"Jadi menurutmu gimana? Apa aku yang ke-pedean? Tapi kan Jungkook duluan yang nelfon aku, mana dia ngajak aku nonton lagi".
Berbanding terbalik dengan wajah bosan Sakura, Yura bercerita dengan sangat antusias. Mood gadis itu sangat bagus hari ini, bagaimana tidak, sepulang dari sekolah kemarin Yura tidak henti-hentinya memikirkan Jungkook, pria yang dapat mencuri hatinya secepat kilat, dan bagaikan mendapat rejeki nomplok, malamnya gadis itu mendapatkan ajakan untuk nonton film bersama. Yura merasa bahwa perasaanya terbalas.
"Aku juga bingung banget mau milih baju yang mana, nanti kamu maen ke rumah aku ya, bantuin milih baju"
Yura memberikan tatapan memohon pada Sakura dengan mata besarnya.
"Pake aja baju yang biasanya kamu pake kalo ke mall, lagian cuma nonton film doang kan?"
Sakura kini menatap mata Yura secara langsung. Dia dapat melihat binar bahagia disana, Yura juga sangat antusias saat menceritakan Jungkook. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Well, Yura adalah gadis yang cantik, matanya bulat besar, kulitnya putih bersih, tubuhnya juga proporsional, dia kaya dan baik hati, bagi Sakura Yura terlalu sempurna untuk menjadi seorang wanita. Sudah puluhan laki-laki mendekatinya, dan beberapa memang menarik perhatianya, tapi Yura tidak pernah seperti ini, Sakura tidak pernah melihat mata Yura se-berbinar ini saat menceritakan tentang laki-laki. Jeon Jungkook memang sehebat itu ternyata, dia dengan cepat menarik perhatian Yura dan membuat gadis itu kehilangan akalnya.
"Hihhhh, kamu gak bakal ngerti"
Yura mencubit gemas pipi Sakura. Kegiatan Yura seketika terhenti setelah matanya tak sengaja melihat Jungkook yang memasuki kelas dan menatap kearah mereka. Yura salah tingkah, kepalanya yang semula menatap kearah pintu segera menunduk dan pipinya merona merah, melihat tingkah aneh Yura, Sakura yang semula membelakangi pintu otomatis melihat kebelakang, dilihatnya Jungkook yang tersenyum secerah matahari, Sakura mendecih, kemana Jungkook yang semalam dia lihat. Pria itu mudah sekali berubah.
"Pagi Yura-ya"
Jungkook menyapa Yura dengan wajah ramah. Yang disapa hanya dapat bergumam, Yura malu, dia tidak berani menatap Jungkook secara langsung.
"Pagi juga, Sakura"
Berbeda dengan Jungkook yang menyapa Yura dengan wajah ramah, Jungkook menatap Sakura dengan tatapan mata yang tidak terbaca. Sakura benci tatapan itu, tatapan yang mengingatkanya pada kejadian yang lalu, kejadian yang membuat Sakura bermimpi buruk sampai sekarang.
Memutuskan kontak mata dengan Jungkook, Sakura beralih menatap kedepan. Tidak seperti kemarin, hari ini Jungkook memutuskan duduk disamping Yura, mengetahui itu Sakura menatap Jungkook tajam, apa yang direncanakan pria itu kali ini.
Merasa dirinya diperhatikan, Jungkook menolehkan kepalanya kearah Sakura dan memberikan senyum mengejek.
"Jungkook-ah, mengenai ajakanmu semalam, hari ini beneran jadikan?"
Suara kecil Yura mengisi keheningan diantara mereka. Jungkook yang semula menatap Sakura kini beralih menatap Yura, primadona sekolah yang sekarang menatapnya malu-malu. Jungkook menatap intens gadis didepanya, jika dilihat-lihat Yura cantik juga, meski tetap menurut Jungkook, Sakura adalah gadis tercantik didunia. Jungkook pikir bermain-main sedikit dengan Yura tidak ada salahnya.
"Jadi dong, nanti aku jemput jam tujuh malam ya"
"emang kamu tau rumahku dimana?"
Yura sudah mulai berani mengangkat wajahnya.
"Gak tau, nanti pulang sekolah kuanterin pulang sekalian. Gak papa kan?"
"Gak papa kok, malah aku seneng"
KAMU SEDANG MEMBACA
Janus
FanficMungkin caraku untuk mendapatkanya salah, tapi jika dengan cara itu aku dapat mendapatnya, kupikir itu setimpal. Apapun untuk gadis cantik ku, Sakura. Jeon Jungkook Aku benci dia, pria yang selalu ingin kutolak eksistensinya, semakin lama bersamany...