Prolog I

45.5K 2.7K 62
                                    

Playlist - Pelukku untuk pelikmu

*

Aku salah, ku pikir kamu rumah
Nyatanya aku hanya singgah
Seberapapun aku coba menyanggah
Tetap saja aku kalah
Jadi...
Biarlah aku yang patah
Kamu? Tetaplah bertumbuh

(reina sekartaji)


🍁🍁🍁

Surat dari pengadilan datang. Setelah hampir tiga bulan selepas persidangan terakhir, akhirnya surat itu dibawa oleh pak pos pengantar surat ke rumah orangtuaku. Kini surat itu telah ditanganku. Berwarna coklat berukuran sekitar empat belas kali dua puluh enam centi meter. Kubuka perlahan. Ada sebendel kertas didalamnya. Kubaca satu persatu kalimat dalam surat itu. Tibalah netraku pada kalimat,

Berdasarkan uraian tersebut diatas, permohonan pemohon telah sesuai dengan____ oleh karena itu pemohon memohon kepada majelis hakim____ memutuskan bahwa mengabulkan permohonan pemohon____.

Nafasku tercekat, mataku perlahan menutup. Kedua tanganku tanpa sengaja meremas surat itu. Cairan bening perlahan menetes dari kedua kelopak mataku. Sekarang pernikahanku benar benar telah usai.

Welcome status baru, janda!

Dunia ku hancur, aku kehilangan suamiku dan juga kehilangan anakku.

Tidak sepantasnya aku menyesal, karena ini adalah pilihanku. Pilihanku untuk melepas suamiku. Dari awal pernikahan, hanya aku mencintai dia, tidak sebaliknya. Aku tidak ingin membuatnya semakin tersiksa karena menjalani pernikahan denganku, wanita yang tidak pernah dicintainya.

***

Alangkah terkejutnya aku ketika selepas wisuda ada seorang ibu yang datang ke rumahku, melamarku untuk anaknya. Beliau seorang janda yang menghidupi anak lelaki tunggalnya sendirian. Mendiang suaminya meninggal karena stroke.

Beliau menderita kanker serviks dan dokter memvonis hidupnya tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu beliau ingin, saat beliau pergi nantinya ada seorang yang bisa merawat anaknya. Dengan kata lain beliau ingin melihat anaknya menikah.

Aku iba?

Tidak, aku menerima lamaran itu karena aku memang mencintai anaknya. Dulu kami satu sekolah, seringkali bapak ibu guru memilih kami untuk menjadi pasangan saat ada event di sekolah. Misalnya saja saat ada kunjungan bapak menteri pendidikan, aku dan dia ditunjuk untuk menjadi duta sekolah, mewakili teman teman untuk menyambut. Selain itu juga saat dies natalies sekolah, ada sebuah drama kolosal bertajuk ramayana. Dia memerankan rama dan aku sebagai shinta. Peran yang kami lakoni selalu sukses besar, karenanya kami selalu ditunjuk lagi dan lagi.

Mereka bilang kami soulmate. Wajah kami yang mirip ditambah dengan chemistry diantara kami, terlihat seperti pasangan sungguhan. Tidak jarang juga teman teman menganggap kami sepasang kekasih.

Bisa dibilang aku terlalu menikmati peran. Anggapan orang orang terlalu membuatku nyaman, mengganggap diriku sebagai pasangan asli Dewa dalam dunia nyata. Hingga akhirnya rasa itu pun ada. Aku mulai mencintai dewangga darmadjati.

Itulah kenapa aku langsung menyetujui lamaran ibunya kala datang ke rumahku. Mematahkan harapan orang tuaku untuk melihat aku bekerja selepas sarjana.

Tak apa, kata orang tua ku asalkan itu bisa membuat ku bahagia, beliau akan mendukung keputusanku.

Ex-husband ✔ (Pindah ke Dreame) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang