6.KETEMU LAGI

227 4 0
                                    

HAPPY READING!

6. Ketemu Lagi

Malam ini Aurora terpaksa berjalan kaki ke supermarket karena supirnya tengah ikut ayahnya keluar kota beberapa hari ini. Mau tidak mau ia harus pergi ke supermarket karena stok pembalutnya habis. Dan sialnya,barusan ia mendapat tamu bulanannya.

Hari ini sekolah berjalan lancar seperti biasanya. Hanya masuk,istirahat,lalu pulang.

Bedanya hanya hari ini adiknya yang satu itu tidak masuk. Ia mengeluh pusing dan mengantuk tadi pagi. Mungkin pengaruh alkohol kemarin malam.

Aurora berjalan di deretan rak pembalut. Mengambil dua bungkus dan memasukkan ke keranjang yang ia tenteng. Lalu ia berjalan menuju rak cemilan dan sejenisnya.

"biskuit udah,keripik udah,es krim juga udah." gumamnya sambil melihat-lihat isi keranjangnya.

"kiranti!" ucapnya kemudian berjalan pada rak yang berisi berbagai jenis minuman.

Berkali-kali ia mencoba menggapai minuman pereda nyeri itu,namun tak kunjung didapatkannya.

'anjir! tinggi banget sih!' gerutunya dalam hati.

"makannya jangan pendek!" ucap seseorang menggapai sebotol kiranti dan memberikannya kepada Aurora.

"Lo!" kaget Aurora saat orang itu menyerahkan minuman pereda nyeri tadi.

"gue tau gue ganteng,gausah kaget." ucapnya dengan pede.

"cih,ganteng tapi kayak iblis!" ujar Aurora memutar bola matanya malas.

"siapa yang lo bilang iblis?!"

"anda,tuan Arion Juanda Adhitama." jawab Aurora berlalu menuju meja kasir untuk membayar seluruh belanjaanya.

Arion juga segera mengikuti langkah Aurora menuju kasir. Membayar minuman kalengnya lalu pergi menyusul gadisnya yang baru saja keluar dari supermarket. Gadisnya? Mana mumgkin Arion mengatakan itu.

"heh kurcaci!" teriak Arion membuat Aurora spontan menoleh.

"siapa yang lo panggil kurcaci?!" cerca Aurora mematap tajam Arion.

"elo lah! Kan lo pendek!" ujar Arion mengejek.

"kok lo nyebelin sih?!"

"yang penting ganteng!"

Aurora berdecak. "sok!"

Aurora segera beranjak pergi dari supermarket karena jam telah menunjukkan pukul 9 malam. Ia meninggalkan Arion yang masih berdiri di depan supermarket.

Ia berjalan dengan mengumpulkan banyak keberanian. Padalnya jalanan sangat sepi dan jarak supermarket ke rumahnya juga sedikit jauh.

"neng cantik mau kemana?"

Aurora terlonjak kaget. Seorang pria bertato tengah menatap dirinya dnegan seringaian.

"mau pulang,punten." ujar Aurora mempercepat langkahnya.

"eits! Pajak dulu dong neng." ujar preman itu lagi.

"uang saya habis,nih buat beli makan!" ujar Aurora pura-pura berani sambil menunjukkan kantong belanjaanya.

"pajaknya main aja neng." ujarnya mencolek dagu Aurora membuat sang empu semakin takut.

'lari Ra. satu,dua,tiga!' batinnya lalu berlari sekencang mungkin.

Namun dewi Fortuna tidak berpihak padanya malam ini. Tangannya dicekal kuat oleh preman tadi.

"pliss bangg! Lepasin Roraa!" mohonnya.

A R I O N [SLOWUPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang