12. Asing

9 7 1
                                    

Sudah 3 bulan lamanya mika tidak bertemu dan berhubungan lagi dengan saga. Berungkali ibunya menanyakan mengenai kabar saga yang tidak pernah datang kerumah. Mika pun hanya menjawab seadanya.

Dan selama itu pula mika menjadi lebih dekat dengan rey. Ya, setelah pertemuannya di mall waktu itu, mika dan rey masih sempat bertukar nomor. Sampai sekarang pun mereka menjadi sering bertukar pesan dan menjadi akrab begitu saja. Mereka juga pergi keluar bersama sesekali.

Mika pikir saga salah tentang reynold. Dia tidak seburuk yang saga pikirkan, malahan dia sangat baik dan pengertian.

Ketika mika dan rey membicarakan sesuatu pun mereka tidak pernah berdebat panjang, karena rey selalu mengalah.

Tidak seperti saga yang keras kepala dan songong.

Meskipun penampilan rey terlihat agak berantakan dan terkesan badboy.

Rey selalu tersenyum hangat kepadanya, bahkan mika sampai heran sendiri.

Tetapi terkadang mika juga merindukan berdebat dengan saga. Ya meskipun dia sangat menyebalkan.

Drtt drtt

Getaran ponsel dibawah bantalnya membuat mika tersadar dari lamunannya lalu mengerjapkan matanya.

Kak rey: key, lagi sibuk?

Entahlah, reynold selalu memanggil mika dengan panggilan key. Pernah mika bertanya akan hal itu kepada rey, namun jawabannya malah membuat mika tersenyum manis.

"Ya nama lo kan mikaila. Jadi gue panggilnya key aja, biar beda dari yang lain. Lagian lo lebih cocok dipanggil key kok" Ucap reynold kala itu, sambil mengulaskan senyum hangatnya.

Mika: enggak kak, knp?

Belum sampai semenit pesan mika langsung dibalas oleh reynold. Mika terkekeh pelan, gercep sekali pikirnya.

Kak rey: mau nemenin gue ke toko buku gak?

Mika: eh boleh, mau ngapain kak?

Kak rey: ya beli buku lah, masa nyari jodoh.

Mika terkekeh kecil menyadari pertanyaan bodohnya.

Mika: hehe abis tumben aja gt

Kak rey: yaudah siap siap ya, gue 15 menit lagi nyampe situ

Mika: jangan ngebut

Kak rey: iya cantik

Mika membelalakkan matanya melihat pesan terakhir dari reynold. Dasar lelaki kardus, batinnya.

...

"MIKAA ADA TEMEN KAMU TUH DIDEPANN" Teriak lia memanggil mika.

Kadang mika tidak habis pikir dengan ibunya satu ini. Rumahnya tidak sebesar dan seluas itu, sampai-sampai dia harus berteriak melengking hanya untuk memanggil mika.

"Iyaa bunn, yaudah mika jalan dulu ya. Assalamualaikum" Pamit mika, mengambil tangan ibunya lalu berpamitan. Begitu pun dengan reynold, dia turun dari motornya kemudian mengamit tangan lia untuk berpamitan.

Tidak seperti saga yang akan banyak omong dihadapan ibunya, reynold lebih bayak diam dan tersenyum sopan kepada ibunya.

Ya, mereka berdua sangat berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hai Mika!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang