Juri terlihat berjalan dengan tergesa-gesa, entah apa yang gadis itu pikirkan sekarang. Beberapa meter didepannya, Irene sedang duduk memeriksa beberapa berkas.
"Ada apa Juri-ssi?" Tanya Irene begitu Juri sampai dimejanya dengan nafas terengah.
"Direktur memanggilmu.." Jawaban Juri membuat Irene bertanya-tanya, ia kira Sehun sedang sibuk saat ini sampai-sampai Taewook lah yang memberinya pekerjaan.
Didalam ruangannya Sehun kembali merasa ragu, haruskah ia membawa Irene ikut bersamanya?. Menurut Sehun itu akan lebih aman bagi gadis itu, tapi ayah Irene tak mengijinkan anak gadisnya pergi terlalu jauh. Jujur saja itu membuat posisi Sehun sulit, disatu sisi pria itu ingin menuruti perkataan ayah Irene tapi disisi lain ia sangat khawatir dengan Irene yang sekarang berada dinegara yang sama dengan Jaemin.
Ayah Irene sangat mempercayai Sehun, sepertinya usaha keras pria itu kini telah membuahkan hasil. Oleh karenanya, keamanan dan keselamatan Irene diserahkan sepenuhnya kepada Sehun.
"Taewook, mengapa Irene belum datang juga?" Sehun terlihat tidak sabar, ia ingin mendiskusikan hal ini dengan Irene. Namu gadis itu belum juga menunjukkan batang hidungnya.
Taewook yang berada didekat meja kerja Sehun lalu memeriksa jam ditangannya.
"Nona Irene sedang memeriksa beberapa berkas, jadi mungkin akan sedikit memakan waktu." Sehun hanya mengangguk mendengarnya.
Tok Tok
"Masuklah!" Seru Sehun keras, Irene kemudian muncul dari balik pintu.
"Kau bisa pergi Taewook." Taewook membungkuk sedikit lalu pergi dari ruangan Sehun.
Setelah Taewook pergi, Sehun terdiam untuk beberapa saat. Atmosfer diruangan itu menjadi canggung, bahkan Irene kini sedikit melamun karena Sehun tak kunjung mengatakan sesuatu.
"Aku akan pergi ke AS selama 2 hari dan aku ingin kau ikut bersamaku." Irene yang belum sepenuhnya tersadar dari lamunannya hanya mengangguk. Butuh waktu beberapa detik bagi Irene untuk mencerna perkataan Sehun.
"Tunggu!, saya bahkan bukan sekretaris anda direktur. Mengapa saya harus ikut?" Sehun menghela nafas pelan, ia tahu membawa Irene pergi keluar negeri saja sudah ditentang oleh ayah gadis itu. Jangan lupakan kata pepatah bahwa buah jatuh tak jauh dari pohonnya, sama seperti ayahnya. Irene juga menolak ide Sehun.
"Baiklah, kalau begitu kau harus berada dibawah pengawasan sekretarisku selama 24 jam." Irene sedikit terkejut, gadis itu tidak bisa membayangkan bahwa ia kan berada dibawah pengawasan Taewook seharian penuh. Dimana akal sehat Sehun?
"Itu tidak seperti yang ada dalam pikiranmu, Juri yang akan menemanimu. Aku akan menambahkan beberapa orangku dirumahmu." Wajah Irene memerah malu, sekarang Sehun bahkan bisa membaca pikirannya. Ini benar-benar gawat.
"Aku bisa menjaga diriku sendiri. Dengar Sehun, aku tak akan melarikan diri lagi. Aku akan mengahadapinya, menghadapi rasa takutku itu." Semua formalitas dalam bekerja kini Irene tinggalkan, bukan saatnya kau bekerja saat bosmu terus membahas hal yang bersifat pribadi.
Sehun berdiri dari tempat duduknya, pria itu kini berjalan mendekati Irene. Gadis itu dengan mundur dengan cepat, ia menciptakan sedikit jarak diantara mereka.
Sehun meraih tangan Irene dan kemudian menariknya kuat hingga jarak diantara mereka hilang, tubuh mereka kini benar-benar sangat dekat. Irene syok, gerakan Sehun terlalu cepat dan malangnya refleknya terlalu lambat. Mata elang pria itu menatap Irene tajam, gadis itu tanpa sadar menelan ludahnya sendiri.
"Aku tidak menerima penolakan." Bisik Sehun tepat didepan wajah Irene.
Irene tak tinggal diam, ia mendorong Sehun dengan kuat. Wajah gadis itu memanas, Irene segera berbalik untuk menyembunyikannya sesaat setelah ia berhasil mendorong Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You
FanfictionNamanya adalah Irene, Bae Irene. Ia adalah gadis yang bisa dibilang sempurna atau mendekati kata sempurna. Cantik, baik, ramah, cerdas dan polos namun terkadang dingin. Banyak pria yang memujanya, tapi hatinya hanya tertambat pada satu pria. Pria it...