🌷Y.A.🌷

94 33 3
                                        

Happy Reading 🖤

Jangan lupa votmennya ya gais ^^

***

Gadis cantik bewarna kulit sawo matang dengan lesung pipi yang terpancar di wajahnya. Gadis itu memiliki bibir mungil yang bewarna pink muda. Tidak hanya itu, ia juga memiliki kelopak mata yang bewarna coklat keemasan. Gadis cantik itu bernama Sherlyna atau biasa dipanggil Lili.

Lili berjalan ke arah kelas dengan langkah yang santai. Namun, langkahnya terhenti saat melihat segerombolan laki-laki yang sedang nongkrong, sehingga menutupi area pintu masuk kelas.

"Pada ngapain sih rame-rame gini? Ngantri sembako ya?" Tanya Lili sambil berkacak pinggang.

Mendengar pertanyaan itu, sontak membuat segerombolan laki-laki yang sedang nongkrong tadi menoleh ke arah Lili.

"Cewe ini lagi." Ucap seorang laki-laki yang suaranya tidak asing di telinga Lili.

Lili menoleh ke sumber suara sambil menatap sinis ke arah laki-laki itu. Dan benar saja tebakannya, cowo sialan yang kemarin ia beri hukuman sekarang muncul lagi di hadapannya.

"Biasa aja dong liatnya, tau kok gue ganteng." Ucap laki-laki sialan itu yang tidak lain adalah Gavin.

Lili menghembuskan napas kasar, ia tidak punya waktu untuk berdebat dengan manusia yang kurang kerjaan seperti Gavin.

"Ganteng apaan, muka kayak pantat dugong aja bangga." Ucap Lili sambil tersenyum mengejek. "Minimal ngaca!"

Mendengar ejekan itu teman-teman Gavin tertawa. Mereka menganggap Lili adalah seorang cewe yang berani dan lucu.

"Gimana bos? Masih bangga?" Tanya salah satu teman Gavin.

"DIAM KALIAN ANJING?!" Bentak Gavin, wajahnya memerah menahan amarah.

Cewe itu benar-benar sudah mempermalukan dirinya di depan teman-temannya. Ia juga merasa harga dirinya sudah diinjak-injak oleh cewe yang bahkan ia tidak tahu namanya itu.

Teman-teman Gavin langsung terdiam melihat emosi Gavin yang meledak-ledak.

Sementara itu Lili masih tetap tenang. Ia tahu bahwa Gavin hanyalah seorang anak kecil yang sedang mencari perhatian. "Minggir kalian semua, aku mau lewat." Lili berusaha menerobos segerombolan laki-laki yang saat ini sedang menghalangi jalannya.

Mulai sok indo." Kini giliran Gavin kembali mengejek.

"Suka-suka aku." Cibir Lili.

Lili semakin kesal karena segerombolan laki-laki itu tidak juga pergi. Ia sudah berusaha untuk menerobos mereka, tetapi mereka selalu menghalangi jalannya.

Lili menatap tajam ke arah segerombolan laki-laki itu. "Telinga kalian masih berfungsi ngga? Aku bilang minggir!" Lili meninggikan suaranya.

Melihat perubahan ekspresi dari wajah Lili, segerombolan laki-laki itu pun segera menyingkir dari depan pintu kelas.

Akhirnya Lili berhasil masuk ke dalam kelas lalu menghembuskan nafas lega, tetapi tiba-tiba saja pergelangan tangannya di cekal oleh Gavin. "Urusan kita belum selesai."

Your AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang