1. DERAI HUJAN ALANA

80 21 4
                                    


[ JANGAN LUPA FOLLOW KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DIPRIVATE & VOMMENT YA, KARENA ITU SANGAT BERHARGA BUAT AUTHOR ❤ DAN JANGAN LUPA PUTAR MULMED YANG SUDAH  AUTHOR SEDIAKAN BUAT KALIAN, SELAMAT MEMBACA ❤ ]

-yang telah pergi tidak mungkin bisa kembali lagi, tapi bisa terganti-

1. DERAI HUJAN ALANA

Derai perlahan membuka matanya menyesuaikan dengan cahaya dikamarnya.

Dia melirik jam disamping ranjangnya, sekarang sudah pukul 5 pagi.

Biasanya pagi-pagi seperti ini dia akan langsung berlari kekamar mandi dan bersiap kesekolah.

Tapi setelah beberapa bulan lalu, dia tidak menyukai pagi bahkan sekolah.
Dengan malas Derai berjalan kekamar mandinya.

Selang beberapa menit dia keluar dari kamar mandi dengan seragam lengkap.

Derai duduk didepan meja riasnya. Dia menyisir rambut panjangnya dan dibiarkan terurai menutupi wajah cantiknya.

Senyum pun tak lagi terlihat diwajahnya. Jangankan untuk bicara, senyum saja ia enggan.

Seragamnya yang dibesarkan, rambut panjang yang terurai menutupi wajah dan muka pucat miliknya, menjadikan penampilannya sangat aneh.

Siapa sangka Derai akan menjadi seperti ini. Dulunya dia adalah gadis periang dan suka bergaul.

Derai berjalan malas keluar kamarnya. Menuruni anak tangga sambil menyandang tas sekolahnya.

Derai pergi kesekolah tanpa sarapan pagi. Dirumah dia hanya berdiam diri dikamar saja. Tidak ada yang peduli padanya termasuk mama tiri dan adik tirinya.

Papanya bekerja diluar negeri sehingga dia jarang menelfon pada Derai. Jika dia menelfon hanya mama tirinyalah yang akan berbicara dengannya.

Derai berjalan menuju pagar rumahnya. Biasanya dia pergi dengan dibonceng naik sepeda oleh temannya. Tapi sekarang dia harus berjalan kaki.

Untung saja jarak sekolah dan rumahnya tak terlalu jauh. Jadi tak masalah untuknya berjalan kaki kesekolah. Hanya butuh 13 menit untuk sampai kesekolahnya.

Derai berdiri didepan gerbang SMA PELITA, dia menatap nanar bangunan tersebut. Kenangan antara dirinya dan temannya selalu menghantui pikirannya.

Rasanya dia ingin ikut pergi bersama temannya itu. Pasti mereka akan bertemu lagi didunia lain.

Derai berjalan dikoridor menuju kelasnya. Dia berjalan menunduk dan menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya.

Banyak tatapan aneh yang menghujam Derai. Ini sudah biasa, semua murid-murid disini menganggap Derai adalah anak aneh.

Derai tak mempedulikan tatapan murid-murid lain, dia terus saja berjalan. Masabodoh dengan mereka yang tak suka dengannya, dia kesini untuk belajar!

Derai masuk kekelasnya, kelas XI IPS 3 dan duduk dibangku paling pojok barisan belakang.

Dia mengeluarkan sebuah novel dan mulai membacanya. Namun suara berisik disampingnya sangat menggangu.

Siapa lagi kalau bukan Embun Maheswari, teman sebangku Derai.

"kamu mau apa Embun?"

"kamu gak usah cuek gitu deh, aku kan cuma pengen temenan sama kamu",ucap Embun.

"tolong jangan berisik, aku terganggu"

"kalau kamu gak mau bergaul tentu saja orang menganggapmu aneh, cobalah sesekali bergaul dengan orang lain",pinta Embun.

Guntur tanpa HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang