" Wa'allaikumus salam,"
Rania pun pergi dari ruangan pendaftaran.
Dari tadi kenapa kayak gini? Nggak usah tanya-tanya. Ya udahlah, dah terlanjur, batin Rania.Dari situlah Rania mulai tidak suka sama Pak Rahman.
Awal masuk pelajaran, terdapat pemilihan Ekstrakurikuler, yang diwajibkan memilih untuk semua murid kelas X di sekolah tersebut. Rania sendiri memilih Ekstrakurikuler bahasa Inggris dan, Ekstrakurikuler Pramuka yang merupakan diwajibkan dari semua Ekstrakurikuler. Dan pada saat itu, pelajaran pertama di kelas Rania ialah Al-Qur'an & Hadits. Tak lama kemudian, masuklah seorang pria memakai pakaian batik ke ruang kelas Rania. Dialah Pak Rahman.
" Assalamu'allaikum," sapa Pak Rahman.
" Wa'allaikumus salam," jawab seluruh murid kelas X Pb2 ( Perbankan Syari'ah ) serentak.Matanya menyapu seluruh murid yang ada di kelas tersebut.
Kenapa ketemu dia lagi sih, batin Rania kesal.
" Sebelum kita mulai pelajaran, alangkah baiknya kita kenalan dulu. Disini ada yang tahu nama saya siapa?" tanya Pak Rahman ke seluruh murid kelas X Pb2." Kenal Pak, Waktu di MOS. Tapi, nggak tahu namanya," ujar seorang siswa kelas X Pb, yang bernama Sipyan.
Pak Rahman hanya tersenyum mendengar ucapan Sipyan." Bismillahirrohmanirrohim, perkenalkan nama saya Rahman Hidayattulloh. Biasa dipanggil Pak Rahman. Saya guru agama di kelas X dan XI Pb. Ok, sebelum memulai pelajaran, mungkin ada yang mau bertanya?" tanya Pak Rahman.
Suasana kelas X Pb2 kini menjadi hening.
" Ok, kalau nggak ada pertanyaan kita mulai aja pelajaran hari ini. Yaitu, Al-Qur'an dan Hadits. Untuk mempermudah materi apa yang akan setiap kali pertemuan dibahas nanti, kalian fotokopi materi yang ada di buku ini!" ujar Pak Rahman sambil menunjukkan buku di tangannya.Semua murid memperhatikan Pak Rahman di jam pelajarannya, kecuali Rania. Dari awal pertama bertemu dengannya memang tak suka, apa lagi dia tak begitu minat dengan pelajaran agama. Kalau ada jadwal pelajaran Pak Rahman, ia selalu tidak sepenuhnya memperhatikan materi yang disampaikan Pak Rahman. Rania takut nggak bisa saat ditunjuk untuk menjawab pertanyaan dari Pak Rahman, sehingga dia selalu berusaha agar tidak menarik perhatian beliau. Itulah membuat nilai mata pelajaran Rania jadi menurun.
Hari demi hari berlalu, selama 2 minggu Ekstrakurikuler bahasa Inggris yang diikuti Rania, tidak berjalan lancar. Dan akhirnya dibubarkan, disebabkan oleh kendala waktu Sang guru yang mengajari pada waktu Ekstrakurikuler bahasa Inggris.
Suatu ketika Rania dipaksa oleh temannya Marhatun Nur Hasanah, yang biasa dipanggil Ana. Ia dipaksa untuk mengikuti Ekstrakurikuler BTQ.
" Ran. Kau ikut Ekstrakurikuler BTQ, ya!" pintah Ana dengan nada memaksa.
" Aku nggak mau ikut, Na," jawab Rania.
" Kenapa, Ran? Kan ini juga penting untuk kehidupanmu nanti,"Rania menghela nafas panjang. Mata Rania memandang gadis berkerudung syar'i di depannya. Ya, siapa lagi kalau bukan si Ana.
" Aku takut nggak bisa, Na. Aku malu nggak bisa baca Al-Qur'an," tutur Rania.
![](https://img.wattpad.com/cover/222302858-288-k694166.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek Lafaz Cinta Rania ( end ) Tamat
Historia CortaKenangan selalu dalam ingatan. Ku jadikan kenangan itu, Sebagai inspirasi dalam hidup ku. Walau sakit.Tapi, aku belajar. Keindahan tak bisa diraih tanpa ada perjuangan. ~Rania Putri Cahyani ~ Yuk baca cerita ini... Dijamin deh ceritanya bikin senyum...