04°

970 159 37
                                    

(happy reading~)

.

.

.

.

.

———————————————


“KA JUNGKOOK SIALAN!”

Teriak Beomgyu saat terbangun dari mimpi tak indahnya, dimana Jungkook merebut semua strawberry uyu miliknya. Tidak seperti sang kakak yang langsung mengambil handphone, Beomgyu berdoa terlebih dahulu agar mimpi buruknya tadi tak menjadi kenyataan—karena sudah diberi kesempatan hidup di hari yang baru, lagi.

Setelah itu Beomgyu mandi, tidak lupa memakai skinker setelahnya. Habis mandi, sekarang saatnya sarapan.

'uhukk'

Beomgyu tersedak roti tawar yang diatasnya bertaburan mesis.

Dia baru sadar hari ini adalah hari dimana ujian pertamanya, mengecek jam di ponselnya dan sekarang tinggal 15 menit menuju gerbang ditutup. Beomgyu pun buru-buru menyambar ransel merah miliknya yang tergeletak dikursi makan sebelah kanannya, kemudian berlari dengan gerakan kilat.

Sampai di halaman rumahnya, dia bertemu sang ayah yang baru saja pulang dari dinas malam.

“dek, kok belum berangkat?
kakakmu mana?” tanya ayah Choi , ia ingat. ini hari senin, Jungkook ada kelas pagi.

“oiya! ka Jungkook” Beomgyu terlalu malas untuk kembali masuk kedalam rumah yang gedenya ngalahin dorm Bighit(—oke ini berlebihan) dia lebih memilih untuk menelpon, membuka roomchat terlebih dahulu, ternyata ada pesan unread

Ka Jung jelek!
Beomgyu

aku gabangunin
kamu hari ini, maaf ya?

oiya

kamu hari ini berangkat
sendiri ya..
06.05

Pantas saja Beomgyu merasa ada sesuatu yang kurang.
Rutinitas setiap pagi—Jungkook berteriak, kadang smbil bernyanyi membangunkan Beomgyu yang tidurnya sudah seperti princess aurora yang harus dicium pangeran philip agar terbangun.

Mau tau lagu yang jungkook nyanyikan gimana?

Beomgyu adalah adeknya Jungkook
Yang paling imut
Tapi kang halu
Setiap hari ngbucin bias
Begadang mulu
menonton drakor
LA LA LA LA LA LA LA—(nyanyinya pake nada 'aku adalah anak gembala')

Untung aja suaranya merdu.

Beomgyu melihat ayahnya yang masih mengenakan pakaian kerja itu menjinjing tas berbentuk persegi empat, pria yang usianya sudah menginjak kepala empat itu menguap beberapa kali.

Niat awal meminta ayah untuk mengantarnya ke sekolah ia urungkan—tahu bahwa ayahnya pasti sangat lelah mengurusi pasien dengan berbagai keluhan.

kenapa Beomgyu gak bawa motor atau mobil sendiri?

jawabannya karena Beomgyu belum mendapat surat izin mengemudi, lagipula umurnya masih belum cukup.

Beomgyu melirik arloji-nya kemudian berlari sampai di depan komplek. Tak sengaja dari kejauahan ia melihat seseorang yang baru saja akan turun dari motornya—pria berkemeja hitam yang dipadukan dengan celana hitam longgar, bahkan sepatunya pun berwara hitam,

𝐬𝐰𝐢𝐭𝐜𝐡𝐞𝐝 [ᎩᏀ᥊ᏙᏦ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang