✖ Four of A Kind

694 140 46
                                    

"Kau yakin.. ini tidak akan membunuhnya?" tanya Kai, ia merasa terlalu baru dengan hal-hal seperti ini. Meski Beomgyu tampak begitu yakin, jika Kai belum mendapat validasi dari Taehyun, ia akan tetap bertanya. "Yah, aku kan sudah bilang, ia akan baik-baik saja." Beomgyu mengulang jawabannya, lagi. "Taehyun," panggil Kai.

"Sejujurnya aku juga belum tahu soal itu, tapi sepertinya ia tidak akan mati jika kita tidak menembak titik vitalnya." balas Taehyun. "Oh ayolah, Choi Yeonjun itu seperti memiliki otot baja dan tulang besi." Beomgyu mengibas-ngibaskan tangannya, sementara Kai dan Taehyun mulai tampak mengabaikan ocehanya.

"Jadi peluru yang akan digunakan adalah ini." Taehyun mengeluarkan sebuah peluru dengan ujung super lancip⁠—bak jarum suntikan, itu adalah peluru bius yang ia racik sendiri. Setidaknya cukup untuk membuat Choi Yeonjun tak sadarkan diri selama 3 jam, menurut perkiraannya.

"Tiga jam sudah lebih dari cukup untuk menyeret orang itu kemari dan memakaikan gelang padanya."sang lelaki berambut golden ash tampak begitu bersemangat menjalankan rencana hari ini. "Hyung, pakaikan dulu gelangnya, baru seret kemari." Taehyun mengingatkan kembali susunan rencana mereka.

Kai terdiam sejenak untuk memeriksa ingatannya. Ia akan berperan sebagai umpan. 

Mereka akan mencari Yeonjun di sekitar taman karena menurut desas-desus yang Beomgyu dapatkan dari tempat kerjanya yang lama, hari ini di taman akan terjadi pengeroyokan. Tepat setelah pengeroyokan selesai, Kai akan melancarkan keahliannya.

Mencopet dompet atau barang apapun milik Choi Yeonjun, lalu berpura-pura jatuh, sebisa mungkin menarik perhatiannya agar lelaki bersurai biru itu diam dan Taehyun bisa menembaknya dari kejauhan.

Taehyun usulkan, seperti itu, karena akan sangat berbahaya jika memanfaatkan perlawanan jarak dekat jika Yeonjun sendiri merupakan petarung jarak dekat.

Tapi jika tembakan Taehyun meleset atau tidak berhasil, Beomgyu akan muncul dan menyuntikkannya secara langsung. Meski percobaan kedua.. is more likely to be fail.

Oh, bagaimana kalau keduanya gagal? Taehyun akan menembak Yeonjun, dengan peluru betulan, jika lelaki itu akan menghajar Kai dan Beomgyu.

Kai menghela nafasnya, ia tidak ingin ada yang terluka, jadi ia harap ini akan berhasil dengan sekali coba.

✖✖✖

Taehyun membawa tas gitar yang sebenarnya berisi senjata, lalu mereka segera berangkat dari tempat Taehyun menuju soon-to-be tempat kejadian perkara.

"Gugup?" tanya Taehyun, melihat Kai yang terus-menerus mengusap tangannya sendiri. "Sedikit-"

"Taehyun-ah!" seorang nenek tua mendadak memanggilnya, kecuali yang dipanggil seketika terkejut. "Ya nek?" Taehyun berbalik dengan tenang, mendapati nenek tua itu tengah duduk di serambi rumahnya sendirian sembari menyulam. "Ohh, kau bersama teman-temanmu?" tanya nenek itu, ia tampak begitu ramah. Jadi Beomgyu dan Kai memutuskan mengikuti Taehyun untuk mendekat dan memberi salam padanya.

Setelah sesi ramah-tamah itu disegerakan untuk selesai, mereka bertiga segera berlari ke taman dekat alun-alun kota, tidak boleh ada terlewat. Misi ini membutuhkan ketepatan waktu dan peran, jadi tidak boleh ada yang terjadi di luar rencana Taehyun.

"Kita berpisah disini, sampai nanti." Taehyun berbelok ke sebuah gedung, yang entah di dalamnya ada apa, hanya saja ia harus berada di sekitar lantai 3 atau 4 untuk dapat menembak dengan baik.

"Hyung,"

"Kau bisa melakukannya dengan baik, Kai. Just.. do your thang." Beomgyu memberikan wink sekilas sebelum akhirnya berhenti berlari, ia sudah sampai di pos tempatnya menunggu.

Four Aces and The Joker || TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang