🐶Chapter 3🐶

18 1 0
                                    

Dulu kita pernah sedekat vena sedalam nadi,tapi mengaa kita sekarang sejauh vena sedalam nadi?.

Pagi hari

"Eunghh"
"Kak bangun sholat subuh dulu"
"Eunghh iya kamu juga cepet mandi dek biar ke sekolahnya nggak telat"
"Iyaiya" sambil beranjak menuju kamar mandi

Adit keluar dari kamar adiknya untuk menunaikan sholat subuh di masjid dekat rumahnya bersama ayahnya yang kini terlihat turun dari kamarnya.

"Ayo dit udah pujian tuh"
"Iya pa bentar adit ganti baju sama wudhu dulu"

Skip

"Assalamualaikum selamat pagi"
"Waalaikumsalam sayang"
"Sini duduk ayo sarapan dulu"
"Iya ma,wah nasi goreng" ucapnya dengan berbinar karena nasi goreng adalah salah satu makanan favoritnya.
"Gimana sekolah kamu sayang? "
"Baik ma, seru lagi sama temen baru"

Yah tak heran bahwa peraturan disekolahnya diharuskan ketika naik kelas XII semua murid akan diacak lagi dengan tujuan agar saling mengenal satu sama lain

"Zey berangkat dulu ma,pa,kak" sambil mencium punggung tangan ketiganya
"Naik apa kamu Zey"
"Zey naik angkot"
"Nggak mau papa anterin? "
"Enggak pa Zey bisa sendiri "
"Hati hati dek"
"Iya kak"

Disekolah

"Assalamualaikum Zahra"
"Waalaikumsalam Zey, eh iya kamu udah ngerjain pr fisika belum?"
"Udahlah emangnya kamu aku tebak kamu mau nyontek kan"
"Hehehe tau aja kamu pinjam ya ya ya"

Bukan rahasia lagi kalau Zey mempunyai sahabat bernama Azzahra Shanum Ayulita. Mereka bertemu saat MOS dulu. Zey pernah menolong Zahra yang saat itu lupa membawa topi upacara saat penutupan MOS dan beruntungnya Zey punya 2 topi yang kemudian dipinjamkannya ke Zahra. Sejak saat itu Zey dan Zahra akhirnya menjadi sahabat hingga kini mereka sudah hampir 3 tahun menjadi sahabat.

"Udah nih cepet bentar lagi bu Dayu masuk"
"Makasih Zey, sayang Zey emuachh" sambil mencium Zey tepat di pipinya
"Ihh jngan cium cium" sambil mengusap pipinya bekas ciuman Zahra
"Hehehe viss"

Tak lama bu Dayu pun masuk kelas dan mulai mengabsen muridnya.

"Arsyad Wijaya"
"Hadir bu"
"Azzahra Shanum Ayulita"
"Hadir bu"
"Hitra Haruningtyas"
"Hadir bu"

Dan bla bla bla

"Zainab Aqila Marselina"
"Hadir bu"
"Baiklah sekarang kumpulkan tugas kalian yang ibu kasih minggu lalu. Ibu mau menyampaikan kabar gembira buat kalian kalau hari ini kalian pulang pagi karena guru guru akan rapat untuk membahas pelaksanaan ujian sekolah bulan depan"
"Yeayyy yuhuuu"
"Asikkk bisa nongkrong"
"Wohoooo"

Dan banyak sautan lainnya.

"Sudah sudah sekarang kalian boleh meninggalkan sekolah"
"Zey kamu dijemput?"
"Enggak tadi aku bawa motor"
"Tumben dibolehin"
"Hehehe aku pergi diem diem abisnya pengen naik motor tapi nggak dibolehin kamu kan tau dulu aku pernah jatuh dari motor"

Ingatannya kembali pada 3 tahun silam saat dirinya baru pertamakali belajar di SMA setelah seminggu menjalani MOS. Saat itu dia nekat membawa motor diam diam,motor yang dibelikan papanya karena juara dalam olimpiade ipa saat smp dulu, naas saat akan menyeberang dia diserempet motor. Kaki dan sikunya berdarah,pelipisnya memar,dan pingsan ditempat karena shock. Alhasil dia dibawa ke rumah sakit oleh orang disekitarnya dan menghubungi papanya dengan ponsel di dalam tas sekolahnya karena nama "papa" ada dideretan teratas panggilan yang sering dihubungi. Setelah papanya tau dia jatuh dari motornya mamanya marah dan mewanti wanti untuk tidak membawa motor lagi kecuali saat nanti kuliah.

"eh aku udah dijemput nih duluan ya hati hati kalo bawa motor"
"iya"

malam hari

"Sayang sekarang kamu ganti baju dulu ya kita akan ke restoran bareng temen bisnis papa" Ucap Mama dengan semangat tanpa memperdulikan tatapan aneh dariku.

Aneh banget deh biasanya kan papa nggak pernah ajak sekeluarga untuk ketemu sama rekan kerjanya tapi kok sekarang ahh udahlah mungkin aja rekan kerjanya teman lamanya papa. Ucapku dalam hati

"Hmm tapi Zey ngantuk ma pengen tidur badan Zey juga pegel pegel. Emang kak adit juga ikut ma" tanya Zey dengan wajah memelasnya berharap sang mama menyetujui permintaannya untuk tetap dirumah

"Adit nggak ikut lah Zey dia kan baru tadi siang berangkat touring sama temennya katanya juga mau naik gunung tau sendiri kan kalo kakakmu itu orangnya nggak mau diem dirumah. Nak nggak boleh gitu ih ini yang ngajak kita makan di restoran itu sahabatnya papa dulu waktu SMA, udah ahh sekarang kamu mandi terus dandan yang cantik dan jangan lupa pake dress yang mama taruh di sofa kamar kamu mama mau siap siap dulu nanti jam 7 kita berangkat"

"Iya ma"

Pukul 18.30

"Assalamualikum ma, pa"
"Waalaikumussalam anak mama wah cantik banget"
"Mama nggak usah berlebihan deh"
"Tapi bener loh sayang putri papa hari ini sangat cantik pasti temen papa suka liatnya"
"Hah, Maksudnya pa"
"Eh enggak sayang maksud papa itu kan kita harus tampil rapi, menawan gitu supaya temen papa suka ngeliatnya masa kita mau ke restoran pake daster sih " ucap mama sambil diselingi tawa yang sebenarnya garing
"udah yuk ah nanti telat"

Restoran

"Meja atas nama Rama Atmawijaya"
"Baik meja atas nama Rama Atmawijaya ada dilantai 2 ruangan no 3"

"Assalamualaikum pak"
"Waalaikumussalam nggak usah kaku lah zak"
"Hehehe nggak enak lah sama bapak"
"Ini kan diluar kantor dan sebentar lagi kan kita jadi besan eh iya kenalin dulu ini istri saya Kamila"
"hahhh. " ucap Zey dengan pelan
apa yang dimaksud mereka besan siapa yang akan menikah batin Zey
"Kamila"
"Zaki"
"Kamila"
"Nadia"
"Wah ini putri kalian cantik sekali siapa namanya sayang"
"Zainab tante panggilannya zey"
"Nama tante Kamila sebentar ya anak tante belum datang mungkin sebentar lagi dia masih dijalan"
"Hah eh iya tante"

"Selamat malam yah, bun,om, tante maaf saya terlambat"
"Ra Raka kamu kok disini" tanya Zey dengan nada bingung
"Heh harusnya gw yang nanya kok lo ada disini"
"Ehh udah udah kalian kok malah berantem sih,eh kalian udah saling kenal? " tanya Kamila
"Dia temennya Raka bun di sekolah"
"Yess berarti makin gampang nih jodohin kalian"
"hahh"
"hahh"
"Cie bilang hah aja barengan jodoh kali" ucap papa Zaki sembari menggoda kedua sejoli itu

"kita lanjutin lagi ngobrolnya jadi kalian berdua akan ayah jodohkan seminggu lagi kalian akan tunangan dan sebulan lagi kalian akan menikah."
"Ini maksudnya apa sih yah?Ayah bercandanya nggak lucu siapa yang akan nikah kita berdua masih kelas 12 yahh." ucap Raka dengan sedikit emosi
"Jadi gini papanya Zey dan Ayah itu sahabat lama sudah 17 tahun kita nggak ketemu dan dulu waktu SMA kita pernah buat perjanjian kalo kita punya anak yang sepasang akan kita jodohkan suatu saat nanti supaya persahabatan kita nggak terputus "

"Tap tapi kan ada kak Adit ma masa adek ngelangkahin kak Adit." sela Zey

"Nggak sayang keluarga Rama nggak ada anak perempuan yang masih single sekalinya punya anak perempuan ya udah nikah,kakaknya Raka udah nikah udah punya anak malahan" Ucap kamila setengah bercanda
"Tapi Raka nggak mau bun"
"Raka kalau kamu nggak setuju ayah akan cabut seluruh fasilitas kamu termasuk uang jajan kamu dan semua koleksi motor sport kamu"
"tapi yahhh"
"Nggak ada tapi tapian minghu depan kalian tunangan titik"

1106

Hai hai cepet banget ya udah ramadhan lagi,eh iya barangkali aku punya salah sama kalian aku minta maaf ya. Maaf juga kalau lama updatenya😂😂.Untuk yang penasaran fotonya Zey silahkan cek mulmed.

🔒Jadikan alqur'an sebagai bacaan utama🔒

Revisi Sabtu, 25 April 2020

Dia yang Kusebut SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang