untuk berkutik dan lidah ayah Kelu untuk menjawab jawaban ku? Tanya Alfin mulai menaikkan nada bicaranya.
Alfin bisa merasa bahwa ayahnya nampak gelisah dengan argumen nya barusan.
" siapa yang mengajarkan mu berbicara se brengsek itu Alfin? Tuduh ayahnya murka
Alfin tersenyum kecut
"Jangan membuat itu menjadi pertanyaan ayah,itu hanya alibi yang ayah cipta untuk menghindar bukan? Tuding Alfin mengganas.
Hebat!
Alfin bisa mendengar gertakan gigi pria itu,pasti ia sangat marah.
" berani-beraninya kau_
"Bisnis mungkin jauh lebih penting daripada anak ayah, dan harta adalah tujuan hidup ,
Bukan begitu bu? Sergap Alfin memotong argumen ayahnya.
Yeyy!!
Gimana? Panas ga sih?
Pasti greget ama sikap nya Alfin😁
Ada saran ga nih?
Komen+vote 😘
*Alfin:*
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT
Teen FictionTerkadang kisah cinta bisa serumit rumus logaritma matematika. Bisa berliku-liku seperti jalan pegunungan. Setiap orang yang jatuh cinta,pastinya sudah siap akan resikonya Patah hati! Dan satu hal yang perlu di ingat Setia tidak menjamin segalanya!:)