Happy Reading 🖤
***
Rintik hujan mengalir deras membasahi bumi, terdengar jelas suara gemuruh yang menggelegar dari atas langit.
Terlihat seorang gadis cantik, tengah duduk di sofa mengenakan piyama hangat dan tebal. Ia sedang menyantap semangkuk sop hangat, dan es teh manis sambil menonton film drakor kesukaannya. Dua menu yang sangat cocok di santap pada malam hari, ditambah dengan suasana hujan yang sangat mendukung.
Gadis itu bernama Lili. Ia sedang menikmati malam yang tenang di rumahnya. Ia merasa sangat nyaman dan rileks.
Awalnya, Lili ingin mengonsumsi jus timun. Tetapi tidak jadi, karena ia tidak menemukan buah timun di dalam kulkasnya. Terpaksa Lili hanya menyeduh teh dengan air panas, ia menambahkan gula dan susu secukupnya lalu menambahkan es batu yang banyak.
"Semoga saja darah ku masih berjalan normal." Lili ngedumel kesal, lalu ia menyeruput es teh manis yang berada di tangan kanannya.
Sangat menyebalkan, ketika mengingat cowo sialan yang setiap hari harus selalu adu mulut dengannya. Wajah datar dan kelakuan minusnya itu, masih terngiang-ngiang di pikiran Lili.
"Astaga, kenapa malah jadi mikirin cowo sialan itu sih?" Lili tersadar dan langsung cepat-cepat menepis pikiran buruknya itu.
Lili tidak bisa berhenti memikirkan Gavin. Ia kesal karena Gavin selalu saja memancing emosinya.
Malam semakin larut, semangkuk sop hangat dan es teh manis sudah habis disantap. Sekarang waktunya tidur, karena besok pagi ia sudah mulai beraktivitas kembali.
Lili pun berbaring di tempat tidurnya, ia memejamkan matanya mencoba untuk tidur.
Namun, lagi-lagi bayangan Gavin muncul di pikirannya, seakan sedang menghantui dirinya.
Lili bisa melihat dengan jelas wajah datar Gavin saat menatapnya, tidak hanya itu, ia juga bisa mendengar suara Gavin yang dingin ketika sedang berbicara kepadanya.
"Ya ampun cobaan apalagi ini."
Lili menggelengkan kepalanya, berusaha untuk berhenti memikirkan Gavin, ia ingin tidur dengan nyenyak.
Setelah beberapa saat akhirnya Lili pun tertidur.
***
Pagi pun tiba, namun hujan kembali mengguyur kota. Untungnya, Lili sampai di sekolah sebelum hujan turun dengan sangat deras. Lili memakirkan motornya di bawah atap sekolah agar tidak terkena air hujan.
Lili mengenakan jaket tebal bewarna hijau tua dengan hoodie yang menutupi kepalanya. Setelah itu Lili pun melanjutkan langkahnya menuju kelas.
Sesampainya di depan pintu kelas, tiba-tiba saja Gavin muncul di hadapannya.
"Mau kemana?" Tanya Gavin dengan wajah datar dan suaranya yang dingin.
Gavin berdiri di depan Lili, menghalangi pintu masuk kelas.
Lili menghembuskan nafas kasar. "Mau masuk kelas, gitu aja pake nanya."
Ya Tuhan, nasib apa yang menimpaku sehingga harus bertemu dengan orang seperti Gavin di dunia ini.
"Masih pagi, ngga usah cari gara-gara ama gue, minggir lo." Lili mendorong tubuh Gavin, namun dengan cepat Gavin menarik pergelangan tangan Lili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Again
Fiksi Remaja🖤 REVISI 🖤 Masalalumu merusak cerita kita... - Gavin Deandra - Egois ketemu egois, maka kehancuran lah pemenangnya... - Sherlyna - Ternyata aku hanya penenang, bukan pemenang... - Savian Altezza -