08°

917 141 61
                                    

(happy reading)

.

.

.

.

.

————————————

• ꜱ ᴡ ɪ ᴛ ᴄ ʜ ᴇ ᴅ •


Cuaca pagi menjelang siang hari ini sangat panas. Es teh manis adalah pilihan yang tepat untuk menghialngkan dahaga di kondisi seperti ini.

Termasuk Beomgyu, ia dan temannya baru saja membeli dua gelas es teh manis yang manisnya seperti author.

“ah, otakku hampir meledak rasanya”

“otak gak semudah itu meledak hanya karena mengerjakan beberapa soal matematika, Beomgyu”

langkah Beomgyu terhenti, memandang datar teman sekelasnya itu. Temannya yang satu ini selalu mempunyai pemikiran yang realistis.

Taehyun;teman Beomgyu, menggeleng sembari melihat kertas buram yang dipenuhi coretan angka di atasnya—kertas corat-coret milik Beomgyu.

“hitunganmu bener kok ini, jadi gausah lebay”

Sebenarnya Beomgyu pusing bukan sepenuhnya karena soal ujian matematika yang ia kerjakan beberapa waktu lalu, melainkan memikirkan bagaimana caranya agar Jungkook mau main bersamanya lagi.

Bahkan pagi tadi Jungkook masih mengabaikan keberadaan Beomgyu, padahal Beomgyu sudah meminta maaf, namun Jungkook tak menggubrisnya.

Kalau Beomgyu memilih untuk menjauhi Yeonjun, mana bisa.

Karena Yeonjun adalah sumber yang paling tepat untuk mengetahui tentang Kim Taehyung sang pujaan hati.
Lagian Beomgyu dan Yeonjun kan hanya teman yang baru kenal beberapa hari lalu.

Satu hal yang mengganjel di pikiran Beomgyu yang dari tadi malam sampai detik ini masih ia pikirkan.

Yeonjun benaran suka sama dia?

“Beomgyu? Kok belum mati?”

suara khas itu membuat Beomgyu dan Taehyun menoleh ke sumber suara.

“astaga cangkemmu kok ngunu” kaget Taehyun

“KA YEONJUN DOAIN AKU MATI?”

“tadi malem katanya kamu mau mati” ucap Yeonjun tak berdosa

“matiin telponnya kak..”
Beomgyu yang lelah mendengar kebodohan seorang Yeonjun

“Gyu, aku pulang duluan ya, mau belajar buat besok”

Sedikit informasi Taehyun itu teman pertama Beomgyu di SMA tempat ia bersekolah saat ini. Beomgyu anak pindahan, saat memasuki kelas dan memperkenalkan diri, guru mempersilahkan Beomgyu untuk duduk disebelah Taehyun yang kebetulan belum ada yang menempati.

Kalau biasanya anak baru yang akan dikepoin, berbanding terbalik dengan Taehyun dan Beomgyu. Beomgyu yang lebih banyak bertanya dan Taehyun akan menjawab  seadanya saja.

Taehyun anak ambis, hidupnya gak seru kalo kata Beomgyu, kenapa?

Taehyun datang kesekolah hanya untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, jika sudah selesai ia akan tertidur dengan nyenyaknya di pojokan kelas, jika Beomgyu tak memintanya menunggu untuk keluar kelas bersama pada saat bel pulang sekolah berbunyi ia yang akan keluar kelas paling pertama.

Dirumah juga kerjaannya sama, hanya belajar dan tidur, main hp seperlunya. seperti ansos tapi nyatanya tidak.

“Beomgyu kok kamu deket banget sama bocah merah tadi?”

Yeonjun mulai kepo dengan hubungan antara Beomgyu dan Taehyun; si rambut merah.

“dia kan sahabatku”

“sahabat apa pacar?”

“sahabat lah, dia gamau pacaran sama aku”

Satu lagi yang perlu kalian ketahui, Beomgyu naksir Taehyun sejak awal mereka duduk bersebelahan. Dimata Beomgyu, Taehyun memiliki daya tarik tersendiri, dan yang paling penting wajah tampannya;Beomgyu selalu melihat dari tampangnya terlebih dahulu.

Selang sebulan hubungan mereka semakin akrab, walau Taehyun masih tetap dengan sifat dinginnya tapi jika Beomgyu memberikan guraun ia akan menghargai dan tertawa seadanya.
Hari kedua di bulan itu, Beomgyu menyatakan perasaannya dan ditolak mentah-mentah oleh Taehyun dengan alasan tipe idealnya itu dewasa dan tekun,

Beomgyu tidak memenuhi kriteria itu.

Tapi karena Beomgyu masih mau dekat dengan Taehyun, dia menawarkan diri untuk menjadi sahabat sejati yang akan membela dan membantu disaat Taehyun sedang kesusahan—walau nyatanya Taehyun yang lebih banyak membantu Beomgyu terutama di bidang akademis.

Yeonjun tertawa geli mendengar penjelasan Beomgyu

Mana ada orang yang type idealnya kayak kamu,

Cuma aku.

“btw, kenapa tadi malam nangis? Pake acara mau mati segala”

Beomgyu tanpa aba-aba memukul lengan Yeonjun brutal,

“ini tuh gara-gara ka Yeonjun”

“kok gue?"

“ka Yeonjun kenapa suka sama aku sih? Ka Jung jadi ngambek sama aku, jadi ngungkit masa lalu.. Ka Jung jadi gasayang lagi sama aku”
Beomgyu menyeka air matanya yang hampir menetes, ia tak mau dianggap cengeng.

“aku masih waras kak, kalo aku mati dengan cara yang ga wajar, aku ga bakal diterima dimanapun, hanya jadi hantu penasaran, kan serem. Juga aku masih banyak dosa, kalo mati sekarang kemungkinan besar ntar aku malah masuk neraka. Masih banyak yang harus aku kerjakan didunia ini, aku tau Tuhan menciptakan manusia bukan tanpa alasan, iya kan?”

Yap, setelah Beomgyu mematikan panggilan dari Yeonjun, dia berdoa, meminta Tuhan jangan dulu memanggilnya.

“Beomgyu ga serius ya Tuhan, Beomgyu masih pengen hidup, masih pengen liat ka Taehyung”

Meminta agar segala masalah yang dialaminya maupun keluarganya cepat terselesikan. Paginya Beomgyu ternyata masih diberi napas kehidupan, seketika ia langsung berterima kasih pada sang Pencipta.

Yeonjun terharu mendengar penjelasan Beomgyu, ternyata pemikirannya tak sebocah tingkahnya.

kan Yeonjun makin suka.

“ngapain liatin aku segitunya? Suka sama aku, heh?”

“kan gue udah bilang tadi malem”

“Ih ka Yeonjun, nih ya aku bilangin. Kamu mending sama Ka Jung aja deh, kalo kamu sama aku yang ada ntar ka Jung gamau anggap aku sodara lagi”

“aku sayangnya sama kamu Beomgyu, bukan ka Jungkook”

huwaa.. Ka Yeonjun masa tega liat aku gak sodaraan lagi sama ka Jung”

“kalo gitu kita taruhan,

kalo nilai ujian math kamu dibawah 9, kamu harus jadi pacarku”

“oke. Tapi kalo nilai ujianku diatas 9 ka Yeonjun harus jadian sama ka Jungkook”

“deal” sepakat keduanya.

• ꜱ ᴡ ɪ ᴛ ᴄ ʜ ᴇ ᴅ •

— t b c ,

cie ada Taehyun ㅋㅋㅋ

kira-kira, Yeonjun bakal jadi pacar Beomgyu atau Jungkook?

hm.

[jika terdapat kata yang typo, harap maklum]

[08]✓

𝐬𝐰𝐢𝐭𝐜𝐡𝐞𝐝 [ᎩᏀ᥊ᏙᏦ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang