Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

Bab 11

91.3K 6.5K 437
Penulis: NevNov oleh NevNov
                                    

Selama beberapa hari tinggal di istana Danzel, Kimora tak pernah keluar rumah. Yang dilakukan hanya berbaring di ranjang, ke ruang tengah untuk makan, atau ke taman belakang untuk melihat-lihat taman bunga yang mengelilingi kolam renang. Selama melakukan itu, dia ditemani seorang pelayan karena takut tersesat. Memang bagi orang awam berlebihan jika tersesat di dalam rumah, tetapi tidak bagi Kimora. Rumah Danzel terlalu besar dengan banyak kamar dan ruangan yang nyaris mirip. Membuatnya sering lupa jalan dan lorong yang dilewati. Dia sempat bingung saat mengamati ruang tamu, karena seingatnya ada kolam di sana. Pelayan yang menemaninya mengatakan, kolam hanya dibuka jika Danzel ingin berenang. Dia menggeleng heran, kenapa dalam rumah harus ada dua kolam renang sedangkan pemiliknya hanya satu.

Setelah mendapat perawatan dari dokter, kondisinya membaik. Kimora berusaha untuk membuat dirinya kuat dan sehat karena takut merepotkan. Yang dia alami justru kebosanan karena tidak bekerja.

"Samira, aku bosan sekali," ucapnya suatu sore saat melihat Samira berkutat di dapur membuat roti, dan dia duduk di meja dari marmer panjang yang ada di dapur. Aroma mentega bercampur gula dan kayu manis memenuhi dapur. Kimora mengendus udara dan menahan godaan untuk meminta apa pun yang sedang dipanggang oleh Samira.

"Miss Kimora, suka baca buku?" tanya Samira menghampiri Kimora dan meletakkan satu nampan bersi kue yang sudah dipotong-potong dan diletakkan di atas piring putih. Sepertinya dia bisa membaca pikiran Kimora.

Kimora mengangguk, menatap roti di hadapannya dengan gembira. "Suka sih, novel percintaan. Dulu waktu sekolah suka baca tapi setelah lulus sibuk kerja jadi nggak ada waktu membaca lagi."

Samira mengangguk. "Saya akan menelepon Tuan Ramon untuk membelikan Miss novel percintaan. Jadi, tidak akan bosan saat sendiri."

Kimora mengerutkan kening. "Apa tidak merepotkan?"

"Tidak. Tuan Ramon mengatakan pada saya, untuk memenuhi semua kebutuhan Miss selama di sini."

Samira berbalik, kembali menghadap oven. Kimora menatap punggung wanita itu dan menyadari jika Samira adalah seseorang yang berdedikasi pada pekerjaan. Roti buatannya pun enak, pikirnya saat mencuil roti yang empuk dan mengunyahnya. Nafsu makannya mulai membaik akhir-akhir ini, tidak lagi terlalu mual. Mungkin pengaruh dari obat yang diberikan dokter. Selama ini pula, dia sama sekali belum pernah melihat Danzel. Hanya terkadang samar-samar mendengar suaranya dari balik pintu, tetapi tidak ada keberanian untuk menyapa.

"Samira, kopi please." Suara Danzel yang tiba-tiba terdengar di sampingnya, membuat Kimora tersadar dari lamunan. Terlambat untuk pergi, dia memandang Danzel yang berdiri pongah di ambang pintu dapur. Mata mereka berpandangan sebelum dia menunduk.

"Tuan, apa kabar?" sapanya lirih. Tidak berani mengangkat wajah.

Danzel tidak menjawab. Dia memandang Kimora dengan tatapan menyelidik. Bola matanya yang kecokelatan, seperti mata harimau yang sedang mengincar mangsa.

"Kamu sudah sehat?"

Kimora mengangguk kuat, menjawab pertanyaan Danzel.

"Apa perlu kupanggil dokter lagi untuk check up?"

Kali ini dia menggeleng, masih dengan mata menatap roti di atas piring. Jantungnya berlompatan keluar, tubuh gemetar ketakutan.

"Tuan, mau minum kopi di mana?" tanya Samira sopan.

Danzel mengamati Kimora yang menunduk, lalu berucap tenang. "Bawa ke ruang kerjaku. Siapkan makan malam, hari ini aku akan makan di rumah."

Samira mengangguk. "Baik, Tuan."

"Kamu harus ikut makan malam. Ada yang harus kita bicarakan," ucap Danzel pada Kimora sebelum menghilang di balik pintu, meninggalkan Kimora dalam tanda tanya.

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada Nev Nov, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh Nev Nov
@NevNov
Danzel, seorang miliarder yang punya begitu banyak musuh, mendadak te...
Beli bab baru cerita atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 42 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @NevNov.
Pernikahan Sang MiliarderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang