*****
Jisoo sudah berada di toilet wanita sekolah sekarang. Matanya mendapati Joy yang tengah berfoto di kaca toilet, mirror-selfie. Hal yang biasa dilakukan wanita saat mendapati pencahayaan toilet yang bagus dan suasana yang sepi. Toilet di SMA Venus memang tidak seperti toilet sekolah pada umumnya, SMA ini bisa disebut SMA sultan karena hampir seluruh siswa di sini merupakan siswa dari kalangan keluarga berada. Jadi, tak heran fasilitas yang didapat pun setara dengan biaya sekolah mereka yang mencapai angka jutaan rupiah perbulan. Termasuk fasilitas toilet sekolah yang disulap seperti fasilitas toilet di bioskop yang dirancang secantik mungkin.
"Halo Jisoo!" sapa Joy menampilkan senyum ramahnya. Ia memasukkan benda pipihnya ke saku jas almamaternya.
"Lo ngapain ngajak gue ketemuan disini?" tanya Jisoo heran.
"Biar sepi," jawab Joy singkat, ia berjalan menghampiri Jisoo, matanya mengamati Jisoo terutama dibagian tangan dan kaki, "gue denger kemarin lo nggak masuk? Sakit?"
Jisoo mengangguk cepat. "Langsung to the point aja. Ada apa lo manggil gue ke sini? Mau ngomongin eskul teater?" tanya Jisoo.
"Ya ampun santai aja lagi. Padahal gue masih mau basa-basi sama lo. Beneran nih mau to the point aja?" tanya Joy sembari memelintir rambutnya dengan jari telunjuk.
"Buruan, gue nggak punya banyak waktu." Jisoo menjawab datar.
"Okay, kalau itu mau lo."
Prok!
Joy menepuk kedua lengannya dengan satu tepukan. 4 bilik toilet terbuka lebar, menampilkan sosok yang tak asing di mata Jisoo. Jisoo menyunggingkan sebelah sudut bibirnya saat Irene, Yeri, Seulgi dan Wendy keluar dari bilik kamar mandi."Maksud lo apa bawa mereka kesini? Lo mau jebak gue?" tanya Jisoo, ia merasa dibodohi sekarang. Lisa dan Rose benar. Seharusnya ia tak mudah percaya begitu saja.
"Ups, gue nggak ngejebak lo, gue emang mau ngomong sama lo. Tapi temen-temen gue yang wakilin," jawab Joy berangsur mundur.
"Anyyeong Jisoo-ssi," sapa Irene melambaikan lengannya, Irene menggantikan posisi Joy berdiri di hadapan Jisoo.
"Mau apa lo? Ada urusan apa sama gue?" Jisoo tak segan-segan membalas tatapan kedua mata Irene yang sudah menatap tajam matanya.
"Gue yakin lo udah tahu, jangan berlaga bego. Maksud lo apa deketin Suho? Lo tahu 'kan he is mine? Dia cowok gue. Lo jangan pernah deketin dia!" tegas Irene yang berada satu meter di depan Jisoo.
Jisoo tersenyum palsu, menampilkan garis kerutan di bibirnya. "Gue udah bilang berkali-kali sama lo, gue sama Kak Suho nggak ada apa-apa. Gue juga nggak tahu dia upload story itu! Foto itu diambil pas acara ulang tahun Kyungsoo adeknya Kak Suho di komplek gue beberapa bulan lalu. Gue nggak sengaja jalan di samping Kak Suho dan tertangkap kamera," ujar Jisoo penuh penekanan.
"Oh, terus kalau foto lo sama Sehun yang di upload nyokap lo di IG gak sengaja juga, hah? Lo mau bilang kalau lo nggak sengaja pegang tangan Sehun gitu?" timpal Yeri yang kini berdiri sejajar dengan Irene.
"Lo tahu dari mana nyokap gue upload foto gue bareng Sehun?" tanya Jisoo menyipitkan matanya.
"Gak penting gue tahu dari mana! Yang jelas gue gak suka lo deketin Sehun. Kemarin lo berusaha deketin Kak Suho, sekarang lo mau deketin Sehun juga? Dasar cewek murahan lo!" Yeri tampak menggebu-gebu sekarang.
Jisoo melebarkan matanya. Tak terima dengan ucapan Yeri yang mengecapnya sebagai wanita murahan. "Gue bukan cewek murahan ya! Jaga mulut busuk lo!" ucap Jisoo tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMPLEK SULTAN [ON GOING]
Fiksi PenggemarSepenggal kisah Jisoo, Jennie, Rose dan Lisa yang tinggal di sebuah komplek bernama Komplek Sultan. Komplek yang berisi keluarga kaya, visual menawan dan nyaris sempurna. Namun, siapa sangka masing-masing keluarga memiliki sisi yang tidak sesempurna...