04

1.2K 110 0
                                    

***

Pria itu ternyata adalah pria yang ia obati tadi dan ternyata dia yang bernama Taehyung yang siswa-siswa idolakan Jisoo hanya, melongo.

"Ya, jadi disini ada seorang gadis penyemangatku aku akan menghampirinya sekarang." ucap Taehyung lalu, ia mulai berjalan ke tempat duduk para siswi.
"KYA! ITU PASTI AKU YANG IA MAKSUD!" teriak gadis yang ditabrak Jisoo tadi. Sowon hanya, menatap gadis itu sinis dan bergumam "Dasar halunya ketinggian nanti, kalau sudah jatuh kan sakit." gumam Sowon.

Dan ternyata, Taehyung menghampiri Jisok ia berjongkok menatap Jisoo tersenyum dan Jisoo ia masih melongo dan Taehyung memegang tangan Jisoo.

Gadis yang tadi ditabrak Jisoo menatap Jisoo kesal sepertinya, ia mulai emosi namun, temannya menenangkannya.

Sowon menganga karena, Taehyung memegang tangan Jisoo dan tersenyum.
"Dia adalah penyemangatku!" teriak Taehyung dan semua siswa-siswi menatap Jisoo ada yang menatap sinis, ada yang menatap baper.

"Hey! terimakasih telah mengobati lukaku." ucap Taehyung membuat Jisoo mengannguk jantung Jisoo berdetak sangat kencang.
"Aku ingin kembali ke kelas dulu." pamit Taehyung lalu, pergi meninggalkan lapangan.

"Woah! Jisoo ini moment yang langk----
Belum selesai Sowon bicara Jisoo sudah ditarik dengan segera Sowon menarik Jisoo lagi.
"Lepaskan dia! aku ada urusan dengannya." ucap gadis itu.
"Apa?! apa hah?! kau mau membullynya? Bu Suzy! Yeonwoo ingin membuat masalah lagi!." teriak Sowon dan ternyata benar ada Bu Suzy didepan mereka. tanpa berkata lagi gadis itu pergi bersama temannya.

"Dia itu siapa?" tanya Jisoo ketakutan.
"Dia? Yeonwoo di kakak kelas dan temannya itu namanya eunbi dia, menyukai Taehyung makanya, ia ingin membullymu." jelas Sowon diangguki Jisoo.
"Kenapa, kau bisa dekat dengan Kak Taehyung?." tanya Sowon Jisoo pun mulai menceritakan dari awal hingga, akhir.

"Astaga! aku rasa kak Taehyung menyukaimu! dalam, sejarah di sekolah ini tidak ada Kak Taehyung yang begitu perhatian dan seromantis tadi ini sudah pasti, kak Taehyung menyukaimu." ucap Sowon membuat Jisoo melongo lagi.

"Tapi, itu belum tentu Sowon bisa jadi, ia hanya ingin mengucapkan terima kasih." ucap Jisoo yang sebenarnya belum percaya pada Sowon.
"Iya, juga ya tapi, aku yakin perkataan ku yang tadi itu seratus persen." ucap Sowon membuat Jisoo memutar malas bola matanya.

***

Sepulang, sekolah Jisoo menunggu, ibu nya entahlah ibunya kemana Jisoo tidak heran, ibu nya memang biasanya, terlambat jemput.
"Jisoo apa kau yakin aku tinggal sendirian tidak apa-apa?" tanya Sowon karena, bus untuk dia pulang kerumah telah sampai.
"Iya, tidak apa pulanglah." ucap Jisoo tanpa, basa-basi Sowon, langsung masuk kedalam bus itu.




sudah hampir 1 jam Jisoo menunggu ibunya namun, ibunya tak kunjung datang padahal, sore ini hari sudah mendung mungkin sebentar lagi akan hujan petir sudah menyambar-nyambar Jisoo sendiri ia takut dengan petir.

Jisoo pernah trauma waktu kecil dimana, ia mencoba kabur dari rumah saat hari hujan petir hampir saja menyambarnya namun, untuk saja Jisoo bisa mengelak disaat itu Jisoo menangis ketakutan ia duduk dijalanan ia menunduk berharap ada orang yang menyelamatkannya.

Lampu-lampu yang tadinya hidup mendadak padam Jisoo sangat ketakutan ia mendengar suara sepatu yang mendekatinya ia melihat seseorang menggunakan jaket bewarna hitam rambutnya berantakan ia mendekati Jisoo.

"K-k-kau siapa?" lirih Jisoo terbata-bata Jisoo melihat orang itu mengeluarkan pisau cutter Jisoo tidak bisa apa-apa ia hanya, bisa menangis berharap seseorang datang menolongnya.

Jisoo memejamkan matanya berharap, ini hanyalah sebuah mimpi namun, semua itu salah pria itu sudah berada didepan Jisoo ia mencondongkan pisau cutter itu pada perut Jisoo.

Bersambung...

YOU'RE DIFFERENT• [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang