Happy Reading 🖤
***
LILI POV
"Telat? Lagi?" Tanya Guru itu, setiap inotasi kalimatnya dipenuhi dengan penekanan.
Murid yang baru saja datang itu bernama Gavin Deandra, seorang siswa yang tampan dan populer di sekolahnya. Namun, dia juga terkenal sebagai murid yang sering datang terlambat.
"Bu, tadi ban motor gue bocor di jalan." Ucap Gavin sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Tidak hanya rambutnya saja yang berantakan, begitu pula dengan penampilannya. Mulai dari baju seragam yang tidak terkancing rapi, celananya yang banyak terdapat sobekan, serta tali sepatu sebelah kirinya yang tidak terikat sempurna.
Meski begitu, sama sekali tidak mengurangi ketampanannya sebagai seorang Gavin Deandra. Banyak sekali cewe-cewe di kelas ini yang tergila-gila kepadanya.
Guru itu menghela nafas. "Gue... Gue... gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar."
Gavin terkekeh pelan. "Emmm... Maaf Ibu, Karina yang cantik, tadi pagi ban motor saya bocor di jalan, jadinya saya terlambat deh datang ke sekolah." Gavin mengulangi perkataannya, kali ini menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti yang di perintahkan oleh Ibu Karina. Ya, Guru yang sangat menyebalkan dan menjengkelkan itu bernama Ibu Karina.
Ibu Karina memiliki paras yang sangat cantik, matanya sipit, kulitnya bewarna putih bersih serta memiliki hidung yang mancung. Banyak siswa laki-laki yang kagum dengan kecantikan yang dimiliki oleh Ibu Karina. Namun sayangnya, Ibu Karina ini jika sudah berbicara menyakitkan hati. Terlebih lagi, dia suka sekali marah-marah dan mengomel layaknya seperti Ibu-ibu yang memiliki anak sepuluh.
Gavin Deandra adalah salah satu murid yang menjadi sasaran kemarahan Ibu Karina. Itu karena kelakuannya yang sering datang terlambat ke sekolah.
"Banyak sekali alasan kamu, GAVIN DEANDRA, ini untuk yang kedua kalinya kamu telat di jam pelajaran saya." Kata Ibu Karina dengan suara yang keras.
Ibu Karina menghentikan langkahnya tepat di depan Gavin sambil menatap intens penampilan laki-laki itu dari atas sampai ke bawah. "Lihat penampilan kamu saat ini. Baju tidak terkancing rapi, celana kotor, rambut berantakan, tali sepatu tidak diikat. Persis seperti orang yang baru pulang dari kebun.
"Kamu pikir ini sekolah TK? Bisa datang kapan saja kamu mau? Kamu pikir saya tidak punya pekerjaan lain selain mengajar kamu?" Ibu Karina berjalan mondar-mandir di depan kelas sambil memegang buku paket bahasa Inggris di tangan kirinya."
"Seenaknya sendiri, tidak punya sopan santun sama sekali!" Ibu Karina terus saja mengomel sambil menggelengkan kepalanya.
"Buru-buru saya tadi, Bu" ucap Gavin dengan santainya.
Bukannya malu ataupun merasa bersalah, Laki-laki yang bernama Gavin Deandra itu terlihat sangat santai, raut wajahnya seperti orang yang tidak melakukan kesalahan apapun. Ia seakan tidak perduli dengan omelan yang keluar dari mulut Ibu Karina.
"Buru-buru apa? Buru-buru ingin bertemu pacarmu? Atau buru-buru ingin bolos?." Emosi Ibu Karina saat ini benar-benar sudah memuncak.
"Jomblo fii Sabilillah dong, Bu." Gavin masih sempat-sempatnya bercanda. Teman-teman di kelas berusaha menahan tawa mendengar lelucon aneh dari Gavin.
"Lili cepat kasih hukuman untuk teman kamu satu ini." Perintah Ibu Karina, jari telunjuknya menunjuk tepat ke arahku.
"HA, SAYA BU?" Tanyaku melongo keheranan, tiba-tiba saja ibu Karina menunjuk ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Again
Novela Juvenil🖤 REVISI 🖤 Masalalumu merusak cerita kita... - Gavin Deandra - Egois ketemu egois, maka kehancuran lah pemenangnya... - Sherlyna - Ternyata aku hanya penenang, bukan pemenang... - Savian Altezza -