7. HANYA MIMPI

27 4 1
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum baca, biar author semangat terus up nya. Thanks juga loh buat kalian yang udh nungguin aku up. Selamat membaca ❤

7. HANYA MIMPI

"woi pelangiiiiii......" teriak lintang.

Pelangi tersentak kaget dan mengerjapkan matanya berkali-kali.

"gema mana?" tanya Pelangi yang masih setengah sadar.

"lo kebo banget sih, jam pulang udah dari tadi tau"

Pelangi membulatkan mata tak percaya, "apa? Terus yang tadi...." tanya Pelangi.

Lintang mengernyit heran, "yang tadi apaan?" tanyanya.

"tadi gue lagi sama gema, berarti yang tadi mimpi?" tanya Pelangi heran.

"yaiyalah mimpi, lo aja belum ketemu ama gema" ujar Lintang.

"YA AMPUN, GUE KAN UDAH JANJI SAMA GEMA PULANG BARENG, PASTI DIA UDAH DULUAN, GUE HARUS NYUSUL DIA" teriak Pelangi histeris dan beranjak berdiri dari duduknya.

"tadi dia bilang nunggu diparkiran" ujar Lintang datar.

"hah? Yang bener lo? Yaudah gue duluan ya, bye" Pelangi berlari keluar kelas menyusul Gema.

"lo salah milih orang ngi, seharusnya lo tinggalin gema" gumam Lintang tersenyum miring.

Pelangi berlari sekuat tenaga. Ini waktu yang ia tunggu-tunggu, jangan sampai kesempatan ini hilang.

"kenapa yang tadi cuman mimpi sih? Gue kan berharap itu nyata" gumam Pelangi sambil berlari.

Pelangi berdiri dan mengedarkan pandangannya ke area parkiran. Tak ada tanda-tanda Gema disana.

Namun, ada sebuah mobil yang masih terparkir disana dengan mesin menyala.

Seorang lelaki berkulit putih, bibirnya yang merah dan rambutnya yang tertata rapi, keluar dari mobil berwarna hitam itu.

Siapupun yang melihatnya akan terpana. Tak bisa dipungkiri kharismanya benar-benar memikat.

Pelangi tersenyum melihat Gemalah yang keluar dari mobil itu.

"lo lama banget sih, habis ngapain aja?" tanya Gema menghampiri Pelangi yang masih mematung.

Pelangi mengerjap-ngerjapkan matanya, sungguh lelaki dihadapannya ini benar-benar menarik.

"gak usah liatin gue sampai segitunya, gue tau gue ganteng"

"eh? Apaansih, tapi.. Bener juga sih kamu itu ganteng" ujar Pelangi malu-malu.

"yaudah ayo masuk" ajak Gema.

Pelangi berjalan menuju mobil tersebut, berharap Gema akan bersikap romantis padanya. Mungkin dengan membukakan pintu untuknya.

Aish! Sudahlah, tak perlu Pelangi berkhayal seperti itu, nyatanya Gema sendiri sudah duduk manis didalam mobilnya dan meninggalkan Pelangi.

'romantis sekali aja, susah banget sih dapetin perhatian lo' batin pelangi.

Gema membunyikan klakson mobilnya kuat, membuat Pelangi tersentak kaget.

"lo mau ikut atau masih pengen disini?" teriak Gema dari dalam mobil.

"eh? Iya iya"

Gema melajukan mobilnya keluar dari SMA Pelita. Mereka menembus ramainya jalanan ibukota.

Gema fokus menyetir dan Pelangi yang sibuk memperhatikan lelaki itu.

Lekukan wajah yang sempurna dan sikap tegasnya, itu adalah daya tarik seorang Gema.

Guntur tanpa HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang