8. RINDU

22 2 0
                                    

-ketidaksengajaan yang membawaku menjadi bagian dari ceritamu-

8. EMBUN MAHESWARI


***

Bugh!

"awwh.. Sakit" rintih Derai.

"jalan pake mata bisa gak sih" bentak seorang lelaki dengan suara lantangnya.

'astaga! Laskar?' batin Embun tak percaya.

"maaf aku gak sengaja" ujar Derai cepat dan langsung berniat ingin pergi.

"maaf lo bilang?"

"i..iya, aku minta maaf" jawab Derai gugup sambil menundukkan kepalanya. Sedangkan Embun bersembunyi dibalik rak buku.

"kalo diajak ngomong itu ditatap orangnya bukan nunduk mulu, emang gue dibawah sana?" bentak lelaki itu lagi.

Derai mendengus kesal dan langsung menatap mata elang milik lelaki itu. Manik mata mereka saling bertemu dan jarak wajah mereka semakin dekat.

Satu detik....

Dua detik....

Ada desiran aneh yang lelaki itu rasakan, entah apa itu, rasanya dia ingin berlama-lama melihat mata indah milik Derai.

"ekheeem..." Embun mencoba mencairkan suasana yang membuat hatinya sedikit membara.

Embun memang mengenal lelaki itu, bahkan sangat kenal malah. Namanya Laskar Wijaksana. Mereka bersekolah ditemoat yang sama. Dan layaknya wanita lain, Embun juga menggilai lelaki ini.

Cowok berkulit sawo matang, berhidung mancung dan mata elangnya, sukses membuat jantung Derai berhenti berdetak sejenak.

Matanya terpaku melihat sorot mata elang lelaki didepannya. Apa ini? Kenapa dia merasa lelaki didepannya ini pernah ada dulunya.

"ekheeemm derai..." Embun mengibaskan tangannya tepat didepan wajah mereka berdua.

Mereka tersadar dan langsung saling menjauhkan diri.
Lantas dengan cepat Derai menarik lengan Embun menjauh dari pergi dari sana.

Laskar menatap punggung gadis itu yang perlahan menghilang dibalik rak buku.

"aneh.." gumam Laskar.

Krak!

Laskar menginjak sesuatu. Sebuah jepit rambut berwarna pink tidak sengaja terinjak oleh kakinya. Laskar mengambil jepit rambut itu dan memandangnya lekat.

"lumayan" gumamnya sambil ternyum simpul.
Laskar memasukkan jepit rambut itu kedalam saku jaketnya, dan berlalu pergi.

***

"pelan-pelan dong! Sakit tau."

Embun melepaskan cekalan tangannya pada gadis itu dengan kesal.

"iih rain! Kamu gak tau apa, dia itu siapa?" kesal Embun.

"nggak! Emang siapa dia?"

"namanya Laskar. Calon masa depan aku!" ujar Embun sambil tertawa kecil. Dasar halu!

"kok  tadi dia biasa aja ketemu kamu?" tanya Derai.

"yaiyalah. Kita aja belum kenalan."

"terus? Dengan gampangnya kamu bilang dia masa depan kamu?" heran Derai.

"iya! Asal kamu tau, aku udah naksir dia dari smp."

"smp?"

"iya. Dulu kita satu sekolah. Sayangnya dia gak pernah lihat keberadaan aku, dia gak pernah kenal aku."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guntur tanpa HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang