7. Masalah Kecil

433 25 1
                                    

"BIRU ALFIAN DINATA!!!"

Teriakan itu menggema dilorong SMA HB ini. Seketika orang yang memiliki nama tersebut berbalik badan lalu mengangkat sebelah alis tebalnya.

Dengan tergesa-gesa Senja,cewek yang memanggil Biru dengan suara emasnya itu berlari mendekatinya lalu berdiri disamping cowok itu sambil mengatur nafasnya.

"Lu tuh budek atau apaan sih? Gua manggil daritadi elu gak ngedenger? Gak tau apa capek tau."

"Lu ngejar-ngejar gue?" Tanyanya, Senja mengangguk. "Jangan ah. Berasa gagal gue jadi cowok kalo lu ngejar-ngejar gue." celetuknya. Membuat Senja memukul lengannya.

"Gak usah bercanda! Lu dipanggil sama Bu Tini dikelas."

"Kelas siapa?"

"Lu lah!"

"Ngapain?" Tanyanya.

"Gak tau. Lagian lu ngapain keluyuran sih? Tadi Mela ngechat gue katanya lu belum ada dikelas. Katanya mau ulangan."

"Ciee nyariin gue." Godanya. "Iya ini gua mau ke kelas, tadi abis dari toilet—

Belum selesai berbicara ia langsung ditarik oleh Senja ralat tepatnya Senja menyeretnya menuju kelas.

Keadaan kelas yang tadinya ribut seperti pasar mendadak hening seperti kuburan. Semua murid kelas ini duduk rapih dibangkunya masing-masing. Sembari membaca buku PKN. Bukan, mereka tidak rajin. Jarang sekali satu kelas membaca buku dalam keadaan hening seperti ini. Apalagi ini pelajaran jam terakhir. Mereka membaca karna akan ada ulangan mendadak hari ini, mereka ingin protes karna tidak diberi tau. Tapi karna tatapan tajam dari Bu Tini-guru PKN- mereka hanya protes didalam hati.

"Kok kelas gua sepi amat ya?" Tanya Biru saat sampai didepan kelasnya. "Oh iya, kan lagi ada macan didalem." celetuknya, membuat Senja memukul lengannya lagi.

"Kalo ngomong bener-bener lu ya. Sampe Bu Tini denger abis lu." Ucap Senja berbisik. "Udah sana masuk, gua mau ke kelas."

Biru menggerakan tanggannya berbentuk hormat. Sedangkan Senja hanya terkekeh.

Terdengar suara ketukan pintu yang membuat semua siswa yang berada di kelas ini melihat kearah pintu dan terlihatlah Biru.

"Ibu nyariin saya ya?" Tanya Biru dengan wajah tanpa dosanya.

Bu Tini yang tadinya sedang fokus terhadap buku dihadapannya mengalihkan pandangannya kearah Biru lalu menatapnya tajam.

"Darimana saja kamu? Bel sudah berbunyi daritadi,dan kamu yang menjabat sebagai KM sama sekali tidak ada dikelas."

"Tadi saya ke kamar mandi bu. Biasa, panggilan alam."

"Oh yasudah,silahkan kamu duduk. Waktu kalian tinggal 5 menit untuk membaca."

Semua siswa yg tadinya diam tanpa suara mendadak heboh seketika sambil membulak-balikan kertas dibukunya. Mencoba membaca kembali apa yg mereka baca tadi. Berbeda dengan Biru dan Zaki yang santai tenang adem anyem bagai tak ada apa-apa. Bobi yang duduk didepannya membalikan badannya.

"Lu berdua kaga baca?" Bisiknya. Agar tidak terdengar oleh Bu Tini.

"Apa itu baca?" Tanya Biru membuat Bobi mendelik. "Percuma baca. Paling jawabannya cuma minta pendapat kita doang." celetuknya

2jam kemudian, bel pulang pun berbunyi. Membuat semua yang ada dikelas bernafas lega karena pelajaran ini sudah berakhir. Bu Tini pun keluar dari kelas setelah memeriksa beberapa kertas.

"Percuma anjir gua baca." Keluh Dimas, dahinya penuh dengan keringat.

"Wei Dimas! Piket lu!" Teriak Difa, sedang menatap tajam Dimas yang sedang mengipas-ngipas wajahnya dengan buku.

BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang