prologue

107 27 2
                                    

Derai berlari dengan napas tersengal-sengal. Bayangan hitam dan kelam itu terus mengikutinya. Bayangan itu selalu mengiringinya.

Keringatnya bercucuran dan napasnya tak beraturan. Derai terus berlari hingga dia menemukan orang yang dia cari.

Derai memanggil-manggil nama pria itu dari jauh. Entah kenapa semakin Derai berlari jarak mereka semakin menjauh.

Pria itu menoleh dan menampakkan senyumnya. Muka yang berlumur darah dan luka disekujur tubuhnya tampak jelas. Derai melangkah mundur saat pria itu berjalan mendekatinya. Sedangkan bayangan hitam itu juga semakin mendekatinya. Nafasnya benar-benar berhenti. Badannya melemas. Dan akhirnya dia tenggelam dalam gelap.

"aaa......"

Derai terbangun dari mimpi buruknya. Mimpi yang sama setelah beberapa bulan yang lalu.

Keringat membanjiri pelipisnya. Dia menoleh kearah jam yang berdetak disamping tempat tidurnya.

Sekarang tepat jam 12 malam. Seakan tau maksud mimpi buruk itu, Derai berjalan menuju balkon kamarnya.

Dia menatap jalanan yang sepi dan gelap. Air matanya menetes perlahan. Saat itu dia tidak bisa menyelamatkan orang yang dia sayangi.

"hai... Aku harap kamu mendengarku. Aku kesepian tanpamu,apakah kamu bisa kembali"

Andai saja dia memiliki sebuah keajaiban, pasti dia ingin menghidupkan temannya kembali.

Mungkin itu sangat gila! Mana mungkin orang yang telah meninggal bisa hidup kembali. Yang telah pergi tidak mungkin kembali lagi.

Dia menatap rumah yang berhadapan dengan balkon kamarnya. Dulu disana dia saling menatap bulan bersama.

Ya, disana cerita itu dimulai, Bulan! Karena bulanlah mereka saling mengenal. Mereka mempunyai kebiasaan yang sama yaitu melihat bulan dimalam hari.

Derai sering melihat temannya itu keluar tengah malam hanya untuk melihat bulan. Siapa sangka karena bulan mereka menjadi teman.

Hembusan angin malam menerpa wajah pucat miliknya. Dinginnya angin malam pun tak ia hiraukan.

Derai yakin temannya itu pasti tengah melihat bulan saat ini, sama sepertinya. Namun sayangnya mereka berada di dua alam yang berbeda.

Andai saja dia memiliki kantong doraemon pastinya dia sudah kembali kemasa lalu saat temannya masih hidup dan pastinya dia tidak akan kembali kemasa sekarang.

Malam ini bulan bersinar sangat terang, pastinya sahabatnya itu sangat senang sekarang.

Ingin sekali rasanya kembali seperti dulu. Tapi itu semua sudah terlambat. Ini salahnya yang tak bisa menyelamatkan temannya. Ini semua karena Hujan!

Guntur tanpa HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang