S E V E N T E E N

1.7K 103 12
                                    

"AHHH!!!! UDARA SEGAR!!!", teriak Jungkook dari balkon atas.

"Nanti kita akan pergi ke rumah eomma ya". Jungkook berlari ke arah ku dan mengangkat kaos nya.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Kau lihat?! Perutku sudah tidak memiliki abs lagi! Dan aku akan menuduh mu sebagai orang yang membuat perutku tidak seksi lagi!"

Aku tertawa dan berdiri dari dudukku. "Lebih baik seperti itu".

Jungkook melemparkan tubuhnya ke sofa dan menyalakan televisi. "Wah! Hari ini pasti akan macet parah! Kau lihat Y/N? Itu adalah konser solo Somi!! Dia masuk tv! Ternyata dia sangat terkenal ya, lihatlah lautan manusia itu!"

jungkook's pov

Aku menatap ke arah dapur dan melihat Y/N sedang memegangi perut dan mulutnya.

Aku berlari ke arahnya, "Kau kenapa Y/N?! Kau sakit?! Mau ke rumah sakit???"

Dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum padaku. "Aku akan ke toilet sebentar".

Aku menatap Y/N pergi dengan tatapan sedih dan menelpon eomma.

"EOMMA!!!! Y/N SAKIT! BAGAIMANA INI?!"

"Woh!!! Calm down son!! Memangnya Y/N sakit apa?!"
-Otp

"Dia sepertinya keram perut atau masuk angin. Dan kalau aku perhatikan, beberapa hari ini Y/N selalu muntah-muntah. Apa masakan ku seburuk itu eom--"

Sebelum aku menyelesaikan ucapanku, eomma langsung mematikan panggilannya.

"Halo?! Astaga!"

Aku berlari ke toilet dan membuka pintu toilet untuk melihat Y/N terkapar lemas di lantai.

"Y/N!!!"

Aku berlari ke arah nya dan mengangkat tubuh Y/N.

"Kau membuatku benar-benar khawatir Y/N!!!", ucapku sambil berlari ke arah garasi mobil.

Aku membaringkan tubuh Y/N di kursi penumpang dan mengendarai mobil ke arah rumah sakit.

"Suster!!! Cepat bantu istri ku!!!", aku berteriak dari luar rumah sakit dan rombongan suster keluar sambil membawa sebuah kasur rumah sakit.

Aku mengangkat tubuh Y/N dan membaringkannya di atas tempat tidur dorong itu.

Para suster mulai mendorong kasur itu ke dalam rumah sakit, begitu juga aku. Mereka membawa Y/N masuk ke ruang UGD dan melarangku untuk masuk ke ruangan itu.

"Hey!!! Aku ini Jeon Jungkook!!! Dan aku suami nya Y/N!!!".

Seorang suster mencoba untuk mencegahku menerobos masuk ke dalam ruang UGD, dan itu membutuhkan waktu 5 menit sampai aku bisa menerobos masuk ke dalam ruang UGD.

"Y/N!!!!"

seorang dokter langsung menatapku dengan tatapan senang dan berjalan ke arah ku. "Mr. Jeon"

Aku memegang kedua bahunya, "Istri ku kenapa?! Cepat beritahu ku!"

Tiba-tiba, sebuah tangan memegang lengan ku. Aku melihat orang yang memegang lengan ku. "Y/N!!!! Kau tidak apa-apa kan?!"

Y/N menatapku dengan tatapan sedih dan memelukku. "K-kau tidak akan marah kan??"

Aku bisa merasakan baju ku basah karna air matanya. "Kenapa??? Apa kau mempunyai penyakit??? Kanker???? Kau membutuhkan donor ginjal??? Aku akan memberikan ginjalku pad--"

"Mr. Jeon..", ucap dokter itu sambil tersenyum kepada ku.

"Mrs. Park.."

Y/N melepas pelukannya dan memegang kedua pipiku. "A-aku.. Aku hamil.."

Dia melapas pegangannya dan menurunkan pandangannya.

"A-aku mohon jangan marah padaku"

Y/n's pov

Baiklah y/n. Ini akan menjadi yang terakhir kalinya kau melihat Jungkook! Angkat pandangan mu dan tatap dia untuk yang terakhir kalinya!

Aku mengangkat kepala ku dan melihat wajah Jungkook yang sudah basah karna air mata miliknya. "K-kau tidak bercanda kan y/n?? Dokter? Ini bukan prank kan?? Aku akan menjadi seorang a-ayah?!"

Jungkook menatapku dan memeluk ku dengan sangat erat. "Kenapa aku harus marah padamu?! Kau adalah istri ku!!".

Aku menepuk punggung Jungkook dan tersenyum senang. "Baiklah, suamiku".

halu~

Keesokan harinya

"Hay kamu!!! Ya kamu!!!! Letakkan bunga mawarnya di bagian kiri!! Ya, disitu!!! Taruh saja 2!". Sepertinya hari ini Jungkook sangat bersemangat.

"Hey! Apa yang kau lakukan!? Kau hanya meletakkannya 2?!"

"T-tapi tadi anda bilang taruh 2--". Kasihan sekali pria itu.

"Kau berani membantahku?! Letakkan 3!"

"Yah! Jungkook!"

"Ah! Hyung!!!"

Hoseok berjalan ke arah ku dan tersenyum, "Wah!! Kalian berdua ini!"

"Jungkook-ah! Apa ini bisa di makan?", ucap salah satu sahabat dekatnya, Taehyung.

"Bodoh! Itu buah palsu! Kalau kau memakannya gigi mu akan rontok semua!"

...aku iri padamu jungkook

Jimin merangkul jungkook dan membisikinya sesuatu.

Mata jungkook membesar dan melirikku selama 0.3 detik. "Itu adalah ide bagus hyung. Akan ku lakukan".

Aku menatap jimin curiga, "Apa yang kau katakan padanya, mochi?"

"A-aniya!!! Aku memberitahu jungkook resep makanan ibu hamil! Itu saja!".

Aku merapatkan kedua alisku dan mengangguk, "Lebih baik begitu".

"Wah!!! Sofanya nyaman sekali!", ucap salah satu sahabat jungkook, min yoongi. Kalau aku boleh jujur, saat pertama kali aku melihatnya dia seperti seekor kucing.

"Kau membayar berapa untuk menyewa gedung ini, kook?".

Jungkook tersenyum sombong pada namjoon, "Tidak mahal! Hanya.. 2 miliyar"

Namjoon menatapnya datar dan menggelengkan kepalanya, "Ini lah alasan kenapa aku tidak mengizinkan mu untuk bergaul dengan jin".

"Yah! Apa maksudmu?!", jin memukul bahu namjoon dan berdecik kesal.

"Lihat saja nanti! Akan ku beritahu satu dunia kalau punya mu itu kecil!"

Jungkook menutup telingaku dan berteriak, "Aku ga paham! Aku masih kelas 4!".

Jin menatap jungkook aneh, "Aku hanya membicarakan tentang wortel yang dia tanam! Pikiranmu itu harus dicuci, kook!"

CEO MANJA | J.JK♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang