“Mbak Tere, mau yah.” Pemuda yang pantas disebut anak-anak itu terus saja merengek padaku.
Jika saja dia bukan anak pemilik hotel, sudah aku kuliti di tempat ini. Beberapa jam yang lalu dia terus saja berdiri di sampingku yang bertugas untuk menyambut para tamu hotel.
Bukannya tidak mau menuruti, tapi permintaannya itu sangat konyol. Bahkan menggelitik hingga ingin aku tertawa.“Selamat datang,” sapaku menunduk pada tamu hotel yang baru saja tiba.
“Mbak Tere jangan diemin Dimas.”
Aku menggela napas kesal walau bibirku selalu menyunggingkan senyuman. Memang usia muda itu usia dimana semua keinginan harus terpenuhi. Tanpa pikir panjang dia mengucapkannya begitu saja.
“Pergi, Dimas,” bisikku pelan tetap menunjukan posisi sempurna.
“Ayolah Mbak, mau yah.” Dimas memegang tanganku untuk memohon.
Cukup sudah. Pemuda ini selalu saja mengangguku sejak awal bekerja disini. Aku melihat rekanku di samping menahan tawa melihat putra pemilik hotel bersikap demikian.
“Kalau ayahmu tau, mbak bisa dipecat, nanti mau makan apa?” Melihat sekeliling cukup sepi, aku menghadap Dimas untuk mengutarakan kekesalanku.
“Nanti bisa tinggal di rumah Dimas. Ada wifi, makan enak, kasur empuk dan masih banyak lagi. Mbak nggak perlu kerja.” Aku menepuk kepala, tak habis pikir dengan isi otak pemuda ini.
Dimas meraih tanganku lagi. “Ayo Mbak, nikah sama Dimas.”
“Dimas!” Tamat sudah riwayatku. Saat ayahnya datang, kehidupanku akan langsung berubah.
-o0o-
Versi baru Age Range yang jauh berbeda dari versi pertama.
Semoga mampu menggaet banyak pembaca.
Selamat membaca dan semoga harimu menyenangkan ❤❤
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Age Range (New Version)
Romance[BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA, TERIMA KASIH ❤] Menikah karena tanggung jawab tidak pernah terpikirkan oleh wanita berusia matang seperti Tere Imelda. Suatu tragedi yang bukan disebabkan oleh dirinya membuat ia harus menikah dan memegang tanggung...