🍁2nd Meet🍁

731 65 5
                                    

“Aku membutuhkanmu, setidaknya itulah alasan yang membuatku rela menjungkir balikkan dunia hanya demi dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membutuhkanmu, setidaknya itulah alasan yang membuatku rela menjungkir balikkan dunia hanya demi dirimu.”

🍁🍁🍁

Kyu Hyun membatalkan pertemuannya dengan para kolega sore ini hanya demi bertemu dengan Shin Rhae Hoon. Pria itu terlihat begitu bersemangat memasuki sebuah kafe bernuansa cokelat putih. Dia mengambil tempat di pojok ruangan yang sepi. Tak lama dia memesan sebuah kopi tanpa gula dan beberapa kue kecil. Dia tidak tahu kalau Rhae Hoon akan menghubunginya secepat itu.
Pria itu sungguh penasaran tentang apa yang sedang terjadi di hidupnya. Seolah hidupnya sedang terguncang sesuatu yang hebat.

Beberapa saat kemudian pesanannnya datang. Kyu Hyun meminum kopinya dengan suka cita. Udara benar-benar membuat kulitnya semakin pucat dan sialnya itu justru menambah pesonanya. Pria itu tidak tahu kalau banyak wanita di kafe itu tengah menatapnya penuh minat. Bahkan ada yang terang-terangan melirik padanya dan membuat pasangannya cemburu.

Kyu Hyun benar-benar tidak peduli dengan sekeliling sampai lima menit kemudian seorang gadis bermantel hijau pupus terlihat memasuki pintu kafe. Rambut cokelatnya tergerai berantakan dan bergerak seirama dengan gerak kakinya. Sesaat, Kyu Hyun merasa sebagian dari dirinya sedang diserang guncangan aneh.
Lalu pandangan mata keduanya bertemu di udara. Rhae Hoon mengerjap-ngerjap lalu mendekati meja Cho Kyu Hyun. Gadis itu meringis – lalu memasang wajah sedatar mungkin ketika dirinya sudah ada di depan lelaki itu.

Tidak, tidak. Kenapa Kyu Hyun terlihat seribu kali lebih tampan dari terakhir kali mereka berjumpa? Pasti ada yang salah dengan mataku, Hoon membatin dalam hati.

“Halo, Kyu Hyun-ssi.”

“Hai,” sapa Kyu Hyun juga. Lelaki itu merasa lega melihat gadis itu lagi.

“Jadi apa yang sudah kuhilangkan?”
Kyu Hyun tersenyum. “Kau baru saja tiba. Santai saja, kita bicarakan ini pelan-pelan.”

Gadis itu memutar bola matanya. Dia terlihat tidak sabaran dan tidak peduli di mata Kyu Hyun. Dia tidak tahu kalau sikapnya yang terkesan acuh itulah yang membuat Kyu Hyun uring-uringan sebulan ini.

“Aku tidak datang untuk bersantai.”
Sekali lagi Kyu Hyun hanya menggaris senyum.

“Jadi apa yang sudah kuhilangkan?”

“Apa kau akan mengembalikannya?”
Rhae Hoon mengerutkan hidung, gadis itu lalu bersedekap di depan dada. “Tergantung apa yang sudah hilang. Kurasa aku tak menghilangkan apapun dari dompetmu. Aku bahkan hanya membukanya untuk melihat identitasmu. Jadi kurasa aku tidak menghilang – “

“Sebenarnya tidak ada yang hilang dari dompet itu,” ujar Kyu Hyun tenang dan lancar.

Tentu Rhae Hoon melongo. Dia merasa dipermainkan.

“Tapi kau sudah menghilangkan sesuatu yang jauh lebih berharga dari diriku.”

“Aku tidak mengerti. Kau ini sedang bicara apa?”

When The Love FallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang